cukup penting dalam pengelolaan sumberdaya kepiting bakau. Kerapatan mangrove pada kawasan ini sudah tergolong baik, namun untuk laju ekploitasi
sudah melebihi batas optimal. Berdasarkan penelitian Wijaya 2011 pengelolaan kepiting bakau dari segi dimensi ekologi salah satu atribut yang memiliki
pengaruh yang penting adalah laju eksploitasi serta daya dukung lingkungan.
Gambar 13 Peran masing-masing atribut dimensi ekologi pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau.
Untuk perbaikan atribut ini dapat dilakukan dengan cara pengaturan perikanan tangkap khususnya untuk kepiting bakau dengan mengatur waktu
penangkapan serta ukuran tangkapan, disamping itu dilakukan pula pembudidayaan untuk kepiting bakau sehingga produksi kepiting bukan hanya
dari sektor perikanan tangkap melainkan juga dari sektor budidaya. Selain itu juga pemberian sanksi terhadap pelanggaran peraturan khususnya Perda No. 8 Tahun
1999 mengenai pelestarian hutan mangrove sehingga dapat mengurangi aktivitas penebangan mangrove.
5.8.2 Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
Status keberlanjutan pada dimensi ekonomi adalah kurang berkelanjutan. Atribut yang berpengaruh pada dimensi ini terdiri dari empat atribut, diantaranya
adalah 1 harga, 2 produksi kepiting bakau, 3 sifat aktivitas penangkapan, serta 4 rata-rata pendapatan nelayan. Atribut yang cukup sensitif yang
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
mempengaruhi dimensi ini berdasarkan analisis laveraging yaitu sifat aktivitas penangkapan Gambar 14.
Gambar 14 Peran masing-masing atribut dimensi ekonomi pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau.
Sifat aktivitas penangkapan dapat diperbaiki dengan cara mengatur pola penangkapan agar penangkapan kepiting bakau tidak dilakukan sepanjang tahun.
Hal ini dilakukan mengingat bukan hanya kepiting bakau dewasa saja yang ditangkap tetapi juga jevenil kepiting yang dimanfaatkan untuk kegiatan
budidaya. Kondisi tersebut tidak begitu baik karena dapat mengakibatkan terjadinya over exploitasi. Dengan adanya pengaturan aktivitas tangkapan dapat
mencegah terjadinya tekanan terhadap sumberdaya. Atribut produksi kepiting bakau juga memiliki pengaruh yang cukup penting hal ini karena mendukung
keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau.
Berdasarkan penelitian Wijaya 2011 terdapat dua atribut yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau dari dimensi ekonomi
yakni keuntungan nelayan penangkapan kepiting bakau dan keuntungan pembudidaya silvofishery kepiting bakau. Keuntungan yang besar akan
mendorong masyarakat untuk mendukung pengelolaan kepiting bakau karena memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
5.8.3 Stastus Keberlanjutan Dimensi Sosial
Status keberlanjutan pada dimensi sosial pada pengelolaan kepiting bakau adalah kurang berkelanjutan. Atribut yang memiliki peranan pada dimensi ini
terdiri dari empat atribut diantaranya adalah 1 pengawasan penangkapan, 2 kemampuan teknologi masyarakat, 3 pengetahuan masyarakat mengenai
pengelolaan ekosistem mangrove, dan 4 dukungan dinas terkait dalam pengelolaan mangrove. Atribut yang sensitif dan dapat mempengaruhi dimensi
sosial dalam pengelolaan sumberdaya kepiting bakau adalah pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan mangrove Gambar 15.
Pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan mangrove secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap sumberdaya kepiting bakau,
mengingat kawasan mangrove merupakan habitat bagi kepiting bakau. Dengan pengelolaan mangrove yang baik dapat memperbaiki kualitas habitat bagi kepiting
bakau.
Gambar 15 Peran masing-masing atribut dimensi sosial pada keberlanjutan pengelolaan kepiting bakau.
Pemberian pengetahuan mengenai pengelolaan mangrove terhadap masyarakat dengan penyediaan tenaga penyuluh atau pendamping disetiap desa
atau kelurahan juga merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan mangrove. Wijaya 2011 menyatakan bahwa
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
faktor pengungkit dimensi sosial yang sangat berpengaruh terhadap atribut lain adalah kemampuan teknologi masyarakat dalam pemanfaatan kepiting bakau,
potensi konflik budidaya silvofishery dengan pemanfaatan lain, penerimaan masyarakat pada usaha budidaya silvofishery serta potensi pemanfaatan tenaga
kerja.
5.8.4. Stasus Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan