Hubungan Penilaian Anak Jalanan Terhadap Pelayanan Rumah

dirinya sendiri. Penilaian negatif ini mendorong anak jalanan untuk berperilaku negatif. Pemberdayaan yang dilakukan RSBAP salah satunya ialah untuk mengubah perilaku anak jalanan yang menyimpang agar sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

8.1 Hubungan Penilaian Anak Jalanan Terhadap Pelayanan Rumah

Singgah dengan Perilaku Anak Jalanan Pelayanan sosial yang diberikan RSBAP kepada anak jalanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi. Fungsi rumah singgah harus dijalankan sebaik mungkin agar tujuan rumah singgah dapat tercapai. Penilaian mengenai keberfungsian rumah singgah dapat diketahui dengan melihat tingkat kepuasan anak jalanan terhadap pelayanan yang diberikan rumah singgah. Penilaian tersebut diduga akan mempengaruhi perilaku anak jalanan yang dibina oleh RSBAP. Semakin positif penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah singgah diduga semakin baik perilaku mereka. Tabel 17 menggambarkan penilaian anak jalanan terhadap rumah singgah dan perilaku mereka. H : Tidak terdapat hubungan antara penilaian responden terhadap pelayanan rumah singgah dengan perilaku mereka. H 1 : Terdapat hubungan antara penilaian responden terhadap pelayanan rumah singgah dengan perilaku mereka. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Perilaku dan Penilaian Anak Jalanan terhadap Pelayanan Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, 2010. Perilaku Penilaian terhadap Pelayanan Rumah Singgah Total Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas n n n n n Buruk Kurang baik 5 50 3 16,7 8 26,7 Baik 5 50 11 61,1 2 100 18 60 Sangat Baik 4 22,2 4 13,3 Total 10 100 18 100 2 100 30 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50 persen anak jalanan yang merasa tidak puas terhadap pelayanan rumah singgah dan berperilaku kurang baik. Anak jalanan yang merasa puas dengan pelayanan rumah singgah dan berperilaku kurang baik sebanyak 16,7 persen. Tidak anak jalanan yang merasa sangat puas dengan pelayanan rumah singgah dan memiliki perilaku kurang baik. Data tersebut menunjukkan semakin negatif penilaian mereka maka perilaku mereka semakin kurang baik. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai Asymp.Sig 2-side sebesar 0,031 lebih kecil dari α 0,05 sehingga H 1 diterima dan H ditolak. Penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah singgah mempengaruhi perilaku anak jalanan. Nilai koefisian korelasi sebesar 0.395 yang berarti hubungan antara dua variabel tersebut rendah tetapi pasti. Artinya, semakin positif penilaian anak jalanan dalam pelayanan rumah singgah maka semakin baik perilaku anak jalanan. Anak jalanan yang memiliki penilaian positif terhadap pelayanan rumah singgah memiliki tingkat interaksi dalam rumah singgah yang tinggi. Hal ini terbukti dalam hasi uji korelasi pada bab sebelumnya. Interaksi yang tinggi di dalam rumah singgah menyebabkan mereka memperoleh manfaat yang banyak bagi kehidupan mereka. Kegiatan yang diselenggarakan RSBAP memberikan perubahan perilaku anak jalanan. Kegiatan tersebut membangkitkan kesadaran dan pengetahuan yang kemudian diharapkan berpengaruh dalam perilaku mereka. Bimbingan agama diberikan pembina untuk membangkitkan kesadaran mereka mengenai keberadaan Allah dalam hidupnya. Pembangkitan kesadaran anak jalanan secara edukatif perlu dilakukan oleh lingkungan sekitarnya sehingga diharapkan dapat menimbulkan perubahan perilaku yang bertahan lama Sugiharto, 2004. Diajarkan pula mengenai tata cara beribadah dan perilaku sesuai dengan aturan Agama Islam. Kemudian, pembina memberi contoh dan mengajak anak binaan untuk mempraktekkan hal yang telah diajarkan. Hal ini terkait dengan konsep penguatan utama yang dapat membantu dalam upaya mengubah perilaku, yakni penjadwalan Hersey dan Blanchard yang dikutip Sugiharto, 2004. Pembina melakukan kegiatan keagamaan bersama anak binaan secara rutin agar anak binaan terbiasa untuk beribadah. Selain itu, anak jalanan juga memberikan pendidikan formal, informal maupun non-formal. Pengajaran dirancang untuk menjadikan anak jalanan menjadi manusia yang terpelajar. Pengajaran yang dilakukan di dalam rumah singgah dalam suasana kekeluargaan, karena metode pengajaran disesuaikan dengan karakteristik anak jalanan. Hal ini bertujuan agar materi yang diberikan kepada anak jalanan dapat mudah dipahami oleh anak jalanan. Apabila sudah dipahami anak jalanan diharapkan dapat mempengaruhi perilakunya. Memberikan pelayanan yang memuaskan anak jalanan sangatlah penting demi terwujudnya tujuan rumah singgah. Penelitian ini membuktikan bahwa penilaian anak jalanan dalam penelitian ini mempengaruhi perilaku mereka.

8.2 Perubahan Perilaku Anak Jalanan