Multiplekser DEKODER DEMULTIPLEKSER DAN MULTIPLEKSER

Multiplekser pada gambar 12.16, bila enable = 1 maka pemilihan masukan dilaksanakan, dan sebaliknya bila enable = 0 maka pemilihan masukan tidak dilaksanakan. Tentu saja dapat dibuat keadaan enable = 0 agar pemilihan masukan dilaksanakan dan enable = 1 agar pemilihan masukan tidak dilaksanakan. Setelah memahami cara kerja multiplekser, kita dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan sebatas kemampuan multiplekser tersebut. Multiplekser sering dimanfaatkan sebagai rangkaian pengubah data paralel ke serial paralel to serial converter. Misalkan tersedia data 4 bit dalam bentuk paralel, lihat kembali gambar 12.15. Data 4 bit tersebut dikenakan pada masukan multiplekser 4 masukan ke 1 keluaran. Bit ke 0 dikenakan pada X , bit ke 1 dikenakan pada X 1 , bit ke 2 dikenakan pada X 2 , dan bit ke 3 dikenakan pada X 3 . Melalui jalur pengendali 2 jalur maka data 4 bit tadi disalurkan ke keluarannya secara berurutan. Pada periode pertama, ketika jalur pengendali bernilai 00, maka X disalurkan ke keluaran. Pada periode ke dua, jalur pengendali bernilai 01, maka X 1 disalurkan ke keluaran. Demikian seterusnya sehingga pada keluarannya terjadi gelombang sebagai data serial yang semula dimasukkan secara paralel. Untuk menyalurkan data paralel 4 bit ke keluaran secara utuh memerlukan selang waktu 4 periode. Secara umum data paralel N bit X n-1 , X n-2 , ... , X 2 , X 1 , X dapat dikeluarkan secara serial dari X , X 1 , X 2 , ... , X n-2 , X n-1 diperlukan selang waktu N periode. Manfaat lain multiplekser adalah dapat digunakan untuk merealisasikan suatu rangkaian logika. Multiplekser dengan N jalur pengendali dapat digunakan untuk membentuk rangkaian logika dengan N variabel masukan. Sebagai contoh, dengan menggunakan multiplekser 3 bit 8 masukan kita hendak membuat suatu rangkaian logika yang memiliki persamaan logika sebagai berikut : Y = f A, B, C, D = Sm 0,1,3,5,7,8,11,13,14. Terlebih dahulu kita pilih 3 di antara 4 variabel masukan A,B,C,D untuk kita hubungkan dengan 3 jalur pengendali S , S 1 , S 2 pada multiplekser, misalkan kita pilih D, C, dan B. Selanjutnya hubungkan D, C, B tersebut berturut-turut dengan S 2 , S 1 , S seperti yang terlihat pada Gambar 12.17. Untuk menentukan nilai masukan X i i = 0,1,2,3,4,5,6,7 agar keluaran Y sesuai dengan fungsi logika yang diinginkan, buatlah peta Karnough dari Y, perhatikan gambar 12.17 b. Pada peta tersebut tampak ada 8 bagian dibatasi oleh kotak yang masing masing berkaitan dengan DCB variabel yang kita pilih. Gambar 12.17 : Multiplekser 3 bit untuk membuat fungsi logika Y = m 0,1,3,5,7,8,11,13,14 a Realisasi rangkaian, b Peta Karnough. Untuk nilai DCB = S 3 S 2 S 1 = 000, oleh karena Y = X , maka bagian kotak yang berkaiatan dengan nilai tersebut diberi tanda X . Demikian juga untuk nilai DCB = S 3 S 2 S 1 = 001, karena Y = X 1 , maka kotak yang berkaiatan dengan harga tersebut diberi tanda X 1 , dan seterusnya. Pada kotak X oleh karena Y pada kedua kotak tersebut bernilai 1, maka masukan X dihubungkan dengan nilai 1. Untuk kotak