Perlindungan PENILAIAN ANAK JALANAN TERHADAP PELAYANAN

responden merasa sangat senang dengan peran RSBAP dalam menghubungkan mereka dengan lembaga lainnya seperti Kementrian Sosial, Dinas Sosial DKI Jakarta, Puskesmas dan lain-lain. Pelatihan dan pelayanan yang diberikan oleh lembaga-lembaga tersebut diakui menambah keterampilan dan memperbaiki kehidupan mereka.

6.4 Perlindungan

Rumah singgah merupakan tempat perlindungan anak dari kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di jalanan. Keberadaan rumah singgah memungkinkan anak jalanan untuk tinggal dan terhindar dari segala bentuk penindasan yang biasanya terjadi di jalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57 persen responden merasa puas dan 13 persen responden merasa sangat puas dengan perlindungan yang diberikan RSBAP. Artinya sebagian besar anak jalanan memiliki penilaian yang positif terhadap upaya perlindungan yang dilakukan RSBAP. Keberadaan RSBAP yang dijadikan sebagi tempat persinggahan oleh anak binaan, membuat mereka merasa aman. Ketika mereka berada di dalam rumah singgah, mereka terlindungi dari kekerasan di jalan seperti dipalak preman ataupun dipukul oleh anak jalanan lainnya. Sebelum masuk RSBAP sebagian besar anak binaan tidur di jalan, pasar, kolong jembatan atau tempat umum lainnya. Saat mereka tidur, tidak jarang uang mereka hilang diambil orang yang tidak dikenal. Selain itu, jika mereka tidur di daerah wilayah yang dikuasai oleh preman biasanya mereka 3 27 57 13 Gambar 10. Penilaian Anak Jalanan Terhadap Fungsi Rumah Singgah Sebagai Tempat Perlindungan Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas disuruh membayar atau membelikan minuman keras. Jika tidak memberikan uang, maka mereka akan dipukul oleh preman tersebut. Selain itu, pelecehan seksual terkadang mereka terima ketika hidup di jalanan. AMR 18 tahun sebelum tinggal di RSBAP, ia tinggal di pasar. Ia mengaku bahwa ketika ia tidur ia pernah dipegang alat kelaminnya oleh seorang pria homo seksual. Ketika ia bangun, ia langsung kabur karena merasa ketakutan. Namun sekarang ia merasa aman untuk tinggal di RSBAP. Menurutnya hidup di RSBAP jauh lebih aman dibanding ketika ia tinggal di jalanan. Terdapat 27 persen responden yang merasa tidak puas dan tiga persen responden yang merasa sangat tidak puas dengan perlindungan yang diberikan RSBAP. Hal ini disebabkan mereka merasa tidak ada tindakan nyata yang dilakukan pembina RSBAP ketika mereka sedang memiliki masalah dengan temannya, sebagimana yang diungkapkan oleh ADS 18 tahun. “saya ngerasa aman sih kak kalo tinggal di sini tapi kalo saya lagi ada slek sama temen saya, saya ngerasa ga ada perlindungan yang diberikan oleh rumah singgah. Biasanya temen-temen saya yang bantuin bukan pembina. ” Mereka merasa aman apabila tinggal di rumah singgah. Namun ada keinginan dari beberapa responden agar pembina turut melakukan perlindungan dari pihak-pihak di luar rumah singgah yang mencoba mengancam diri mereka.

6.5 Pusat Informasi