yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah batangnya. Batangnya tersebut dibelah dan dijadikan sebagai dinding rumah juga kayunya dijadikan sebagai lata
seng. Batang pinang yang baik untuk bangunan adalah batang pinang yang telah tua. Dari informasi yang diperoleh mutu dari batang pinang adalah di bawah mutu batang
kelapa. Selain batangnya, pelepah daun yang telah kering dijadikan sebagai atap pondok-pondok kebun. Bagian tanaman pinang yang digunakan dalam permainan
anak-anak adalah pelepah daun yang telah gugur tetapi masih segar yang dikenal dengan istilah “pu komaq”. Permainan ini oleh anak-anak disebut kereta-keretaan.
Cara penggunaanya adalah beberapa anak duduk di bagian pelepah yang lebar atau “pu komaq” sedang sebagian lagi menarik di bagian ujung pertulangan daun.
5.2. Praktek Konservasi Masyarakat Suku Bunaq
Kehidupan masyarakat suku Bunaq memiliki hubungan yang erat dengan sumber daya alam sekitarnya menjadikan alam sekitarnya tidak hanya sekedar tempat
berlindung dan mencari makan tetapi juga bermakna kultural. Sehubungan dengan hal tersebut, munculah konsep tentang keselarasan dalam pemanfaatan sumber daya alam
yang dikaitkan dengan kekuatan religius yang kemudian diwujudkan dalam berbagai kepercayaan dan bentuk-bentuk praktek konservasi sebagai berikut.
5.2.1 Hutan adat Zobug por
Zobuk por ini merupakan istilah bagi tempat-tempat yang biasanya dijadikan
oleh masyarakat sebagai tempat “pemali” atau tempat-tempat keramat yang dipakai dalam acara ritual keagamaan versi Bunaq. Masyarakat meyakini tempat tersebut
merupakan sarana bagi masyarakat suku Bunaq untuk memuliakan Sang khalik, Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, sehingga tempat ini dianggap sebagai
tempat keramat dan yang memimpin ritual di tempat ini hanyalah tokoh adat atau Na’i
yang ada. Tempat-tempat tersebut adalah tempat yang tidak boleh terjamahkan oleh manusia dalam hal ini tidak boleh ada pengambilan apapun dan ada aktivitas lain
selain ritual adat sehingga dijadikan sebagai hutan adat. Di samping itu, bisanya di tempat ini terdapat Bosok Gambar 19 yang djadikan sebagai tempat menyimpan
sesajian dan pemotongan hewan yang dikurbankan. Keyakinan mereka, ketika terjadi gangguan terhadap hutan ini, misalnya pengambilan atau penebangan pohon di
tempat ini maka akan terjadi malapetaka yang besar seperti hujan dan angin yang besar sehingga keberadaan hutan ini tetap lestari.
Gambar 19 Zobug por dan bosok
Tempat-tempat lain seyogianya zobuq por yang dijaga kelestarian oleh mereka adalah tempat-tempat yang di dalamnya terdapat sumber-sumber air yang
dikenal dengan istilah “Il por Il giral”. Tumbuhan –tumbuhan yang ada di sekitar sumber air tidak boleh ditebang. Pada umumnya di lokasi Dirun terdapat banyak
sumber mata air dan tempat-tempat tersebut yang terdapat di lahan milik suku tertentu maka di dalamnya terdapat Bosok sebagai tempat ritual suku tersebut. Il por
ini diyakini sebagai sumber daya kehidupan Suku. Melalui Il giral ini mereka melihat suatu keajaiban yaitu kehidupan dialirkan kepada mereka.
Pengalaman dan aktivitas ritual di tempat-tempat tersebut berkembang secara terus-menerus dari generasi ke generasi hingga saat ini, sehingga seolah-olah telah
menjadi “Tulang rusuk” bagi masyarakat setempat. Tempat-tempat tersebut merupakan tempat memohon kesembuhan dari sakit yang berkepanjangan, memohon
kekuatan dan berkah yang cukup dalam hidupnya.