Gambar 12.13 : Dekoder 32 bit yang tersusun dari satu dekoder 4 bit dan empat dekoder 8 bit
Enable 1
2 3
4 5
6 7
1 2
3 4
5 6
7
S
1 2
3 4
5 6
7 1
8 9
10 11
12 13
14 15
S
1 2
3 4
5 6
7 2
16 17
18 19
20 21
22 23
S
1 2
3 4
5 6
7 3
24 25
26 27
28 29
30 31
S 1
2 3
Data A
B
S E
D C
2 ke 4 3 ke 8
6. Multiplekser
Kebalikan fungsi dari demultiplekser adalah multiplekser. Multiplekser merupakan suatu piranti untuk memilih salah satu masukan dari beberapa
masukan yang tersedia untuk disalurkan ke satu keluaran. Multiplekser identik dengan saklar putar rotary satu kutub banyak posisi. Multiplekser
juga disebut sebagai pemilih data data selector. Ide dasar multiplekser ditunjukkan pada Gambar 12.14 di bawah ini.
Gambar 12.14 : Multiplekser identik dengan saklar putar
Salah satu masukan dipilih memalui kendali alamat dengan cara memutar saklar pada sudut tertentu. Data pada masukan yang dipilih akan muncul
pada keluarannya. Multiplekser seperti pada gambar 12.14 di atas merupakan multiplekser analog yang terdiri dari saklar 6 posisi. Sedangkan multiplekser
yang akan dibahas adalah multiplekser digital yang dapat disusun dari gerbang-gerbang logika. Agar dapat memilih salah satu masukan di antara
beberapa masukan yang tersedia diperlukan jalur pengendali. Banyaknya jalur pengendali ditentukan oleh banyaknya jalur masukan. Misalkan ada 4
jalur masukan yang masing-masing X , X
1
, X
2
, dan X
3
maka diperlukan 2 jalur pengendali yaitu S
, dan S
1
. Karena kombinasi nilai logika kedua jalur pengendali itu dapat menghasilkan 4 keadaan yang berbeda yaitu 00, 01, 10,
dan 11. Model aturan yang biasa digunakan untuk pemilihan jalur masukan yang dipilih seperti terlihat pada tabel 12.5 berikut.
L L
L H
H L
LHHLLL Data keluaran
serial Kendali alamat
Multiplekser
Data Masukan
paralel
Tabel 12.5 : Nilai pada dua jalur
pengendali S
1
S Jalur masukan yang dipilih
disalurkan ke keluaran 00
X 01
X
1
10 X
2
11 X
3
Diagram blok dari multiplekser 4 masukan 1 keluaran dan tentunya dengan 2 jalur pengendali terlihat pada Gambar 12.15.
Gambar 12.15 : Diagram blok multiplekser 4 masukan
Dengan cara yang sama, untuk multiplekser 8 masukan diperlukan 3 jalur pengendali, dan seterusnya. Dengan demikian secara umum dapat
dikatakan bahwa n jalur pengendali dapat memilih satu masukan secara tegas di antara 2
n
masukan. Tentu saja 2
n
tersebut merupakan jumlah maksimum yang dapat dipilih. Sebagaimana demultiplekser, pada
umumnya multiplekser juga dilengkapi dengan jalur strobe atau enable.
Jalur ini merupakan jalur perintah yang memungkinkan multiplekser bekerja atau tidak bekerja.
Untuk membuat multiplekser digital, terlebih dahulu perlu mengingat kembali sifat-sifat dari gerbang logika dasar, terutama gerbang-gerbang
MUX
X X
1
X
2
X
3
S S
1
Y 1 jalur keluaran 4 jalur masukan
NOT, AND, dan OR. Karena gerbang-gerbang tersebut yang akan digunakan untuk menyusun suatu multiplekser.
NOT : Jika masukan rendah maka keluarannya tinggi, dan sebaliknya jika masukan tinggi maka keluarannya rendah.
AND: Keluaran tinggi, bila dan hanya bila semua masukannya tinggi. OR : Keluaran rendah, bila dan hanya bila semua masukannya rendah
atau keluaran tinggi jika satu atau lebih masukannya tinggi.
Selanjutnya, marilah menyusun multiplekser digital 4 masukan ke 1
keluaran yang dilengkapi dengan jalur enable dan pengendali control. Karena setiap jalur masukan berkaitan dengan jalur data, jalur
enable, dan tentunya 2 jalur pengendali, maka masing-masing jalur masukan merupakan gerbang AND 4 masukan. Agar diperoleh 1
keluaran, maka perlu gerbang OR 4 masukan untuk menampung 4 keluaran dari setiap gerbang AND. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Gambar 12.16.
Gambar 12.16 : Rangkaian multiplekser digital 4 masukan Ke 1 keluaran dengan gerbang NOT, AND, dan OR.
Y Keluaran
Enable S
1
S
X X
1
X
2
X
3
Pengendali
1
2 3
Multiplekser pada gambar 12.16, bila enable = 1 maka pemilihan masukan dilaksanakan, dan sebaliknya bila enable = 0 maka pemilihan masukan tidak