9
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kondisi Kedelai di Indonesia
Kedelai Glyicne max, bukan merupakan tanaman asli Indonesia, namun
sejak abad ke XVI tanaman ini telah dibudidayakan di pulau Jawa yang dibawa oleh imigran Cina sebagai bahan makanan. Kelanjutan usahatani di Indonesia
ditunjang dengan adanya pengolahan kedelai menjadi bahan makanan seperti tempe, tahu, kecap dan tauco yang ternyata teknik pengolahannya tidak
ditemukan di negara tetangga yang pada zaman dulu berhubungan erat dengan Indonesia seperti Thailand, India, Vietnam.
Awalnya, secara tradisional kedelai memang tidak pernah ditanam secara luas sebagai tanaman inti seperti jagung atau ubikayu namun hanya sebagai
tanaman sisipan. Secara berangsur-angsur terjadi perubahan dari corak usahatani tradisional ke corak usahatani komersial untuk memperoleh keuntungan
maksimal. Namun hingga saat ini usahatani dengan corak tradisional masih jelas terlihat. Kenyataan ini yang mengakibatkan lambannya adopsi teknologi budidaya
kedelai oleh petani. Dalam kelompok tanaman pangan kedelai merupakan komoditas
terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Lebih dari 90 persen kedelai Indonesia
digunakan sebagai bahan pangan, terutama pangan olahan, yaitu sekitar 88 persen
untuk tahu dan tempe, 10 persen untuk pangan olahan lainnya dan sekitar 2 persen untuk benih Sudaryanto, Swastika 2007. Manfaat kedelai yang beragam
merupakan keunggulan yang dimiliki oleh kedelai. Beberapa pangan olahan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia diantaranya berupa tahu,
tempe, kecap, susu kedelai, tauco dan sebagainya. Meningkatnya konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang
mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maka produksi dalam
negeri harus ditingkatkan. Peningkatan produksi kedelai tidak lepas dari
penerapan teknik budidaya kedelai yang benar. Pada dasarnya untuk
membudidayakan kedelai dibutuhkan teknik budidaya serta faktor lingkungan
10 yang mendukung. Komponen pada lingkungan seperti faktor iklim, kesuburan
fisik-kimia dan biologi tanah, gulma serta hama penyakit menjadi faktor penentu keberhasilan usaha produksi kedelai. Berikut komponen lingkungan yang dapat
mendukung keberhasilan produksi kedelai: 1
Syarat Tumbuh 2
Benih 3
Penyiapan Lahan dan Penanaman 4
Pemeliharaan 5
Pemupukan 6
Pengairan 7
PenyianganPemberantasan Gulma dan Penyakit 8
Panen
2.2. Sistem Agribisnis Kedelai