platinum. Kerongkongan oesophagus bermula dari pharynx sampai perut dan berselaput lendir. Antara ujung oesophagus dengan perut dijaga oleh sphincter.
Oesophagus dapat dipakai untuk menyimpan makanan sementara Harto 2001. Perut buaya bagian kiri dipisahkan dengan perut sebelah kanan oleh “kerah”
tebal dari otot dan selaput spons. “Kerah” ini diduga memilki fungsi sebagai penggiling makanan hingga menjadi partikel yang kecil. Perut dipisahkan dengan
usus kecil oleh pyroric sphincter tebal. Usus dua belas jari terletak pada permukaan anterior dan dorsal dari perut yang bergabung dengan usus halus.
buaya muara memiliki pankreas, hati, dan limpa. Usus besar rectum berdiameter dua kali lebih besar dari usus kecil dan dipisahkan dengan usus kecil oleh
ileoconic kloaka. Kloaka merupakan akhir dari pencernaan yang berakhir pada vent. Otot perut buaya memilki fungsi yang sama seperti gizzard pada burung, dan
seperti halnya pada burung, buaya juga diketahui menelan objek yang keras untuk membantu menghancurkan makanan Goin et al. 1978.
2.4 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran dimensi panjang, berat dalam suatu waktu tertentu Effendi 1997. Masyud et al. 1993 menjelaskan bahwa
dengan sistem pemeliharaan yang baik, kecepatan pertumbuhan buaya di penangkaran akan lebih baik dibandingkan buaya liar yang hidup di alam, juga
buaya muara di penangkaran mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan buaya air tawar Tabel 1 dan 2.
Tabel 1 Perbandingan ukuran panjang total buaya muara di penangkaran dan buaya muara liar di alam pada beberapa kelas umur
Umur Ukuran panjang total cm
Penangkaran Liar
1 – 2 tahun
58 – 68
37 – 100
2 – 3 tahun
76 – 140
100 – 130
3 – 4 tahun
147 – 198
130 – 145
Sumber : Whittaker et al. 1985 dan Webb 1987 diacu dalam Masyud et al. 1993
Tabel 2 Perbandingan ukuran lebar perut buaya muara dan buaya air tawar di penangkaran
Waktu Ukuran lebar perut inci
Buaya Muara Buaya Air Tawar
Ditangkap 4,5
– 6 4,5
– 6 Setelah 1 tahun
7 – 9
6 – 8
Setelah 2 tahun 11
– 13 9
– 11 Setelah 3 tahun
16 – 18
14 – 17
Sumber : Lever 1978 diacu dalam Masyud et al 1993
Balton 1979 diacu dalam Masyud et al. 1993 mengemukakan bahwa rata-rata pertumbuhan panjang total buaya muara yang dipelihara dalam kandang
dan diberi makan rata-rata 80 gram ikan per ekor per hari adalah sebesar 40 cm per tahun pada tiga tahun pertama, atau diperoleh pertambahan panjang total
selama tiga tahun sebanyak 120 cm. Selain itu dikatakan pula bahwa dengan sistem pemeliharaan yang baik dan pemberian makan yang lengkap dan sempurna
baik jumlah maupun mutunya serta penanganan perkandangan secara baik dengan sistem pengaliran air dalam kandang yang teratur dan bersih maka pertumbuhan
buaya akan mencapai ukuran potong ekonomis yang relatif lebih cepat. Ukuran potong ekonomis berdasarkan keputusan dirjen PHPA adalah lebar perut lebar
dada 30-46 cm atau sekitar 15 inchi Masyud et al. 1993. Grzimek 1975 menyebutkan bahwa pertumbuhan buaya akan terlihat sangat cepat pada 7 tahun
pertama, dimana rata-rata pertumbuhannya sekitar 26,5 cm per tahun. Semakin bertambah umurnya, maka pertumbuhannya akan semakin lambat. Pada umur 22
tahun pertumbuhan buaya hanya sekitar 3,6 cm per tahun. Pertumbuhan biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam
maupun dari luar. Faktor dari dalam berupa umur, jenis kelamin, dan penyakit. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan ialah pakan dan suhu
Effendi 1997. Widiyanti 2003 menyebutkan bahwa untuk merangsang pertumbuhan yang optimal diperlukan jumlah dan mutu pakan yang tersedia
dalam keadaan cukup. Buaya memerlukan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dalam pakannya. Gizi utama yang ada dalam suatu pakan adalah
protein, lemak dan karbohidrat Mudjiman 1985. Menurut Sutardi 1980 suatu pakan pada umumnya terdiri dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Adapun fungsi masing-masing dalam tubuh berbeda-beda :
1. Karbohidrat mempunyai peranan sebagai sumber energi, pembakar lemak, memperkecil oksidasi protein menjadi energi dan memelihara fungis normal
alat pencernaan makanan. 2. Protein mempunyai peranan sebagai bahan pembangun tubuh dan pengganti
jaringan tubuh yang aus atau rusak, bahan baku bagi pembetukan enzim,
hormon dan zat kekebalan antibodi dan mengatur peredaran cairan tubuh dan zat yang larut di dalamnya ke dalam dan ke luar sel.
