Rekruitment Anak Binaan Gambaran Umum Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

sekolah formal. Anak yang memiliki kemampuan dan keinginan yang tinggi untuk belajar akan dibiayai untuk melanjutkan ke sekolah formal. Pada prakteknya, dalam proses pembinaan terdapat beberapa anak jalanan yang usianya lebih dari 20 tahun karena proses pembinaan tidak bisa diputuskan begitu saja. Anak jalanan yang pendidikan dan keterampilannya lemah dapat tinggal lebih lama di RSBAP. Mereka masih membutuhkan pembinaan di RSBAP, oleh karena itu RSBAP memberikan keterampilah hidup dan diusahakan untuk menyalurkan mereka ke dunia kerja.

4.2.5. Rekruitment Anak Binaan

4 Pola rekrutmen yang dilakukan RSBAP pada awalnya adalah dalam bentuk penjangkauan atau kunjungan lapangan, pengamatan, kemudian rekrutmen. Pola yang digunakan pada tahap penjangkauan ini adalah bermain bersama. Pekerja sosial atau pun pembina lainnya pro-aktif mengamati kecenderungan, minat, serta hobi anak jalananterlantar yang kemudian dikemas dalam bentukpermainan serta pertandingan. Misalnya, bermain bola, yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan tim untuk menjaga kelangsungan komunikasi dengan anak jalananterlantar. Pola bermain ini ternyata sangat efektif dalam menjangkau anak jalananterlantar. Karena dengan bermain bersama, komunikasi terjalin lebih hangat, dan anak merasa kehadirannya diakui sehingga tercipta sebuah ruang komunikasi yang lebih terbuka dan akrab. Ketika tahun 2004, RSBAP sudah tidak melakukan penjangkauan secara khusus. Saat ini ada dua pola perekturan anak binaan RSBAP, yaitu: a. Pendaftaran langsung Pendaftaran langsung dapat dilakukan oleh keluarga anak maupun anak tersebut yang nantinya akan dilakukan wawancara lebih mendalam oleh pihak pengelola RSBAP. Anak dan latar belakang keluarganya akan diteliti terlebih dahulu untuk menentukan apakah dapat menerima pelayanan dari RSBAP. Setelah itu pengelola akan memberitahukan bagaimana peraturan yang berlaku jika ia menjadi anak binaan. Kemudian pengelola akan memetakan apa 4 Hasil wawancara mendalam dengan pimpinan RSBAP permasalahan dan kebutuhan anak tersebut untuk kemudian menetapkan layanan apa yang harus ia terima. b. Rekomendasi anak binaan lain Perekrutan dilakukan berdasarkan rekomendasi anak binaan. Anak binaan membawa teman lainnya untuk bergabung dengan RSBAP dengan bermain bersama dan nongkrong bareng. Ketika calon anak binaan berkunjung ke RSBAP baru dilakukan pemetaan kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya tidak jauh berbeda dengan sistem pendaftaran langsung, ketika anak jalanan bersedia mengikuti aturan yang berlaku di rumah singgah maka mereka akan terdaftar sebagai anak binaan RSBAP. Setelah pemetaan dilakukan baru merancang pelayanan yang harus diberikan kepada mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya. Bagi anak jalanan yang sudah tidak aktif mengikuti kegiatan RSBAP maka dilakukan pemantauan melalui anak binaan yang masih aktif dan masih berhubungan dengan mereka. Walaupun sudah tidak aktif mereka tetap terdaftar sebagai anak binaan. Hal ini dilakukan atas pertimbangan jika anak jalanan tersebut tertangkap kamtib atau polisi ia memiliki orang tua asuh untuk mengurusi dan menebusnya. Anak-anak yang bermasalah dengan hukum atau terkena masalah lainnya maka akan didampingi oleh pengelola RSBAP. Seperti kasus AB, anak binaan yang terdaftar tahun 1998 namun sekarang tidak aktif lagi dalam mengikuti kegiatan RSBAP. Ia mengalami kecelakaan dan biaya operasinya ditanggung oleh RSBAP. Walaupun sudah putus hubungan yang cukup lama dengan RSBAP namun tetap diberi pelayanan jika ia membutuhkan. Jika ia masih berhubungan dengan anak yang aktif berarti masih dalam pantauan RSBAP.

4.2.6. Model Layanan