Random Effect model REM

4.2 Perkembangan PDRB per Kapita

Produk Domestik Regional Bruto PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya. Perbedaan ketersediaan faktor-faktor produksi dan sumber daya alam membuat besaran PDRB menjadi bervariasi antar wilayah. Selama tahun 2004-2010, Jawa menyumbang lebih dari 50 persen PDB total nasional Tabel 1.2. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya kesenjangan antar pulau di Indonesia. Jawa yang memiliki faktor-faktor produksi dan sumber daya alam yang melimpah telah membuatnya dominan di antara pulau-pulau lainnya. Tren PDRB antar pulau selama tahun 2001-2010 juga menunjukkan pola yang serupa Gambar 4.3. PDRB provinsi-provinsi di Jawa terus meningkatkan selama periode penelitian. Sumber: BPS, diolah Gambar 4.3 Tren PDRB Antar Pulau, Tahun 2001-2010 juta rupiah Produk Domestik Regional Bruto PDRB per kapita biasa digunakan untuk melakukan pendekatan pendapatan per kapita yang mencerminkan tingkat kesejahteraan suatu wilayah. Menurut Arsyad 2010, pendapatan per kapita memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dan menggambarkan perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi antar wilayah. Semakin tinggi PDRB per kapita maka kesejahteraan penduduk dan jumlah penduduk miskin di suatu daerah akan semakin berkurang, karena dengan pendapatan yang semakin tinggi maka seseorang akan semakin mampu untuk memenuhi 0.00 200,000,000.00 400,000,000.00 600,000,000.00 800,000,000.00 1,000,000,000.00 1,200,000,000.00 1,400,000,000.00 1,600,000,000.00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumatra Jawa Bali NT Kalimantan Sulawesi Maluku Papua kebutuhannya dan semakin mampu membayar berbagai pungutan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sumber : BPS, diolah. Gambar 4.4 Tren PDRB per Kapita Antar Pulau, Tahun 2001-2010 juta rupiah. Pulau Jawa masih merupakan pulau yang sejahtera dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia, bahkan Jawa menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun, artinya kesejahteraan penduduk di Jawa terus mengalami peningkatan sepanjang periode penelitian, padahal apabila dilihat dari distribusi jumlah penduduk yang tersebar di pulau-pulau tersebut, Jawa memiliki jumlah penduduk terbanyak dibandingkan pulau yang lain lihat Tabel 1.1. Selain itu Jawa masih memilik faktor-faktor yang menarik bagi para migrant untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Teori Migrasi Todaro Todaro Smith, 2006 menjelaskan alasan seseorang melakukan migrasi karena adanya harapan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik di tempat yang baru. Jawa dan Sumatra yang memiliki potensi sumber daya alam yang lebih subur dibandingkan dengan pulau- pulau lainnya telah membuatnya menjadi daerah tujuan migrasi. Gambar 4.5 menunjukkan jumlah migran yang masuk ke setiap pulau pada tahun 2005 baik migrasi risen maupun migrasi seumur hidup. Pulau Jawa dan Sumatra menjadi tujuan utama para migrant pada tahun 2005 dibandingkan pulau-pulau lainnya. Penumpukan penduduk di Jawa dan Sumatra tentunya menjadi beban tersendiri, namun disisi lain jumlah penduduk yang besar juga merupakan salah 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumatra Jawa Bali NT Kalimantan Sulawesi Maluku Papua