Kriteria pengujiannya adalah jika nilai F-statistic F-tabel maka H ditolak
yang berarti minimal ada salah satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel tak bebas.
2. Uji-t
Uji-t digunakan untuk menguji parameter regresi secara individual parsial. Hipotesis yang diuji adalah:
H :
H
1
: 2 0
Kriteria pengujiannya adalah jika t-hitung t-tabel maka H ditolak yang
berarti bahwa variabel bebas tersebut berpengaruh pada taraf nyata terhadap variabel tak bebas.
3. Koefisien Determinasi
J Koefisien determinasi dalam regresi dapat juga disebut goodness of fit
merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar variasi dari variabel tak bebas Y yang diterangkan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan
X. Nilai J berkisar antara 0 dan 1. Makin besar koefisien determinasi,
model semakin fit. 4.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah error term mengikuti
distribusi normal atau tidak. Jika asumsi kenormalan tidak terpenuhi, maka prosedur pengujian dengan statistik-t menjadi tidak sah. Uji normalitas error
term dapat dilakukan dengan menggunakan uji Jarque Bera. Apabila nilai probabilitas Jarque Bera lebih besar dari taraf nyata, maka disimpulkan bahwa
error term berdistribusi normal.
3.3 Spesifikasi Model
3.3.1 Pengaruh Investasi Pemerintah terhadap Kesenjangan PDRB per
Kapita di Pulau-pulau Utama di Indonesia Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang diperkirakan
mempengaruhi tingkat konvergensi suatu wilayah dapat menggunakan beta convergence. Prosedur pengujian beta convergence adalah terlebih dahulu
meneliti apakah terdapat konvergensi absolut absolute convergence, selanjutnya
menguji konvergensi kondisional conditional convergence. Spesifikasi model untuk konvergensi absolut merupakan hasil modifikasi model yang digunakan
dalam Fidaus 2006 dan dirumuskan sebagai berikut :
Log PDRBKAP
it
= 1-α Log PDRBKAP
it-1
+ β
1
Log K_GOV
it
+ β
2
Log L_SMA
it
+ e 3.13
Keterangan: PDRBKAP
it
: PDRB per kapita ADHK tahun 2000 provinsi i tahun t juta rupiah
PDRBKAP
i,t-1
: PDRB per kapita ADHK tahun 2000 provinsi i tahun t-1 juta rupiah
L_SMA
it
: Jumlah tenaga kerja tamat SMA ke atas provinsi i tahun t orang K_GOV
it
: Belanja modal pemerintah riil provinsi i tahun t juta rupiah E
: error term Konvergensi terjadi apabila koefisien 1-α kurang dari satu, dengan tingkat
konvergensi dinyatakan dengan sebagai – ln α.
3.3.2 Faktor-faktor Pemacu Pertumbuhan PDRB per Kapita di Pulau-
pulau Utama di Indonesia Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan dari
fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu: K L
M
N
O
3.14 Kapital dalam fungsi produksi berasal dari modal pemerintah pengeluaran
publik. Dalam modal pemerintah terdapat dua level pemerintahan yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pengeluaran pemerintah pusat dapat
dikeluarkan dalam bentuk sumbangan maupun bantuan kepada pemerintah daerah, sedangkan pengeluaran pemerintah daerah merupakan pengeluaran yang
terdapat dalam anggaran pos Pendapatan Asli Daerah Adinirekso, 2001. Dalam persamaan 3.14, A tidak saja menunjukkan tingkat kemajuan
teknologi tetapi juga menggambarkan perbedaan limpahan sumber daya yang dimiliki resource endowments dan institusi antar daerah dari waktu ke waktu,
serta karakteristik spesifik lain di suatu wilayah yang tidak bisa diamati. Model yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penentu
pertumbuhan ekonomi di Indonesia diperoleh dengan memodifikasi model yang