Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi

adalah bagaimana status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya kepiting bakau di Kecamatan Sinjai Timur berdasarkan keempat dimensi yang dikaji dan indeks yang diperoleh seperti yang terlihat pada Gambar 12. Hasil analisis Rapfish diperoleh indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi 50,06 dengan status cukup berkelanjutan, dimensi ekonomi 49,00 dengan status kurang berkelanjutan dan dari segi dimensi sosial 34,23 dengan status kurang berkelanjutan dan dimensi kelembagaan 40,84 dengan status kurang berkelanjutan. Indeks ini menggambarkan keberlanjutan dari masing-masing atribut berdasarkan pengelolaan saat ini. Berdasarkan penelitian Wijaya 2011 dalam pengelolaan kepiting bakau pada Taman Nasional Kutai terdapat dua dimensi yang kurang berkelanjutan, yakni dimensi ekologi dan dimensi sosial sedangkan dimensi ekonomi berstatus berkelanjutan dan dimensi kelembagaan berstatus cukup berkelanjutan. Dalam penelitian ini, dimensi sosial juga merupakan dimensi yang kurang berkelanjutan. Untuk meningkatkan status menjadi berkelanjutan, maka dimasa yang akan datang perlu dilakukan perbaikan terhadap atribut-atribut pada masing-masing dimensi.

5.8.1 Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi

Status keberlanjutan dimensi ini adalah cukup berkelanjutan. atribut yang berpengaruh pada dimensi ini terdiri dari empat atribut, yaitu 1 laju eksploitasi penangkapan, 2 kualitas lingkungan, 3 ukuran tangkapan, serta 4 kerapatan mangrove. Dari empat atribut tersebut berdasarkan analisis leveraging, diperoleh hasil bahwa atribut yang cukup sensitif pada dimensi ini adalah kerapatan mangrove serta laju eksploitasi kepiting bakau Gambar 13. Atribut yang cukup sensitif ini merupakan faktor yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pengelolaan sumberdaya kepiting bakau, sehingga jika dilakukan perbaikan pada atribut ini maka akan meningkatkan indeks keberlanjutan pada dimensi ekologi secara keseluruhan. Pada analisis ini faktor pengungkit utama yang mempengaruhi dimensi ekologi adalah kerapatan mangrove dan laju eksploitasi. Dimana kedua atribut ini memiliki peran yang Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com cukup penting dalam pengelolaan sumberdaya kepiting bakau. Kerapatan mangrove pada kawasan ini sudah tergolong baik, namun untuk laju ekploitasi sudah melebihi batas optimal. Berdasarkan penelitian Wijaya 2011 pengelolaan kepiting bakau dari segi dimensi ekologi salah satu atribut yang memiliki pengaruh yang penting adalah laju eksploitasi serta daya dukung lingkungan. Gambar 13 Peran masing-masing atribut dimensi ekologi pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau. Untuk perbaikan atribut ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan perikanan tangkap khususnya untuk kepiting bakau dengan mengatur waktu penangkapan serta ukuran tangkapan, disamping itu dilakukan pula pembudidayaan untuk kepiting bakau sehingga produksi kepiting bukan hanya dari sektor perikanan tangkap melainkan juga dari sektor budidaya. Selain itu juga pemberian sanksi terhadap pelanggaran peraturan khususnya Perda No. 8 Tahun 1999 mengenai pelestarian hutan mangrove sehingga dapat mengurangi aktivitas penebangan mangrove.

5.8.2 Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

Dokumen yang terkait

Study of Potential and Mangrove Ecosystem Management In South Jailolo District Of West Halmahera

0 5 213

Kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove secara terpadu berkelanjutan di kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (The policy of integrated, sustainable exploitation of mangrove ecosystem in Barru Regency, South Sulawesi)

0 2 11

Study of Potential and Mangrove Ecosystem Management In South Jailolo District Of West Halmahera

3 11 113

Management of mud crab (Scylla olivacea) at mangrove ecosystem in coastal subdistrict East Sinjai, Sinjai Regency, South Sulawesi

0 2 37

GROWTH OF VARIED RATIO OF MALE-FEMALE MUD CRAB Scylla olivacea MAINTAINED IN MANGROVE AREA | Karim | Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) 12593 66175 1 PB

0 0 6

SINJAI 10 Tahun Dalam Memori (1)

0 0 10

KETERKAITAN MANGROVE, KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) DAN BEBERAPA PARAMETER KUALITAS AIR DI PERAIRAN PESISIR SINJAI TIMUR

0 0 7

PENGGUNAAN BERBAGAI METODE MUTILASI UNTUK MEMBANDINGKAN LAMA WAKTU MOULTING KEPITING BAKAU MERAH (Scylla olivacea) COMPARISON OF THE DURATION OF RED MANGROVE CRAB (Scylla olivacea) MOULTING USING VARIOUS METHODS OF MUTILATION

0 0 7

Community Management for Coastal Environment in Mangrove Ecosystem - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 8

PENGARUH PEMUASAAN SECARA PERIODIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN KEPITING BAKAU MERAH (Scylla olivacea) The Influence of periodic mastery on growth and feed efficiency of red mud crab (Scylla olivacea) - Repository UNRAM

0 0 18