in ma buleen Curcuma officinale, dila carica papaya, dan iu Cordia dichotoma yang buahnya dijadikan sebagai bahan lem. Ada pula tumbuhan yang diyakini
masyarakat untuk mengantisipasi kekuatan lawan bicara ketika terjadi perdebatan dalam suatu forum dan menjadi pandai bicara yakni mun mauhale dan aikerelelun
tidak teridentifikasi jenisnya.
5.1.5.13 Tingkat kegunaan tumbuhan
Setiap spesies tumbuhan memiliki manfaat atau tingkat kegunaan yang berbeda-beda. Berdasarkan jumlah kegunaannya, spesies tumbuhan yang memiliki
tingkat kegunaan tertinggi adalah pupinang Areca catechu. Tingkat kegunaan tumbuhan pada masyarakat Bunaq seperti terlihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Tingkat kegunaan tumbuhan
No Nama Lokal
Nama Ilmiah Kegunaan
Keterangan 1
Pu Arecha catechu
4 Pangan, adat, obat,
bangunan
2
Molo Piper betle
3. komoditi, shampoo alami,
obat.
3
Paol Zea mays
3 Pangan, adat, obat
4
Barut Aleurites moluccana
3 komoditi, shampoo alami,
obat.
5
Kopi Coffea Arabica
3 Obat, pangan, ekonomi
6 In belis
Alium sativum 3
Obat, pangan, ekonomi
7 Hoi
Arachis hypogaea 2
Pangan, ekonomi
8 In buleen
Alium cepa 2
Pangan, ekonomi
9 Diq hotel
Manihot esculenta 2
Pangan, ekonomi
10 Ho gapa
Vigna radiate 2
Pangan, ekonomi
Spesies tumbuhan yang memiliki tingkat kegunaan yang tinggi adalah pinang yang dalam kehidupan masyarakat Bunaq memegang peranan yang penting dalam
kehidupan berbudaya, sebagai bahan campuran ramuan obat khususnya ramuan yang pengolahannya dikunyah secara langsung dan cara pemakaiannya adalah dioleskan
pada organ-organ atau bagian tubuh lainnya yang sakit atau luka. Selain itu kebiasaan mengunyah biji pinang ini diyakini pula sebagai obat untuk menahan haus dan lapar
dan juga pemberi kekuatan agar dapat berjalan dengan cepat serta tidak mudah lelah ketika melakukan suatu perjalanan sarana budaya tradisional. Bagian tanaman pinang
yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah batangnya. Batangnya tersebut dibelah dan dijadikan sebagai dinding rumah juga kayunya dijadikan sebagai lata
seng. Batang pinang yang baik untuk bangunan adalah batang pinang yang telah tua. Dari informasi yang diperoleh mutu dari batang pinang adalah di bawah mutu batang
kelapa. Selain batangnya, pelepah daun yang telah kering dijadikan sebagai atap pondok-pondok kebun. Bagian tanaman pinang yang digunakan dalam permainan
anak-anak adalah pelepah daun yang telah gugur tetapi masih segar yang dikenal dengan istilah “pu komaq”. Permainan ini oleh anak-anak disebut kereta-keretaan.
Cara penggunaanya adalah beberapa anak duduk di bagian pelepah yang lebar atau “pu komaq” sedang sebagian lagi menarik di bagian ujung pertulangan daun.
5.2. Praktek Konservasi Masyarakat Suku Bunaq
Kehidupan masyarakat suku Bunaq memiliki hubungan yang erat dengan sumber daya alam sekitarnya menjadikan alam sekitarnya tidak hanya sekedar tempat
berlindung dan mencari makan tetapi juga bermakna kultural. Sehubungan dengan hal tersebut, munculah konsep tentang keselarasan dalam pemanfaatan sumber daya alam
yang dikaitkan dengan kekuatan religius yang kemudian diwujudkan dalam berbagai kepercayaan dan bentuk-bentuk praktek konservasi sebagai berikut.
5.2.1 Hutan adat Zobug por
Zobuk por ini merupakan istilah bagi tempat-tempat yang biasanya dijadikan
oleh masyarakat sebagai tempat “pemali” atau tempat-tempat keramat yang dipakai dalam acara ritual keagamaan versi Bunaq. Masyarakat meyakini tempat tersebut
merupakan sarana bagi masyarakat suku Bunaq untuk memuliakan Sang khalik, Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, sehingga tempat ini dianggap sebagai
tempat keramat dan yang memimpin ritual di tempat ini hanyalah tokoh adat atau Na’i
yang ada. Tempat-tempat tersebut adalah tempat yang tidak boleh terjamahkan oleh manusia dalam hal ini tidak boleh ada pengambilan apapun dan ada aktivitas lain
selain ritual adat sehingga dijadikan sebagai hutan adat. Di samping itu, bisanya di tempat ini terdapat Bosok Gambar 19 yang djadikan sebagai tempat menyimpan