Konservasi Eksitu Pertambahan Bobot dan Ukuran Badan Anakan Buaya Muara (Crocodylus porosus Schneider, 1801) dengan Perlakuan Beberapa Formulasi Pakan Daging Ayam dan Ikan Kembung di Taman Margasatwa Ragunan

Pertumbuhan pada hatchling anakan umur 0-3 bulan dipengaruhi oleh pakan, suhu, penyakit dan umur. Jenis kelamin pada hatchling belum mempengaruhi sebab pada usia 0 - 3 bulan buaya belum mengalami dewasa kelamin, sehingga energi akan terpusat seluruhnya pada pertumbuhan.

2.5 Konservasi Eksitu

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53MENHUT-II2006 tentang Lembaga Konservasi dijelaskan bahwa konservasi eksitu adalah konservasi tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan di luar habitat alaminya. kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana perlindungan dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat. Kriteria taman satwa dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53MENHUT-II2006 tentang Lembaga Konservasi meliputi : a. Koleksi satwa yang dipelihara sekurang-kurangnya 2 kelas, baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi undang-undang dan atau ketentuan Convention of International Trade on Endangered Spesies of Flora Fauna CITES b. Memiliki lahan seluas sekurang-kurangnya 1 satu hektar c. Memiliki ketersediaan sumber air dan pakan yang cukup d. Memiliki sarana pemeliharaan satwa, antara lain: kandang pemeliharaan, kandang perawatan, kandang karantina, kandang pengembangbiakan pembesaran dan prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain e. Memiliki Kantor Pengelola dan sarana pengelolaan pengunjung f. Tersedia tenaga kerja sesuai bidang keahliannya antara lain tenaga medis, ahli biologi konservasi, kurator, perawat, dan tenaga keamanan Berdasarkan SK Dirjen Kehutanan No.20KptsDJ1978 tentang pedoman umum kebun binatang, bahwa kebun binatang atau taman margasatwa adalah suatu tempat berbagai macam satwa dikumpulkan, diperagakan, dipelihara untuk umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup. Fungsi kebun binatang dalam SK Dirjen Kehutanan No. 20KptsDJ1978 adalah untuk perlindungan dan pelestarian satwa liar, sarana pendidikan dan penelitian ilmiah, sarana rekreasi dan hiburan alamiah. Tugas pokok kebun binatang antara lain melakukan penangkaran satwa liar untuk menghindari kepunahan, memperagakan binatang untuk kepentingan pendidikan budaya ilmiah, penelitian, dan rekreasi, serta memberi pelayanan kepada pengunjung dan menjaga keamanan serta keselamatannya.

2.6 Penangkaran