X 1 , oleh karena Y = X 1 = 1 jika A = 1, dan Y = X 1 = 0 jika A = 0, yang berarti X 1 = A, maka masukan X 1 dari multiplekser dihubungkan dengan A. Hasil yang sama akan diperoleh untuk kotak-kotak X 2 , X 3 , X 5 , dan X X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 S 2 S 1 S D C B Y A 1 A a b B A B A BA B A D C D C D C 1 X 1 1 X 1 X 2 1 1 X 3 X 6 1 X 7 1 1 X 4 1 1 X 5 1 DC X 6 . Sedangkan untuk kotak X 4 dan X 7 , oleh karena Y bernilai 1 berkaitan dengan A = 0, maka X 4 dan X 7 dihubungkan dengan komplemen A, yaitu A. Sekali lagi, yang dihubungkan dengan masukan pengendali tidak harus DCB, tetapi dapat memilih 3 di antara 4 variabel A, B, C, dan D. Sebenarnya, untuk rangkaian logika dengan N variabel masukan dapat digunakan multiplekser yang memiliki jumlah jalur pengendali kurang dari N, tetapi perlu tambahan gerbang pada bagian masukannya. Gambar 12.18 : Multiplekser 16 masukan 1 keluaran yang tersusun dari multiplekser-multiplekser 4 masukan 1 keluaran. S 1 S X X 1 X 2 X 3 S 1 S X X 1 X 2 X 3 S 1 S X X 1 X 2 X 3 S 1 S X X 1 X 2 X 3 S 1 S Keluaran Untuk keperluan pengendalian yang lebih besar kadang diperlukan multiplekser dengan jalur masukan yang besar juga. Multiplekser yang demikian itu selanjutnya dikenal sebagai multiplekser orde tinggi. Multiplekser orde tinggi sangat sulit ditemukan di pasaran, atau bahkan tidak tersedia dalam satu kemasan. Tetapi kita dapat menyusun multiplekser orde tinggi dari multiplekser-multiplekser orde yang lebih rendah. Sebagai contoh marilah kita merancang multiplekser 16 saluran masukan dan 1 keluaran dari beberapa multiplekser 4 saluran masukan dan 1 keluaran. Kita perlu 5 buah multiplekser orde yang lebih rendah tersebut. Perhatikan baik-baik Gambar 12.18.

7. Rangkaian Terpadu IC Dekoderdemultiplekser dan multiplekser

Selain untuk memenuhi keperluan khusus dan dalam keadaan terpaksa, untuk keperluan praktis kita tidak perlu membuat dekoderdemultiplekser dan multiplekser dari gerbang-gerbang logika, karena di pasaran telah tersedia piranti tersebut dalam kemasan standar, yaitu dalam bentuk IC. Selanjutnya akan dikemukakan beberapa dekoderdemultiplekser dan multiplekser bentuk IC yang mudah diperoleh di toko-toko elektronika. Perhatikan Tabel 12.6 berikut. Tabel 12.6 : No. Kode IC Deskripsi 1 7442 7443, 7444, 7445 Decoder BCD ke desimal atau dekoder 1 ke 10 Dekoder 1 ke 10 2 7446, 7447, 7448, 7449 Dekodedriver BCD ke 7-segment 3 74137, 74138 Dekoderdemultiplekser 1 ke 8 4 74139 Dekoder 1 ke 4, di dalam 1 IC tersedia 2 dekoder 5 74150 Multiplekser 16 masukan 16 saluran ke 1 saluran 6 74151, 74152 Multiplekser 8 masukan 8 saluran 7 74153 Multiplekser 4 masukan, di dalam 1 IC ada 2 8 74154 Dekoderdemultiplekser 1 ke 16 4 saluran ke 16 saluran 9 74155, 74156 Dekoderdemultiplekser 1 ke 4, di dalam 1 IC ada 2 10 74157, 74158 Multiplekser 2 masukan, di dalam 1 IC ada 4 11 74251 Multiplekser 8 masukan 12 74253 Multiplekser 4 masukan, di dalam 1 IC ada 4 13 74257, 74257 Multiplekser 2 masukan, di dalam 1 IC ada 4 Tidak semua IC dekoderdemultiplekser dan multiplekser terdaftar pada tabel 