yang terkait dalam penelitian etnobotani adalah antara lain anthropologi, sejarah, pertanian, ekologi, kehutanan, geografi tumbuhan Sudarsono Waluyo 1992.
2.2 Kearifan Tradisional Masyarakat
Bangsa Indonesia yang mendiami di seluruh pulau-pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke terdiri dari suku-suku yang masing-masing mempunyai
kebudayaan dan adat istiadat yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kehidupan suku-suku tersebut terutama
yang mempunyai interaksi dekat dengan sumberdaya dan lingkungannya secara turun-temurun pula mewarisi pola hidup tradisional yang dijalani oleh leluhurnya.
Masyarakat setempat yang hidup secara tradisional tersebut dikenal dengan istilah- istilah tribal people masyarakat suku, indigenous people orang asli, native people
penduduk asli atau tradisional people masyarakat tradisional Primack et al. 1998 diacu dalam Afrianti 2000.
Telah lama masyarakat tradisional hidup secara berdampingan dengan keanekaragaman hayati atau sumber daya alam yang ada di sekelilingnya. Di
sebagian besar tempat, ternyata mereka tidak melakukan perusakan-perusakan besar- besaran terhadap sumber daya alam yang ada di sekitarnya tersebut. Masyarakat
tradisional telah berhasil memanfaatkan metode-metode irigasi yang bersifat inovatif, misalnya dengan melakukan panen yang bervariasi. Metode tersebut telah
memungkinkan kehidupan manusia dengan populasi yang tinggi tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan maupun komunitas biologis di sekelilingnya. Namun, saat ini
masyarakat tradisional sedang dihadapkan pada perubahan lingkungan secara besar- besaran akibat meningkatnya interaksi masyarakat dengan dunia luar, yang seringkali
timbul perbedaan tajam antara generasi tua dan muda Primack et al. 1998 diacu dalam Afrianti 2000.
2.3 Pemanfaatan Tumbuhan
Pengelompokkan penggunaan tumbuhan oleh Purwanto dan Walujo 1992 meliputi tumbuhan sebagai bahan sandang, pangan, bangunan, alat rumah tangga, dan
alat pertanian, tali temali, anyam-anyaman, pelengkap upacara adat, obat-obatan dan kosmetika, kegiatan sosial dan kegunaan lain.
2.3.1 Tumbuhan pangan
Tumbuhan pangan menurut Kamus bahasa Indonesia, adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berbatang, berakar, berdaun, dan dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia apabila dimakan oleh hewan maka disebut pakan. Contohnya yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan tumbuhan yang
mengandung sumber karbohidrat. Buah-buahan adalah jenis buah-buahan tahunan yang dapat dimakan, baik
dalam keadaan segar maupun yang telah dikeringkan, umumnya dikonsumsi dalam keadaan mentah Kartikawati 2004. Sebagian kecil jenis buah yang umum dikenal
masyarakat Indonesia antara lain durian Durio zibethinus, mangga Mangifera indica
, salak Zalacca salacca dan jambu Psidium guajava.
2.3.2 Tumbuhan obat
Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai obat, berkisar dari
yang terlihat mata hingga yang nampak di bawah mikroskop Rostiana diacu dalam Mujenah 1993. Sedangkan menurut Suyono 1991, tumbuhan obat adalah tumbuhan
yang bagian tumbuhannya akar, batang, kulit, daun umbi biji dan getah mempunyai khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat
modern atau tradisional. Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui mempunyai
khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi : 1 Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui dan dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat
dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional ; 2 Tumbuhan obat modern , yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa
atau bahan bioaktif dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis; dan 3 Tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung