Kepadatan Kepiting Bakau Analisis Nisbah Kelamin Analisis Hubungan Panjang dan Bobot

Untuk responden nelayan kepiting bakau, pengumpul kepiting serta pemerintah terkait dilakukan sensus, karena jumlah unit sampelnya kurang dari 25 orang. 3.3 Analisis Data 3.3.1 Vegatasi Mangrove Data mengenai jenis dan jumlah tegakan diolah lebih lanjut untuk memperoleh kerapatan jenis. Kerapatan jenis K adalah jumlah tegakan jenis i dalam suatu unit area, dihitung dengan persamaan Bengen 2000: K = Keterangan: K = kerapatan jenis i n i = jumlah total tegakan dari jenis i A = luas area pengambilan contoh luas total petak contohplot

3.3.2 Kepadatan Kepiting Bakau

Kepadatan kipiting bakau dihitung dengan menggunakan persamaan yang selain digunakan untuk sampling tumbuhan juga dapat digunakan untuk sampling fauna yang pergerakannya lambat, atau fauna bentos Brower et al. 1990: Keterangan: Di = kepadatan indm 2 ni = Jumlah total individu spesies ke-i individu A = total luasan area sampling m 2

3.3.3 Analisis Nisbah Kelamin

Untuk mengetahui hubungan jantan dan betina dari suatu populasi kepiting maupun pemijahannya maka, pengamatan mengenai nisbah kelamin Sex Ratio kepiting yang diteliti merupakan salah satu faktor yang amat penting. Selanjutnya, untuk mempertahankan kelestarian kepiting yang diteliti diharapkan perbandingan nisbah kelamin Sex ratio kepiting jantan dan betina seimbang 1:1 . Analisis Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com nisbah kelamin ini digunakan dengan menggunakan metode Yates’ Correction Fowler Cohen 1990 yaitu: SR=|O-E|-0.5 2 Keterangan: SR= Sex ratio O = frekuensi kepiting jantan dan betina yang diamati E= frekuensi kepiting jantan dan betina yang diharapkan

3.3.4 Analisis Hubungan Panjang dan Bobot

Hubungan panjang dan bobot digambarkan dalam dua bentuk grafik yakni isometrik dan alometrik. Untuk kedua pola ini berlaku persamaan yang dikemukanan oleh Ricker 1975 in Effendie 1979: W = aL b Keterangan: W = bobot individu kepiting dalam gram L = lebar karapas dalam mm a = intersep perpotongan kurva hubungan panjang bobot dengan sumbu y b = penduga pola pertumbuhan panjang-bobot Untuk mendapatkan persamaan linear atau garis lurus digunakan persamaan sebagai berikut: Log 10 W = log 10 a+b log 10 L Untuk mendapatkan parameter a dan b, digunakan analisis regresi dengan Log W sebagai Y dan Log L sebagai X, maka didapatkan persamaan regresi: Y = a+bX Untuk menguji nilai b=3 atau b≠3 dilakukan uji-t. Jika b=3 maka hubungan panjang bobot adalah isometrik dan jika b≠3 maka hubungan panjang bobot adalah alometrik. Untuk pola pertumbuhan alometrik dibagi menjadi dua yakni alometrik positif, jika b3, pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjang serta alometrik negatif, jika b3, pertambahan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

3.3.5 Parameter Pertumbuhan

Dokumen yang terkait

Study of Potential and Mangrove Ecosystem Management In South Jailolo District Of West Halmahera

0 5 213

Kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove secara terpadu berkelanjutan di kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (The policy of integrated, sustainable exploitation of mangrove ecosystem in Barru Regency, South Sulawesi)

0 2 11

Study of Potential and Mangrove Ecosystem Management In South Jailolo District Of West Halmahera

3 11 113

Management of mud crab (Scylla olivacea) at mangrove ecosystem in coastal subdistrict East Sinjai, Sinjai Regency, South Sulawesi

0 2 37

GROWTH OF VARIED RATIO OF MALE-FEMALE MUD CRAB Scylla olivacea MAINTAINED IN MANGROVE AREA | Karim | Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) 12593 66175 1 PB

0 0 6

SINJAI 10 Tahun Dalam Memori (1)

0 0 10

KETERKAITAN MANGROVE, KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) DAN BEBERAPA PARAMETER KUALITAS AIR DI PERAIRAN PESISIR SINJAI TIMUR

0 0 7

PENGGUNAAN BERBAGAI METODE MUTILASI UNTUK MEMBANDINGKAN LAMA WAKTU MOULTING KEPITING BAKAU MERAH (Scylla olivacea) COMPARISON OF THE DURATION OF RED MANGROVE CRAB (Scylla olivacea) MOULTING USING VARIOUS METHODS OF MUTILATION

0 0 7

Community Management for Coastal Environment in Mangrove Ecosystem - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 8

PENGARUH PEMUASAAN SECARA PERIODIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN KEPITING BAKAU MERAH (Scylla olivacea) The Influence of periodic mastery on growth and feed efficiency of red mud crab (Scylla olivacea) - Repository UNRAM

0 0 18