Program Kegiatan Gambaran Umum Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi
berupa: SD Kecil, SMPMTs Kecil atau Terbuka, SMAMA Kecil atau Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh. Menyekolahkan anak kembali ke sekolah umum. Ini
ditujukan bagi anak yang sudah mengalami perubahan sikap mental, serta memiliki motivasi dan minat belajar yang besar, serta masih memungkinkan
diterima di sekolah umum. b
Pelatihan Keterampilan Kerja dan Kursus Jenis keterampilan yang diberikan adalah keterampilan kerja praktis dan
tidak memerlukan legalitas formal akademis serta mudah dilakukan. Dan jenis keterampilan tersebut berorientasi kerja atau terbukanya lapangan kerja baru.
Bentuk kegiatan pelatihan meliputi: magang kerja di perkebunan Sukabumi, pelatihan manajemen usaha, pelatihan manajemen produksi, pelatihan manajemen
quality control, pelatihan manajemen pemasaran dan distribusi. Kursus-kursus yang telah dilaksanakan meliputi: kursus stir mobil dapat SIM, kursus komputer,
kursus montir motor, kursus menjahit, kursus tata boga, kursus sablon, kursus produksi sandal dan sepatu.
3. Pengembangan Minat dan Bakat Seni Budaya
Kegiatan ini difokuskan untuk menggali bakat seni yang ada dalam diri anak didik. Bentuk kegitan meliputi: grup vokal, sanggar tari, teater dan
musikalisasi puisi. 4.
Kesejahteraan dan Pelayanan Kesehatan. Program ini ditekankan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
anak binaan. Bentuk kegitan meliputi: penyuluhan kesehatan, pemberian makan bergizi, pemeriksaan dan pengobatan kesehatan secara berkala dan olahraga.
5. Pengembangan Usaha Mandiri
Program ini dimaksudkan untuk membuka lapangan kerja baru. Bentuk kegitan meliputi: budidaya belimbing manis, bengkel service motor, outlet
sandal dan sepatu, warung kelontong, dan koperasi. 6.
Pola Pemberdayaan Ekonomi Produktif a
Manajemen Pelaksanaan program pengembangan usaha produktif dikelola dengan pola
central management manajemen terpusat. Modal barang ataupun tunai
dijadikan modal kelompok usaha pemandirian anak binaan yang dikelola secara bergulir.
Anak binaan dikelompokkan menjadi lima orang. Dari kelima anak tersebut ditunjuk seorang koordinator yang merupakan hasil kesepakatan bersama.
Lalu dibuat sebuah komitmen bersama bahwa ia akan menjalankan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh, jujur serta tidak akan berkhianat satu sama lain. Jika
ada salah seorang yang berkhianat atau berlaku curang, maka dengan sendirinya ia akan dikeluarkan dari kelompok usaha produktif dan keanggotaannya dinyatakan
gugur. Untuk itu haknya terhadap usaha tersebut dialihkan kepada anak binaan yang lain.
Dalam menjalankan usahanya, kelompok usaha tersebut dibantu oleh suatu tim manajemen dari pengurus yayasan. Koordinator kelompok bertugas mencatat
segala jenis pengeluaran serta pendapatan setiap hari yang kemudian disetorkan kepada tim manajemen. Tim manajemen mengatur sirkulasi keuangan dalam
kelompok, sedangkan kelompok usaha hanya memegang dalam bentuk barang yang setelah terjual hasilnya diserahkan kepada tim, yang kemudian dibelanjakan
kembali bersama kordinator kelompok. Perhitungan rugilaba dilakukan setiap akhir pekan secara bersama-sama.
Pendekatan ini digunakan sebelum kelompok usaha belum secara mandiri mampu mengelola usahanya. Namun apabila warga belajar dipandang mampu
mengelolausahanya secara mandiri, maka secara bertahap akan dilakukan pendelegasian yang pada akhirnya dikelola secara mandiri.
b Bimbingan Motivasi dan Pendampingan Usaha
Bimbingan motivasi diberikan dalam bentuk dukungan moral, sharing, bertukar pengalaman hidup seorang wiraswastawan. Sedangkan pendampingan
usaha diberikan dalam bentuk bimbingan manajemen dan pengembangan usaha seperti langkah-langkah dalam pencatatan, mengatur pengeluaran, serta
bagaimana agar usaha tersebut bisa lebih berkembang. Kiat-kiat semacam itu diberikan juga dalam bentuk konsultasi serta bimbingan teknis. Ada juga dikemas
dalam bentuk pertemuan sekaligus pengajian bulanan. Pada kesempatan tersebut tim manajemen secara khusus mendatangkan orang yang ahli di bidang
pengembangan usaha.