BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Landasan  teori  diperlukan  dalam  penelitian  karena  merupakan  alat  untuk menjelaskan dan memprediksi realita atau fenomena yang diteliti. Landasan teori
juga  berfungsi  untuk  memperjelas  masalah  yang  diteliti,  sebagai  dasar  untuk merumuskan  hipotesi,  dan  sebagai  referensi  untuk  menyusun  instrument
penelitian  Sugiono,2008.  Teori  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  untuk menjelaskan    pengaruh  penerapan  balanced  scorecard  terhadap  kinerja  pegawai
pada sektor public yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan.
2.1.1.  Pengertian dan Konsep Balanced Scorecard
Balanced  Scorecard  terdiri  dari  2  suku  kata  yaitu  balanced  berimbang dan   kartu  nilai  scorecard. Balanced berimbang  berarti adanya  keseimbangan
antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance  jangka  panjang,  antara  performance  yang  bersifat  internal  dan
performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard kartu skor yaitu kartu yang  digunakan  untuk  mencatat  skor  performance  seseorang.  Kartu  skor  juga
dapat  digunakan  untuk  merencanakan  skor  yang  hendak  diwujudkan  oleh seseorang  di  masa  depan  Mulyadi,  2001.    Maksud  dari    kartu  nilai  untuk
mengukur kinerja personil yang dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan sebagai evaluasi. Maksud dari berimbang balanced adalah
kinerja  personil  diukur  secara  berimbang  dari  dua  aspek:  keuangan  dan  non- keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Karena itu jika
Universitas Sumatera Utara
kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di  masa  depan,  personil  tersebut  harus  memperhitungkan  keseimbangan  antara
pencapaian  kinerja  keuangan  dan  non-keuangan,  kinerja  jangka  pendek  dan
jangka panjang, serta antara kinerja bersifat internal dan kinerja eksternal.
Definisi  balanced  scorecard  menurut  Kaplan  dan  Norton  1996  adalah suatu  kerangka  kerja  baru  untuk  mengintegrasikan  berbagai  ukuran  yang
diturunkan  dari  starategi  perusahaan.  Balanced  scorecard  tidak  hanya menggunakan  ukuran  kinerja  keuangan  masa  lalu,  tetapi  juga  memperkenalkan
pendorong  kinerja  masa  depan.  Pendorong  kinerja  yang  dimaksud  adalah prespektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan
yang diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara  eksplisit  dan  ketat  ke  dalam  berbagai  tujuan  dan  ukuran  yang  nyata.
Balanced scorecard memberi para eksekutif perusahaan suatu kerangka kerja yang komprehensif  untuk  menerjemahkan  visi  dan  strategi  perusahaan  ke  dalam
seperangkat ukuran kinerja yang terpadu. Balanced  Scorecard,  merupakan  metode  penilaian  yang  dianggap  sangat
mutahir  saat  ini  dan  mampu  diterapkan  pada  lembaga  publik  maupun  lembaga privat.  Pengukuran  kinerja  perusahaan  yang  modern  dengan  mempertimbangan
empat  perspektif  yang  saling  berhubungan  yang  merupakan  penerjemahan strategi  dan  tujuan  yang  diingin  dicapai  oleh  suatu  perusahaan  dalam  jangka
panjang,  yang  kemudian  diukur  dan  dimonitor  secara  berkelanjutan Mahsun,2006.    Balanced  Scorecard    merupakan  pendekatan  baru  terhadap
manajemen,  yang  dikembangkan  pada  tahun  1990-an  oleh  Robert  Kaplan Harvard  Business  School  dan  David  Norton  Renaissance  Solution,  Inc..
Universitas Sumatera Utara
Pengakuan  atas  beberapa  kelemahan  dan  ketidakjelasan  dari  pendekatan pengukuran  kinerja  keuangan  sebelumnya.  Balanced  Scorecard  menyajikan
sebuah  perspektif  yang  jelas  sebagaimana  sebuah  perusahaan  harus  mengukur supaya  tercapai  keseimbangan  perspektif  keuangan.  Balanced  scorecard
menekankan  bahwa  semua  ukuran  financial  dan  nonfinansial  harus  menjadi bagian sistem informasi untuk para pekerja di semua tingkat perusahaan.
