Industri Pendukung Industri Terkait dan Industri Pendukung

70 baku lokal dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Berikut ini dapat dilihat banyaknya perusahaan serta penyebaran produk olahan kedelai di Indonesia pada Lampiran 4.

2. Industri Pendukung

Industri pendukung dalam agribisnis kedelai diantaranya industri perbankan sebagai lembaga yang mendukung permodalan petani kedelai. Dalam hal ini bank memberikan dukungan permodalan dalam bentukan pinjaman kredit usahatani kedelai. Selain itu terdapat industri lain yang mendukung agribisnis kedelai lokal di Indonesia yaitu industri pengemasan. Industri pengemasan mendukung kegiatan agribisnis kedelai melalui kemasan-kemasan yang digunakan untuk mengemas olahan kedelai seperti susu kedelai, ataupun snack yang berbahan dasar kedelai. 6.1.4. Struktur, Persaingan dan Strategi Agribisnis Kedelai Lokal di Indonesia Dayasaing antar unit-unit perusahaan yang terdapat dalam suatu industri didukung oleh faktor persaingan yang ada pada industri tersebut. Persaingan dalam suatu industri memberikan pengaruh terhadap bentuk struktur industri tersebut dan setiap perusahaan menentukan strategi yang dapat dilakukan untuk dapat bersaing dalam industri tersebut. 1 Struktur Struktur pasar kedelai di Indonesia pada masa orde baru adalah pasar monopoli yang dikendalikan BULOG. Namun pasar kedelai di Indonesia yang tadinya dikendalikan oleh BULOG kini berubah menjadi perdagangan bebas terhitung semenjak kabinet reformasi memimpin. Saat ini, struktur pasar yang dihadapi oleh kedelai impor adalah struktur pasar oligopoli. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat salah satu atau beberapa penjual yang bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar. Hal ini ditunjukan dengan adanya produsen-produsen kedelai impor importir yang menguasai pasar kedelai dalam negeri. Dalam hal ini terdapat empat importir besar yang menguasai pasar kedelai di Indonesia. Derasnya arus impor kedelai di Indonesia serta struktur pasar oligopoli yang dikuasai oleh para importir kedelai membuat produsen kedelai lokal semakin terhimpit dan sulit untuk memperoleh 71 pasar yang menguntungkan karena pasar kedelai dalam negeri dikuasai oleh para importir kedelai. Hal ini semakin mempersulit posisi kedelai lokal untuk meningkatkan dayasaingnya. Sedangkan untuk kedelai lokal sendiri struktur pasar yang terjadi adalah oligopsoni. Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, dimana masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Dalam hal ini kedudukan atau posisi petani tawar petani sebagai penjual cenderung masih lemah dan tidak punya kekuatan untuk bernegosiasi dengan para pedagangpengumpul. 2 Persaingan Saat ini kedelai lokal menghadapi persaingan dengan kedelai impor. Kedelai yang beredar dipasaran sebagian besar didominasi oleh kedelai impor. Kualitas kedelai impor dinilai lebih baik dari kedelai lokal khususnya bagi pengusaha tempe. Meskipun telah tersedia benih-benih unggul yang dapat menghasilkan kedelai lokal dengan kualitas baik namun pada kenyataannya banyak petani kedelai lokal yang belum menggunakan benih unggulan tersebut. Berbagai faktor seperti mahalnya benih unggul bermutu dan ketersediaan benih unggul bermutu yang sulit didapat membuat petani tidak menggunakan benih unggul bermutu. Hal inilah yang membuat kedelai lokal yang banyak beredar dipasaran lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan kedelai impor karena para petani kedelai lokal banyak yang menggunakan benih asalan. Selain itu harga kedelai impor cenderung lebih murah bila dibandingkan dengan kedelai lokal sehingga konsumen banyak menggunakan kedelai impor. Diberlakukannya tarif impor kedelai sebesar nol persen membuat impor kedelai semakin sulit dibendung. Terlebih lagi dengan adanya kredit lunak tanpa bunga selama enam bulan yang diberikan Amerika kepada negara yang bersedia mengimpor kedelai mereka. Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor kedelai Amerika yang mendapat bantuan kredit. Hal ini membuat kedelai impor semakin banyak masuk ke dalam pasar kedelai dalam negeri sehingga kedelai lokal harus menghadapi persaingan dengan kedelai impor. 72 Selain bersaing dengan kedelai impor, persaingan lahan harus dihadapi kedelai lokal dengan tanaman pangan lainnya seperti padi dan jagung. Jika pada suatu kondisi menanam jagung dinilai lebih menguntungkan maka petani akan beralih untuk menanam jagung. Lain halnya dengan padi yang penanamannya dinilai lebih menjanjikan. 3 Strategi Pengembangan kedelai lokal di Indonesia hingga saat ini terus ditingkatkan. Tanaman kedelai lokal yang dihasilkan petani saat ini masih banyak dijual dalam bentuk biji. Namun, ada beberapa produsen yang mencoba meningkatkan nilai tambah kedelai dengan mengolah kedelai lokal menjadi berbagai berbagai produk turunannya seperti tempe, tahu, kecap, oncom, tepung kedelai dan berbagai olahan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar keuntungan yang diperoleh produsen semakin meningkat. Upaya peningkatan nilai tambah bagi komoditas kedelai dilakukan oleh beberapa produsen seperti yang dilakukan oleh produsen di Bojonegoro yang membuat tahu dengan bahan dasar kedelai lokal. Contoh lain adalah produsen di Bogor, Bojonegoro dan Cirebon yang menggunakan kedelai lokal untuk pembuatan kecap yang rasanya dinilai lebih gurih jika menggunakan kedelai lokal. Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengembangan kedelai lokal di Indonesia adalah dengan melakukan promosi. Pada pelaksanaannya promosi dan publikasi dilakukan melalui berbagai pihak seperti lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Puslitbang dalam periode 2005-2009, dimana Puslitbang telah meluncurkan 75 publikasi hasil penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah primer, buletin teknik, prosiding seminar, buku, buku saku, berita news, laporan tahunan penelitian, lefleat , booklet dan CD. Publikasi tersebut didistribusikan ke berbagai institusi antara lain Balai Pengkajan Teknologi Pertanian BPTP, Dinas Pertanian, Perguruan Tinggi dan Lembaga penyuluhan. Selain itu promosi dan publikasi juga dilakukan dalam bentuk workshop, seminar, simposium dan pameran atau ekspose . 73

6.1.5. Peran Pemerintah