3. Lemak mempunyai peranan sebagai sumber energi, sumber air metabolik, insulator yang berfungsi mengatur suhu tubuh, sebagai bantalan yang
melindungi organ tubuh, pembawa vitamin A, D, E, dan K, pembawa asam lemak esensial, bahan baku bagi pembentukan hormon steroid.
4. Vitamin mempunyai peranan membantu pembentukan dan pemeliharaan sel- sel jaringan epitel, memperlancar metabolisme, membentuk jaringan pengikat,
membantu pembentukan tulang, antioksidan, dan membantu proses pembentukan darah.
5. Mineral mempunyai peranan untuk memelihara kondisi ionik tubuh, memelihara keseimbangan asam basa, memelihara tekanan osmotik cairan
tubuh, menjaga kepekaan syaraf dan otot, mengatur pengangkutan zat makanan ke dalam sel, kofaktor enzim dan mengatur metabolisme.
Protein sangat dibutuhkan dalam tubuh, baik untuk menghasilkan tenaga maupun untuk pertumbuhan. Protein dipengaruhi oleh sumber asalnya serta oleh
kandungan asam aminonya. Protein nabati tumbuh-tumbuhan lebih sukar dicerna daripada protein hewani hewan. Hal ini disebabkan karena protein nabati
terbungkus di dalam dinding selulosa yang sulit dicerna. Selain itu kandungan asam amino dari protein nabati pada umumnya kurang lengkap. Cowey dan
Sargent 1972 mengatakan bahwa protein dalam bahan makanan digunakan untuk pemeliharaan tubuh, pembentukan jaringan yang rusak dan pertumbuhan.
Faktor – faktor yang menunjang kegunaan dari protein adalah jumlah dan
jenis asam amino esensial, kadar protein, kandungan energi makanan dan fisiologi hewan. Asam amino adalah bagian terkecil dari protein dan di dalam protein
terdapat kurang lebih 50 macam asam amino. 10 macam diantaranya merupakan asam amino esensial yaitu asam amino yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh dan
harus tersedia di dalam bahan makanan. Sebab asam amino esensial itu tidak dapat dibuat di dalam tubuh hewan. Kesepuluh asam amino tersebut adalah
metionin, arginin, triptopan, treonin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin dan valin. Dari kesepuluh asam amino essensial itu yang paling esensial adalah
lisin. Pakan buatan mengandung proteinnya berkisar 20-60 Mudjiman 1985.
Lemak dalam bahan makanan mempunyai peranan yang penting sebagai sumber tenaga, karena dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dari pada
karbohidrat dan protein. Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemaknya, khususnya asam lemak esensial. Asam lemak esensial terdiri dari
asam-asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, dan asam linoleat. Pada pakan buatan, kadar lemak berlebihan dapat berpengaruh buruk
terhadap mutu makanan, sebab lemak mudah sekali teroksidasi dan menghasilkan bau tengik. Kandungan lemak untuk pakan buatan berkisar antara 4-18
Mudjiman 1985. Mineral adalah bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh hewan untuk
pembentukkan jaringan tubuh, proses metabolisme dan mempertahankan keseimbangan osmotis. Pakan alami biasanya telah cukup mengandung mineral,
sehingga tidak mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh dan penyakit. Vitamin adalah senyawa organik yang sangat penting peranannya dalam
kehidupan hewan, yaitu sebagai katalisator pemacu proses metabolisme di dalam tubuh. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kekurangan dapat mengakibatkan gangguan dan penyakit. Secara umum vitamin digolongkan menjadi dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam lemak
vitamin A, D, E dan K dan vitamin yang larut dalam air vitamin B kompleks dan C. Kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ukuran
tubuh hewan, umur, kondisi lingkungan, suhu air dan zat makanan yang tersedia Mudjiman 1985
Karbohidrat hidrat arang, zat tepung, atau pati berasal dari bahan makanan nabati. Kemampuan hewan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung dari
kemampuannya untuk menghasilkan enzim amilase pemecah karbohidrat. Moen 1973 mengemukakan bahwa karbohidrat dapat larut BETN Bahan Ekstrak
tanpa Nitrogen yang terdiri dari pati dan gula, merupakan sumber energi yang dapat dicerna, yang dapat merubah pati dan gula menjadi glukosa.
Dasmann 1964 diacu dalam Ratnani 2007 menyatakan bahwa kebutuhan pakan bagi suatu hewan adalah kebutuhan akan kalori setiap harinya. Energi ini
diperlukan untuk hidup dan berkembangbiak, yaitu dalam hal pertumbuhannya menggantikan bagian-bagian tubuh yang mati maintenance dan reproduksi.
Pertumbuhan pada hatchling anakan umur 0-3 bulan dipengaruhi oleh pakan, suhu, penyakit dan umur. Jenis kelamin pada hatchling belum
mempengaruhi sebab pada usia 0 - 3 bulan buaya belum mengalami dewasa kelamin, sehingga energi akan terpusat seluruhnya pada pertumbuhan.
2.5 Konservasi Eksitu