18
3.1.3. Formulasi Strategi 1 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 2005, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Setelah
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah dapat ditentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus untuk memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang
ada. Kekuatan yang dimiliki perusahaan merupakan sisi positif perusahaan
yang dapat membimbing ke arah peluang yang lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Sedangkan kelemahan yang dimiliki
perusahaan merupakan kekurangan yang dimiliki perusahaan dalam hal keahlian dan sumberdaya perusahaan. Matriks SWOT membantu menyusun berbagai
alternatif strategi berdasarkan kombinasi antara faktor kekuatan, peluang dan ancaman melalui pengembangan empat tipe strategi, yaitu SO Srenght-
Opportunities , WO Weaknesses-Threats, ST Strenght-Threats dan WT
Weaknesses- Threats.
2 Arsitektur Strategik
Pada awal tahun 1990an Gary Hamel dan C.K. Prahalad memperkenalkan pendekatan arsitektur strategik yang bersifat bentangan atau stretch. Pendekatan
arsitektur strategik muncul sebagai respon dari pendekatan klasik yang dirasa kurang mampu untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang tergolong
cepat, karena ketika menyusun pendekatan klasik membutuhkan asumsi-asumsi yang sangat ketat. Arsitektur strategik diciptakan untuk lebih adaptif dan lebih
fleksibel di dalam menanggapi suatu perubahan, sehingga dengan diaplikasikannya arsitektur strategik ini, organisasi akan dengan leluasanya
mengembangkan skenario yang diperkirakan akan memuluskan jalan menuju tercapainya visi dan misi organisasi tersebut. Strategi dengan skenario yang
dirumuskan kemudian dipetakan ke dalam secara petak biru atau yang lazim
19 disebut sebagai blue print strategi. Blue Print Strategy ini sepenuhnya disusun
guna mendukung tercapainya tujuan visi organisasi dalam waktu yang telah
ditentukan Yoshida 2006.
Arsitektur strategik disusun dengan memperlihatkan unsur yang nantinya unsur-unsur tersebut dipadukan untuk mendapatkan sebuah peta umum strategik
yang akan diimplementasikan untuk jangka waktu yang telah dirumuskan. Beberapa unsur tersebut yaitu visi dan misi organisasi, analisis lingkungan
internal dan eksternal organisasi, mengetahui dan memahami tantangan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Analisis internal dan eksternal dalam analisis
strategik digunakan untuk memperoleh gambaran industri dimasa yang akan datang sekaligus sebagai solusi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis
yang semakin cepat.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional