Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian

sedangkan alat yang digunakan kamera, kertas Koran, kantong plastik, sasak, tally sheet, kuisioner, tape recorder, label gantung dan alat tulis-menulis.

3.3 Jenis data yang dikumpulkan

Adapun jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari spesies-spesies tumbuhan yang dimanfaatkan, habitusnya, kegunaannya, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan, cara pemakaiannya hingga cara pembudidayaannya. Sedangkan untuk data sekunder terdiri dari kondisi umum lokasi, sejarah, letak dan luas, topografi, geologi dan tanah, iklim dan hidrologi, flora, fauna, kondisi sosial budaya masyarakat, pendidikan, dan karakteristik etnik mata pencaharian. 3.4. Tahapan penelitian 3.4.1 Kajian literatur Kegiatan ini betujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi dasar mengenai kondisi umum mencakup fisik, biotik dan sosial budaya masyarakat, data mengenai spesies tumbuhan berguna yang ada di lokasi penelitian guna verifikasi cek silang berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Pengumpulan data ini dilakukan melalui dua tahap yakni sebelum dan sesudah penelitian di lapangan. 3.4.2 Survey lapangan 3.4.2.1 Penentuan responden Penentuan responden sebagai perwakilan contoh ditentukan secara terpilih metode purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 25 responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan responden adalah mereka yang diduga memiliki pengetahuan banyak tentang pemanfaatan tumbuhan berguna dalam kehidupan yang meliputi dukun, tokoh masyarakattetua adat, ibu rumah tangga, dan anggota masyarakat lainnya.

3.4.2.2 Wawancara

Dalam tahapan wawancara yang ditanyakan adalah spesies tumbuhan yang dimanfaatkan berdasarkan kegunaannya sebagai tumbuhan penghasil pangan, obat, pakan ternak, bahan bangunan, kayu bakar, tali anyaman dan kerajinan, aromatik, racun, pewarna, hias, upacara adat, dan spesies tumbuhan untuk kegunaan lainnya. Di samping ditanyakan juga mengenai cara pengolahan, cara pemakaian, hingga cara budidaya dan tingkat kegunaan spesies tumbuhan yang dimanfaatkan tersebut. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan menggunakan kuisioner, dengan pendalaman pertanyaan sesuai keperluan. Di samping wawancara ini sekaligus dilakukan verifikasi dari hasil wawancara tersebut yang berupa sampel- sampel tumbuhan untuk didokumentasikan.

3.4.2.3 Pembuatan herbarium

Pengambilan sampelcontoh herbarium ditujukan untuk pengkoleksian spesimen tumbuhan yang terdiri dari bagian-bagian tumbuhan ranting lengkap dengan daun, serta bunga dan buahnya jka ada serta untuk penentuan nama ilmiahnya. Contoh herbarium dibuat dengan cara kering. Adapun tahapan dalam pembuatan herbarium ini adalah : 1. Mengambil contoh herbarium yang terdiri dari ranting lengkap dengan daunnya, serta bunga dan buah jika ada dengan menggunakan gunting daun, dipotong dengan panjang ± 40 cm. 2. Contoh herbarium yang telah diambil tersebut dimasukkan ke dalam kertas Koran dengan memberikan etiket yang berukuran 3x5 cm. Etiket berisi keterangan tentang nomor spesies, nama lokal, lokasi pengumpulan, dan nama pengumpulkolektor. 3. Penyusunan herbarium pada sasak yang terbuat dari bambu dan disemprot dengan alkohol 70, dan kemudian dijemur pada panas matahari. 4. Herbarium yang sudah kering, disimpan untuk diidentifikasi selanjutnya di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Fakultas Kehutanan IPB atau Herbarium Bogoriense, LIPI Bogor.