pegawai,  secara  nominal  jumlahnya  sangat  signifikan  untuk  dapat  memenuhi kebutuhan  hidup,  bahkan  jauh  lebih  besar  jika dibandingkan  dengan  kompensasi
finansial  yang  diterima  oleh  pegawai  negeri  sipil  lainnya,  sehingga  dengan terpenuhinya  kebutuhan  hidup  tersebut,  para  pegawai  lebih  termotivasi  untuk
melakukan  pekerjaanya  dengan  penuh  dedikasi  dan  dapat  meningkatkan kinerjanya  dan  semakin  banyak  pelanggan  yang  membayar  pajak  akan  semakin
tinggi kompensasi yang diterima. Penelitian ini tidak sejalan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Azhar  2009  yang  menyatakan  bahwa  seluruh  aspek  balanced  scorecard  dapat menterjemahkan  strategis dalam berbagai tujuan dan ukuran kinerja sektor public
kecuali pada aspek keuangan yang belum mampu menciptkan keselarasan dalam pengukuran  kinerja  sektor  public.  Dalam  instansi  pemerintah  sering  timbul
masalah  suboptimasi  yang  merupakan  fenomena  dimana    unit  kerja  mengejar kinerja  baik  namun  berdampak  kurang  baik  bagi  kinerja  instansi  secara
keseluruhan  karena  peningkatkan  pelayanan  public  selalu  diikuti  dengan peningkatan biaya Mahmudi, 2013.
5.2.4. Pengaruh Perspektif  Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja Pegawai
Adanya  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  perspektfi  proses  bisnis internal  terhadap  kinerja  pegawai.  Hal  tersebut  sejalan  dengan  hasil  penelitian
yang  dilakukan  oleh  Wedhasmara  2010,  hasil  penelitian  Helmi  2013  dan penelitian  Ching  dan  Chan  2004    proses  bisnis  internal  berpengaruh  secara
signifikan  terhadap  kinerja  pegawai.  Hal  tersebut  didukung  dengan  konsep Mahmudi  2013  dalam  rangka  meningkatkan  kinerja  pada  perspektif  proses
internal  instansi  pemerintah  harus  mengidentifikasi  dan  mengukur  kompetensi
Universitas Sumatera Utara
inti, mengidentifikasi teknologi utama dan mementukan ukuran kinerja dan target kinerja  dan  melakukan  penyedehanaan  siklus  pelayanan  sehingga  pelayanan
menjadi lebih cepat.
5.2.5.  Pengaruh  Perspektif    Pembelajaran  dan  Pertumbuhan  Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan  hasil  uji  hipotesis  ada  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan antara  perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  terhadap  kinerja  pegawai.  Hal
tersebut  didukung  dengan  hasil  penelitian  Rokhaniyah  2007,    Purba  2008, Wedhasmara  2010,  Ching  dan  Chan  2004    kepuasan  pegawai,  keahlian  dan
pelatihan,  motivasi  dan  pemberdayaan,  kuantitas  dan  produktivitas    mempunyai pengaruh  yang  signifikan  terhadap  kinerja  pegawai.  Dan  berdasarkan  jawaban
responden walaupun belum sepenuhnya kepuasan pegawai terpenuhi namun rata- rata  pegawai  bekerja  sesuai  dengan  keahliannya  serta  mendapat  pelatihan  dalam
melakukan  pekerjaan.  Dengan  memotivasi  pegawai  untuk  memiliki  kepedulian merupakan  bagian  dari  organisasi,  gaji  yang  dapat  memenuhi  kebutuhan,
memberikan  kesempatan  yang  sama  dalam  mengembangkan  karir  dan  terus memberikan  pelatihan  terhadap  pegawai  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap
kinerja pegawai. Sasaran dan tujuan yang ditetapkan pada perspektif pembelajaran dan  pertumbuhan  akan  berpengaruh  terhadap  perspektif    lain,  oleh  karenanya
instansi  harus  terus  berinovasi  dan  belajar,  melakukan  perbaikan  secara  terus menerus  dan  menciptkan  pertumbuhan  secara  berkelanjutan  dengan  peningkatan
keahlian  pegawai,  peningkatan  komitmen  pegawai  dan  peningkatan  motivasi pegawai.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.  Kesimpulan