Pusat Informasi PENILAIAN ANAK JALANAN TERHADAP PELAYANAN

disuruh membayar atau membelikan minuman keras. Jika tidak memberikan uang, maka mereka akan dipukul oleh preman tersebut. Selain itu, pelecehan seksual terkadang mereka terima ketika hidup di jalanan. AMR 18 tahun sebelum tinggal di RSBAP, ia tinggal di pasar. Ia mengaku bahwa ketika ia tidur ia pernah dipegang alat kelaminnya oleh seorang pria homo seksual. Ketika ia bangun, ia langsung kabur karena merasa ketakutan. Namun sekarang ia merasa aman untuk tinggal di RSBAP. Menurutnya hidup di RSBAP jauh lebih aman dibanding ketika ia tinggal di jalanan. Terdapat 27 persen responden yang merasa tidak puas dan tiga persen responden yang merasa sangat tidak puas dengan perlindungan yang diberikan RSBAP. Hal ini disebabkan mereka merasa tidak ada tindakan nyata yang dilakukan pembina RSBAP ketika mereka sedang memiliki masalah dengan temannya, sebagimana yang diungkapkan oleh ADS 18 tahun. “saya ngerasa aman sih kak kalo tinggal di sini tapi kalo saya lagi ada slek sama temen saya, saya ngerasa ga ada perlindungan yang diberikan oleh rumah singgah. Biasanya temen-temen saya yang bantuin bukan pembina. ” Mereka merasa aman apabila tinggal di rumah singgah. Namun ada keinginan dari beberapa responden agar pembina turut melakukan perlindungan dari pihak-pihak di luar rumah singgah yang mencoba mengancam diri mereka.

6.5 Pusat Informasi

Rumah singgah melakukan pembinaan terhadap anak jalanan, salah satunya dengan memberikan informasi dan pengetahuan kepada anak jalanan agar mereka menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas. Selain itu, pembina berharap dengan memberikan pengetahuan kepada anak binaan, mereka dapat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dibanding menjadi anak jalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 56 persen responden yang merasa puas dan 17 persen responden yang merasa sangat puas akan upaya pembina RSBAP dalam memberikan informasi dan pengetahuan. Artinya sebagian besar responden memiliki penilaian yang positif dalam fungsi RSBAP sebagai pusat informasi. RSBAP mengadakan pelatihan keterampilan kepada anak binaan sebagai bekal mereka untuk bekerja. Pelatihan yang diberikan antara lain: pelatihan kewirausahaan, pelatihan montir motor, pelatihan pembuatan sepatu dan sandal, pelatihan agribisnis dan lain-lain. Pelatihan yang diselenggarakan merupakan hasil kerjasama RSBAP dengan pemerintah maupun swasta. Selain itu, RSBAP mengadakan program Pendidikan Layanan Khusus PLK anak jalanan. Ini merupakan program pendidikan formal namun dilaksanakan di rumah singgah. Kegiatan PLK ini diikuti oleh anak binaan dengan usia sekolah namun tidak memungkinkan disekolahkan di sekolah umum. Sedangkan bagi anak binaan yang ingin menamatkan pendidikan formal namun usianya sudah terlalu dewasa dapat mengikuti program pendidikan kejar paket A, B dan C. Terdapat pula program bea siswa bagi anak jalanan yang berperilaku baik dan memungkinkan disekolahkan di sekolah umum. Fasilitas untuk menambah pengetahuan anak jalanan juga tersedia di RSBAP, seperti televisi dan internet. Pada awalnya disediakan televisi di ruang berkumpul anak binaan namun tidak dirawat oleh mereka hingga rusak. Hal ini membuat kecewa para pembina, sehingga sekarang televisi hanya ada di ruang administrasi pembina. Anak binaan dapat menggunakan televisi tersebut di bawah pengawasan pembina. Anak binaan juga dapat menggunakan internet di ruang administrasi dengan pengawasan pembina. Sebanyak 27 persen responden merasa tidak puas dengan upaya RSBAP dalam memberikan informasi kepada mereka. Menurut responden yang memiliki penilaian negatif terhadap fungsi rumah singgah tersebut, banyak pelatihan keterampilan yang diberikan kepada mereka namun sayangnya tidak ada tindak 27 56 17 Gambar 11. Penilaian Anak Jalanan Terhadap Fungsi Rumah Singgah Sebagai Pusat Informasi Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas lanjutnya. Mereka menginginkan setelah diberikan keterampilan, mereka disalurkan untuk bekerja. Selain itu, mereka merasa akses yang diberikan pembina untuk menggunakan televisi dan internet sangat terbatas. Oleh karena itu mereka merasa tidak puas.

6.6 Kuratif-Rehabilitatif