3.2 Metode Analisis
3.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis sederhana yang bertujuan mendeskripsikan dengan memberikan pemaparan dalam bentuk tabel, grafik, dan
diagram. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk memberikan suatu gambaran mengenai kondisi perekonomian di Indonesia, dinamika serta
sumber kesenjangan ekonomi baik antar kawasan, antar pulau maupun antar provinsi di Indonesia serta kaitannya dengan variabel-variabel lainnya.
3.2.2 Indeks Williamson
Salah satu cara untuk mengukur kesenjangan ekonomi antar wilayah adalah dengan menggunakan Indeks Williamson. Williamson pada tahun 1975
mengembangkan indeks kesenjangan wilayah yang dirumuskan sebagai berikut Rustiadi, et.al. 2009:
Σ
3.1 Keterangan:
CV
w
: Indeks Williamson Iw Y
i
: PDRB per kapita wilayah provinsi ke-i di Indonesia : Rata-rata PDRB per kapita
p
i
: f
i
n dengan f
i
jumlah penduduk provinsi ke-i dan n jumlah total penduduk Indonesia.
Batasan tingkat kesenjangan antar wilayah yang digunakan dalam ukuran indeks Williamson, adalah:
a. Nilai indeks 1, terjadi ketimpangan maksimum
b. Nilai indeks 0,7 – 1, terjadi ketimpangan yang tinggi
c. Nilai indeks 0,4 – 0,6 maka terjadi ketimpangan sedang
d. Nilai Indeks 0,3 maka terjadi ketimpangan rendah.
Tren nilai indeks Williamson untuk PDRB per kapita antar provinsi di Indonesia selama tahun 2001-2010 akan dihitung berdasarkan data PDRB atas
dasar harga konstan tahun 2000.
3.2.3 Korelasi Pearson
Kuznet menjelaskan hubungan antara pendapatan per kapita dengan kesenjangan ekonomi. Hipotesis Kuznet menggambarkan bahwa pada awal
pembangunan, perbedaan laju pertumbuhan ekonomi regional yang relatif besar antar wilayah akan menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam distribusi
pendapatan per wilayah. Namun perekonomian dalam kondisi jangka panjang, ketika seluruh faktor produksi yang dimiliki telah digunakan secara optimal untuk
pembangunan maka perbedaan laju pertumbuhan output antar wilayah akan semakin mengecil dan distribusi pendapatan per kapita disetiap wilayah akan
semakin merata. Investasi merupakan salah satu alat bagi daerah-daerah yang relatif
tertinggal laju pertumbuhannya untuk mengejar ketertinggalannya dari daerah lain yang telah terlebih dulu maju. Investasi akan mendorong output yang diperoleh
suatu wilayah, semakin besar investasi yang dilakukan idealnya output yang dihasilkan semakin besar. Perbedaan laju pertumbuhan output antar wilayah bisa
diperkecil melalui investasi dan pada akhirnya bisa menurunkan kesenjangan ekonomi regional.
Hubungan antara ketiga variabel tersebut diproksi dengan korelasi Pearson untuk melihat apakah selama periode penelitian hubungannya bersifat positif atau
negative untuk setiap pulau dan Indonesia secara umum. Adapun rumus korelasi Pearson adalah sebagai berikut Juanda, 2009:
3.2 Keterangan:
r = ρ : koefisien korelasi S
xy
: kovarian antara x dan y S
2 x
: ragam X S
2 y
: ragam Y Untuk melihat signifikansi hubungan antara variabel-variabel tersebut dilakukan
dengan melihat p-value dari masing-masing koefisien korelasi yang diperoleh.
3.2.4 Analisis Data Panel
Menurut Juanda 2009 model merupakan abstraksi penyederhanaan dari realitas. Dalam proses pemodelan, model tidak hanya divalidasi secara
keseluruhan tetapi juga hubungan-hubungan individu yang menyusun model tersebut.
3.2.4.1 Pengertian dan Bentuk Regresi Data Panel
Data panel panel data merupakan gabungan data cross section dan data time series atau dengan kata lain, data panel merupakan unit-unit individu yang
sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu Nachrowi dan Usman, 2006. Secara umum, data panel dicirikan oleh T periode waktu t = 1,2,...,T yang kecil
dan n jumlah individu i = 1,2,...,n yang besar. Namun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi sebaliknya, yakni data panel terdiri atas periode waktu yang
besar dan jumlah individu yang kecil. Regresi dengan menggunakan data panel disebut dengan model regresi data panel.
Analisis secara terpisah, apakah menggunakan cross section saja atau time series saja, akan memberikan beberapa kelemahan. Sebagai ilustrasi, untuk
analisis pertumbuhan ekonomi suatu wilayah yang dilihat dari pertumbuhan PDRB, tingkat investasi dan tingkat konsumsi. Jika hanya menggunakan data
cross section, yang diamati hanya pada satu titik waktu, maka perkembangan ekonomi wilayah-wilayah tersebut antar waktu tidak dapat dilihat. Di sisi lain,
penggunaan model time series juga menimbulkan persoalan tersendiri melalui variabel-variabel yang diobservasi secara agregat dari satu unit individu sehingga
mungkin memberikan hasil estimasi yang bias. Pendekatan data panel menggunakan informasi dari gabungan kedua pendekatan tersebut cross section
dan time series sehingga akan meminimalisir kelemahan masing-masing pendekatan.
Baltagi 2005 mengemukakan bahwa penggunaan data panel memberikan banyak keuntungan, diantaranya:
1. Mampu mengontrol heterogenitas individu. Dengan menerapkan metode ini,
estimasi yang dilakukan dapat secara eksplisit memasukkan unsur heterogenitas individu.
2. Dapat memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar
peubah, meningkatkan derajat bebas dan lebih efisien.