Balanced Scorecard  pada awalnya memang ditujukan untuk memperluas area  pengukuran  kinerja  organisasi  swasta  yang  berorientasi  pada  profit.
Pendekatan  ini  mengukur  kinerja  berdasarkan  aspek  finansial  dan  non  finansial yang dibagi dalam empat perspektif,
yaitu :
1. Perspektif  Keuangan Perspektif  ini  melihat  kinerja  dari  sudut  pandang  profitabilitas  ketercapaian
target      keuangan.  Perspektif  keuangan  memberikan  petunjuk  apakah  strategi organisasi, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak
kepada  peningkatan  laba  perusahaan.  Tujuan  financial  menggambarkan  tujuan jangka  panjang  pada  pengembalian  investasi  yang  tinggi,  dengan  penerapan
balanced  scorecard  dapat  membantu  tercapainya  tujuan  yang  penting ini.Balanced  scorecard  dapat  membuat  tujuan  financial  menjadi  eksplisit  dan
dapat  disesuaikan  untuk  setiap  unit  organisasi  dalam  berbagai  tahap pertumbuhan  dan  siklus  hidup  yang  berbeda.  Jadi  perspektif    financial  lebih
berhubungan  dengan  peningkatan  profitabilitas,  pengembalian  aktiva  dan pendapatan,  ini  membuktikan  adanya  hubungan  yang  kuat  antara  balanced
scorecard  dengan  tujuan  unit  organisasi  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya. Dengan  balanced  scorecard  dapat  menjelaskan  strategi  unit  organisasi  yang
Universitas Sumatera Utara
dimulai  dengan  tujuan  finansial  jangka  panjang,  keterkaitan  antara  tujuan dengan  urutan  tindakan  yang  harus  diambil  di  dalam  proses  finansial,
pelanggan, proses internal, pekerja, dan sistem dalam rangka mencapai kinerja ekonomi jangka panjang yang diinginkan.
2.  Perspektif  Pelanggan. Perspektif  pelanggan  merupakan  faktor-faktor  seperti  customer  satisfaction,
customer  retention,  customer  profitability,  dan  market  share .  Perspektif pelanggan  balance  scorecard  menerjemahkan  misi  dan  strategi  organisasi  ke
dalam  tujuan  yang  spesifik  yang  berkenaan  dengan  pelanggan  dan  segmen untuk  dikomunikasikan  ke    seluruh  organisasi.  Selain  untuk  memuaskan  dan
menyenangkan pelanggan, para manajer unit organisasi harus menterjemahkan pernyataan  misi  dan  strategi  ke  dalam  tujuan  yang  disesuaikan  dengan  pasar
dan  pelanggan  yang  spesifik.  Dalam  balanced  scorecard  unit  organisasi melakukan  identifikasi  pelanggan  dan  segmen  pasar  yang  akan  dimasuki.