12.6. Masih banyak IC sejenis yang belum tercantum dalan tabel tersebut. Bahkan karena pesatnya perkembangan teknologi IC dimungkinkan lahir IC sejenis yang baru. Tetapi dengan menguasai prinsip-prinsip dasarnya, dan dengan usaha yang cukup, Anda dapat memahami IC lain yang sejenis. Oleh karena banyaknya jenis IC dekoderdemultiplekser dan multiplekser, sebagai gambaran dipilih dua di antaranya. IC 74138 untuk mewakili dekoder demultiplekser, dan IC 74151 yang mewakili multiplekser. IC 74138 merupakan dekoderdemultiplekser dari 1 ke 8 saluran. Karena kecepatannya yang tinggi IC tersebut sangat baik untuk keperluan pengkode alamat. Tiga masukan Enable-nya memungkinkan IC itu disusun menjadi dekoder 1 ke 24 saluran. Bahkan 4 buah IC 74138 dapat membentuk dekoder 1 ke 32 saluran dengan tambahan satu gerbang NOT. IC 74138 memiliki 16 kaki. Dua kaki untuk V dan GND, 3 kaki untuk saluran pengendali A 2 A 1 A , 3 kaki untuk masukan Enable E 3 E 2 E 1 , dan 8 kaki sisanya untuk saluaran keluaran O 7 O 6 O 5 O 4 O 3 O 2 O 1 O . Diagram IC 74138 tampak pada Gambar 12.19. Gambar 12.19 : Diagram dekoderdemultiplekser 74138. Dekoderdemultiplekser 74138 menerima tiga masukan biner berbobot A 2 A 1 A untuk memilih mengaktifkan 1 di antara 8 keluarannya O 7 O 6 O 5 O 4 O 3 O 2 O 1 O . Keluaran 74138 adalah aktif rendah active low. Jika A 2 A 1 A = 000 = 0, maka yang aktif keluaran O . Jika A 2 A 1 A = 001 = 1, maka yang aktif keluaran O 1 . Jika A 2 A 1 A = 010 = 2, maka yang aktif keluaran O 2 , dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel kebenaran dari IC 74138 yang tertera pada Tabel 12.7. Tabel 12.7 : Masukan Keluaran E 1 E 2 E A A 1 A 2 O O 1 O 2 O 3 O 4 O 5 O 6 O 7 1 X X 1 1 X X X 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 X X X X X X X X X 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 E 16 7 9 10 11 12 13 14 15 8 +Vcc O 7 O 6 O 5 O 4 O 3 O 2 O 1 O A 2 A 1 A E 1 E 2 E 3 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 : tingkat tegangan tinggi 0 : tingkat tegangan rendah X : tidak peduli. Selanjutnya, sebagai contoh multiplekser dipilih IC 74151 yang merupakan multiplekser digital 8 masukan dengan kecepatan tinggi. dengan IC 74151 memungkinkan untuk memilih satu jalur data dari 8 sumber yang tersedia. IC 74151 memiliki 16 kaki. Seperti pada umumnya IC, 2 kaki untuk V dan GND, 3 kaki untuk masukan pemilih S 2 S 1 S , 1 kaki enable aktif rendah E , 2 kaki untuk jalur keluaran yang saling komplemen Z , Z, dan 8 kaki sisanya untuk jalur masukan I 7 I 6 I 5 I 4 I 3 I 2 I 1 I . Pemilihan jalur data masukan yang disalurkan ke keluaran dilakukan melalui masukan pemilih S 2 S 1 S . Jika S 2 S 1 S = 000 = 0, maka masukan I yang disalurkan. Jika S 2 S 1 S = 001 = 1, maka masukan I 1 yang disalurkan. Jika S 2 S 1 S = 010 = 2, maka masukan I 2 yang disalurkan. Demikian seterusnya. Diagram IC 74151 tampak pada Gambar 12.20. Sedangkan tabel kebenarannya dapat diperhatikan pada Tabel 12.8. Gambar 12.20 : Diagram multiplekser 74151. 12 13 14 15 1 2 3 4 16 11 10 9 7 6 5 8 E Z Z I 7 I 6 I 5 I 4 I 3 I 2 I 1 I +Vcc S S 1 S 2