merupakan metode statistik interdependen yang bertujuan mempresentasikan informasi maksimum yang terdapat dalam suatu matriks data dalam bentuk grafik.
3.3.9 Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Kepiting Bakau
Keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau dianalisis secara statistic multivariate dengan pendekatan Multideminsional Scaling MDS. Analisis
keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau ini ditujukan untuk mengetahui kemungkinan keberlajutan pengelolaan kepiting bakau untuk pemanfaatan yang
optimal.
Keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau dianalisis dengan menggunakan metode RAPFISH Rapid Assessment Techniques for Fisheries, untuk menilai
status keberlanjutan kepiting bakau. Dalam penggunaan Rapfish dilakukan pemilihan atribut dari berbagai dimensi yang merupakan representasi terbaik bagi
peluang keberlanjutan dari masing-masing dimensi yang menjadi fokus analisis. Penilaian scoring setiap atribut dalam skala ordinal berdasarkan kreteria
keberlanjutan setiap individu. Rapfish didisain secara objektif, transparan dan multidisplin. Penggunaan metode ini biasanya untuk melihat keberlanjutan suatu
pengelolaan perikanan dan menggunakan pendekatan top-down untuk evaluasi sistem perikanan Adrianto 2005
Pada teknik Rapfish, skor yang berikan berupa nilai “buruk” bad yang mencerminkan kondisi pengelolaan yang tidak menguntungkan, nalai berikutnya
adalah “baik” good yang mencerminkan kondisi pengelolaan yang menguntungkan. Penyusunan indeks keberlanjutan berdasarkan indeks setiap
dimensi dikategorikan menurut Kavanagh 1999 sebagai berikut:
a. Nilai indeks 0-24,99 kategori tidak berkelanjutan b. Nilai indeks 25-49,99 kategori kurang berkelanjutan
c. Nilai indeks 50-74,99 kegetori cukup berkelanjutan d. Nilai indeks 75-100 kategori berkelanjutan
Melalui metode MDS posisi titik keberlanjutan dapat divisualisasikan melalui sumbu horizontal dan vertikal. Posisi titik dapat divisualisasikan pada
sumbu horizontal dengan nilai indeks keberlanjutan diberi nilai 0 buruk dan 100 baik. Jika nilai indeks keberlanjutan lebih besar atau sama dengan 50
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
maka sistem dapat dikatakan berkelanjutan, tetapi jika dibawah 50 maka dikatakan tidak berkelanjutan. Jika analisis dimensi ini sudah dilakukan maka
analisis perbandingan antar dimensi dapat dilakukan dan divisualisasikan dalam bentuk diagram layang-layang.
Didalam Rapfish juga dapat dilakukan analisis sensitivitas, analisis ini dilakukan untuk melihat atribut yang paling sensitif memberikan kontribusi
terhadap indeks keberlanjutan pengelolaan sumberdaya kepiting bakau. Peranan masing-masing indeks dianalisis dengan menggunakan attribut laveraging.
Pengaruh setiap atribut dilihat dalam bentuk perubahan Root Means Square RMS ordinasi khususnya pada sumbu-x. Atribut yang memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi dari hasil analisis ini dianggap sebagai faktor pengungkit, dimana apabila dilakukan perbaikan pada atribut ini dapat membantu pengelolaan
sumberdaya kepiting bakau dapat menjadi lebih baik serta dapat menjadi masukan untuk menyusun pengelolaan sumberdaya kepiting bakau.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Administrasi