Mengidentifikasi  berbagai  segmen  pasar,  baik  dalam  populasi  pelanggan  yang ada  saat  ini  maupun  pelanggan  yang  potensi  dan  kemudian  memilih  segmen
mana yang akan dimasuki. Mengidentifikasi  nilai yang akan diberikan kepada segmen  sasaran  menjadi  kunci  dalam  pengembangan  tujuan  dan  ukuran
perspektif pelanggan. 3.  Perspektif  Proses Internal
Perspektif    proses  bisnis  internal,  para  manajer  mengidentifikasi  berbagai proses  penting  yang  harus  dikuasai  organisasi  dengan  baik  agar  mampu
memenuhi  tujuan  para  pemegang  saham  dan  segmen  pelanggan  sasaran. Dengan  balanced  scorecard  tuntutan  kinerja  proses  internal  ditentukan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan  harapan  pihak  eksternal  tertentu.  Suatu  organisasi  biasanya mengembangkan  tujuan  dan  ukuran-ukuran  untuk  perspektif  ini  setelah
merumuskan  tujuan  dan  ukuran  untuk  perspektif  keuangan  dan  pelanggan. Urutan  ini  memungkinkan  organisasi  memfokuskan  pengukuran  proses  bisnis
internal  kepada  proses  yang  akan  mendorong  tercapainya  tujuan  yang ditetapkan  untuk  pelanggan  dan  para  pemegang  saham.Tujuan  dan  ukuran
perspektif  bisnis internal diturunkan dari strategi dan pelanggan sasaran. Proses bertahap,  dari  atas  ke  bawah  ini  biasanya  mengungkapkan  segenap  proses
bisnis baru yang harus dikuasai dengan baik oleh sebuah organisasi. 4. Perspektif  Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Perspektif  ini  mengukur  faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan  teknologi, pengembangan  pegawai,  sistem  dan  prosedur,  dan  faktor  lain  yang  perlu
diperbaharui.  Tujuan  dalam  perspektif    pembelajaran  dan  pertumbuhan menyediakan  infrastruktur  yang  memungkinkan  tujuan  utama  dalam  tiga
perspektif      lainnya  dapat  dicapai,  tujuan  perspektif    ini  merupakan  faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam tiga perspektif  balanced
scorecard. Pada akhirnya, kemampuan untuk mencapai sasaran – sasaran pokok
tujuan  financial,  pelanggan  dan  proses  bisnis  tergantung  kepada  kapabilitas organisasi  dalam  pembelajaran  dan  pertumbuhan.    Sumber  utama  dalam
pembelajaran  dan  pertumbuhan  berasal  dari  pekerja,  sistem  dan  keselarasan organisasi.  Strategi  untuk  mencapai  kinerja  yang  superior  pada  umumnya
membutuhkan  investasi  yang  besar  dalam  sumber  daya  manusia,  sistem  dan proses  yang  membentuk  kapabilitas  organisasi  oleh  karenanya  tujuan  dan
Universitas Sumatera Utara
ukuran  kinerja  masa  depan  yang  superior  harus  menjadi  bagian  integral  dari setiap balanced scorecard.
Dalam  Balanced  Scorecard,  keempat  persektif  tersebut  menjadi  satu kesatuan  yang  tidak  dapat  dipisahkan.  Keempat  perspektif  tersebut  juga
merupakan  indikator  pengukuran  kinerja  yang  saling  melengkapi  dan  saling memiliki hubungan sebab akibat. Dalam aplikasinya, Balanced Scorecard sebagai
mekanisme dalam mewujudkan visi dan misi lembagaorganisasi untuk mencapai tujuan  masa  depan  yang  tergambar  dalam  tindakan  nyata  setiap  individu
organisasi.  Balanced  Scorecard  merupakan  konsep  manajemen,  sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja performance measurement yang
mengukur kinerja perusahaan. Keberhasilan ukuran-ukuran dengan menggunakan Balanced Scorecard  harus  dikaitkan dengan strategi lembaga.
Menurut  Kapalan  dan  Norton  1996  balanced  scorecard  memiliki beberapa  keunggulan  yaitu  :1  mampu  menerjemahkan  misi  dan  strategi
organsiasi  ke  dalam  sejumlah  pengukuran  kinerja  yang  berimbang;  2  mampu mengukur kinerja keuangan dan non keuangan, berwujud dan tidak berwujud; 3
mampu    mengkombinasikan  dan  menghubungkan  antara  kinerja  pemicu  dengan kinerja  hasil;  4  mampu  menjelaskan  kronologis  pencapaian  kinerja  dan
keterkaitannya  dengan  misi  dan  tujuan  organisasi;5  mampu  memberikan pandangan  yang  holistic  tentang  proses  yang  terjadi  dalam  organisasi;  dan    6
mampu  menumbuhkan  motivasi  karyawan  karena  kinerja  dihubungkan  dengan kompensasi . Mulyadi 2001 menyatakan bahwa keunggulan balanced scorecard
terdiri dari dua aspek sebagai berikut: 1.  Meningkatkan Kualitas Perencanaan secara signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Balanced  scorecard  mampu  meningkatkan  kualitas  perencanaan  dengan menjadikan  perencanaan  strategi  menjadi  tiga  tahap  yang  terpisah  dan
terpadu. Tiga tahapan tersebut: a sistem perumusan strategi
b sistem perencanaan strategi c sistem penyusunan program.
