internal,  perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  secara  serempak  adalah signifikan terhadap variabel terikat kinerja pegawai.
5.1.4.3.  Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  seberapa  jauh  pengaruh  suatu variabel bebas secara parsial individual  masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat. Hasil pengujian adalah : Tingkat kesalahan  α = 5 dan derajat
kebebasan  df  =  n-k  dimana  n  =    jumlah  sampel,  n  =  122  dan  k  =  jumlah variabel yang digunakan, k = 5. Derajat kebebasan degree of freedom df =n-k
= 122-5 = 117. maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,05
117 = 1,658
Tabel 5.14. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1  Constant 51.482
5.632 9.140
.000 Perspektif Pelanggan
-.695 .200
-.579  -3.473 .001
Perspektif Keuangan .486
.192 .425
2.534 .013
Perspektif Proses Internal .419
.070 .521
6.015 .000
Perspektif Belajar dan Tumbuh .445
.073 .538
6.082 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber:  Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan  tabel  5.14  dapat  diketahui  bahwa  nilai  signifikan  variabel perspektif  pelanggan,  perspektif  keuangan,  perspektif  proses  bisnis  internal,
perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  lebih  kecil  dari  0,05  sehingga  secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Artinya H
a
Universitas Sumatera Utara
secara parsial dapat diterima. Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.  Variabel  Perspektif    Pelanggan  X
1
berpengaruh  secara  negatif    dan signifikan  terhadap kinerja pegawai hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,001
0,05  dan  nilai  t
hitung
-  3.473 t
tabel
1,658 artinya  jika  ditingkatkan
perspektif  pelanggan maka kinerja pegawai tidak akan berkurang 0,695. 2.  Variabel  Perspektif  Keuangan  X
2
nilai  t
hitung
variabel  perspektif  keuangan adalah 2,534 dan nilai t
tabel
1,658 maka t
hitung
t
tabel
2,534 1,658 sehingga dapat  disimpulkan  bahwa  variabel  perspektif  keuangan  berpengaruh  positif
dan  signifikan  0,013    0,05  secara  parsial  terhadap  kinerja  pegawai. Artinya,  jika  ditingkatkan  perspektif  keuangan,  maka  kinerja  pegawai  akan
meningkat sebesar 0.486. 3.  Variabel Perspektif Proses Bisnis Internal X
3
nilai t
hitung
variabel prespektif proses  bisnis  internal  adalah  6,015  dan  nilai  t
tabel
1,658  maka  t
hitung
t
tabel
6,015 1,658 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perspektif proses bisnis internal berpengaruh positif dan signifikan 0,000  0,05 secara parsial
terhadap  kinerja  pegawai.Artinya,  jika  variabel  perspektif  proses  bisnis internal  semakin  kuat,  maka  kinerja  pegawai  akan  mengalami  peningkatan
sebesar 0,419. 4.  Variabel  Perspektif  Pembelajaran  dan  Pertumbuhan  X
4
nilai  t
hitung
variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah   6,082 dan nilai t
tabel
1,658 maka  t
hitung
t
tabel
6,082 1,658 sehingga dapat  disimpulkan  bahwa variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan
0,000  0,05  secara parsial terhadap kinerja pegawai.  Artinya,jika variabel
Universitas Sumatera Utara
perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  semakin  kuat,  maka  kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,445.
5.  Konstanta sebesar 51,482  artinya walaupun variabel independen bernilai nol maka kinerja pegawai akan tetap sebesar 51,482.
Dari  nilai-nilai  koefisien  tersebut,  maka  dapat  disusun  persamaan  regresi
sebagai berikut:  Y = 51,482 - 0,695 X
1
+  0, 486 X
2
+ 0, 419 X
3
+ 0, 445 X
4
5.2. Pembahasan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  uji  hipotesis  yang  telah  dilakukan langkah selanjutnya dilakukan pembahasan sebagai berikut:
5.2.1.  Pengaruh  Perspektif  Pelanggan,  Perspektif  Keuangan,  Perspektif Proses  Internal,  Perspektif  Pembelajaran  dan  Pertumbuhan
Terhadap Kinerja Pegawai.
Hasil  pengujian  secara  simultan  variabel  perspektif  pelanggan,  perspektif keuangan,  perspektif  proses  bisnis  internal  dan  pembelajaran  dan  pertumbuhan
berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai.  Hal  tersebut  sejalan  dengan  penelitian yang  dilakukan  oleh  Rokhaniyah  2007,  terdapat  pengaruh  yang  baik  perspektif
pelanggan,  perspektif  keuangan,  proses  bisnis  internal,  pembelajaran  dan pertumbuhan  terhadap  kinerja  pegawai.  Dalam  penelitian  Wedhasamara  2010
secara  simultan  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  perspektif    keuangan, pelanggan,  proses  internal  dan  pembelajaran  dan  pertumbuhan  terhadap  kinerja
karyawan.Dalam  penelitian  Leen  2009  dengan  mengadopsi  balanced  scorecard pengukuran kinerja semua staf akademik menjadi lebih efektif. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian Ching dan Chan 2004 bahwa balanced scorecard dapat  diterapkan  pada  organisasi  sektor  publik  hal  tersebut  berdasarkan  survey
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan bahwa keuangan, kepuasan pelanggan, efiesiensi operasi, inovasi dapat  meningkatkan  kinerja  karyawan.Hal  ini  sejalan  dengan  pernyataan  Kaplan
dan Norton 2004  menyatakan rancangan balanced scorecard yang dilaksanakan pada  organisasi  publik  adalah  dalam  rangka  untuk  mewujudkan  misi  organisasi
tersebut.  Penerapan  balanced  scorecard  yang  didukung  oleh  sistem  pelaporan yang  benar  akan  mendukung  terwujudnya  pemerintahan  yang  baik  good
governance.  Meskipun  organisasi  publik  bukan  bertujuan  mencari  profit, organisasi  ini  dapat  mengukur  efektivitas  dan  efisiensinya  dalam  memberikan
pelayanan  kepada  masyarakat.  Untuk  itu  organisasi  publik  dapat  menggunakan balanced scorecard dalam pengukuran kinerjanya.
5.2.2. Pengaruh  Perspektif  Pelanggan Terhadap Kinerja Pegawai