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja personel. Tujuan  pengelolaan  kinerja  personel  adalah  untuk  meningkatkan  akuntabilitas
personil  dalam  memanfaatkan  berbagai  sumber  daya  dalam  mewujudkan  visi dan  misi  perusahaan.  Tahapan  pengelolaan  kinerja  personil  adalah  sebagai
berikut: a. perencanaan kinerja yang akan dicapai oleh perusahaan.
b. penerapan peran dan kompetensi inti personil c. pendasainan system penghargaan berbasis kinerja
d. penilaian dan penilaian kinerja personil e. pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian dan penilaian kinerja
personil. Selain  itu  balanced  scorecard  mempunyai  keunggulan  dibanding
manajemen tradisional. Keunggulan itu karena pendekatan yang digunakan dalam balanced  scorecard  mampu  menghasilkan  rencana  strategi  dengan  karakteristik
sebagai berikut ini. a.  komperehensif, balanced scorecard memberikan tambahan cakupan perspektif
yang digunakan dalam perencanaan strategi. b.  koheren,  dalam  menjalankan  manajenen  strategi,  balanced  scorecard
mengharuskan personil membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran  strategi  yang  dihasilkan  dari  perencanaan  strategi.  Dengan  adanya
kekoherenan  ini  akan  menjanjikan  pelipatgandaan  kinerja  keuangan  dalam jangka panjang.
c.  berimbang  ,  balanced  scorecard  mampu  memberikan  keseimbangan  dalam sasaran  strategi  yang  dihasilkan  oleh  sistem  perencanaan  strategi.  Hal  ini
sangat penting dalam pencapaian kinerja keuangan yang berkesinambungan.
Universitas Sumatera Utara
d.  terukur,  perspektif  nonkeuangan  merupakan  perspektif  yang  sulit  diukur. Namun dengan pendekatan balanced scorecard ketiga perspektif nonkeuangan
tersebut  dapat  ditentukan  ukurannya  sehingga  memudahkan  dalam pengelolaannya.
Dalam konsepnya balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam  berbagai  tujuan  dan  ukuran.Berbagai  tujuan  dan  ukuran  tersebut  tersusun
ke  dalam  empat  presfektif.  Kaplan  dan  Norton  1996  balanced  scorecard memberikan kerangka kerja, bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi.
Selain  itu  balanced  scorecard  juga  menggunakan  penilaian  untuk  memberi informasi  kepada  para  pekerja  tentang  faktor  yang  mendorong  keberhasilan  saat
ini  dan  yang  akan  datang.  Keempat  perspektif ini  memberi  keseimbangan  antara tujuan  jangka  pendek  dan  tujuan  jangka  panjang,  antara  hasil  yang  diinginkan
dengan  faktor  pendorongnya,  dan  antara  ukuran  objektif  dan  subjektif,  dan balanced  scorecard  tidak  hanya  penilaian  taktis  yang  operasional  tetapi  juga
merupakan  sebuah  sistem  manajemen  strategis.  Balanced  scorecard  dapat digunakan  untuk  menghasilkan  berbagai  proses  manajemen  yang  penting  seperti
gambar berikut ini.
Gambar 2.1. Empat Perspektif Dalam Analisis BalanceScorecard
Sumber : Kaplan and Norton 1996
VISI DAN STRATEGI
PELANGGAN Untuk mewujudkan vis apa yang harus
diperlihatkan kepada pelanggan :Tujuan, Ukuran, Sasaran  dan Inisiatif
PROSES BISNIS INTERNAL Untuk menyenangkan pemegang
saham dan pelanggan apa yang harus dikuasai dengan baik :Tujuan, Ukuran,
Sasaran  dan Inisiatif PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Untuk mewujudkan visi bagaimana memelihara kemampuan untuk berubah dan
meningkat, Ukuran, Sasaran  dan Inisiatif KEUANGAN
Untuk berhasil secara keuangan apa yang harus diperlihatkan kepada para pemegang
saham: tujuan, ukuran, sasaran dan inisiatif
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.  Kinerja Pegawai