Uji F atau analisa sidik ragam Anova pada tingkat kepercayaan 95 disajikan dalam Tabel 5 berikut Walpole 1982.
Tabel 5 Sidik ragam Uji F – Tingkat Kepercayaan 95
Sumber keragaman Derajat bebas
∑
2
Keragaman F - Uji
Ransum k
– 1 SS
t
S
t 2
S
t 2
S
e 2
Kesalahan Percobaan k n
– 1 SS
e
S
e 2
nk – 1
SS
T
S
T 2
Hipotesis yang dapat diuji pada pengamatan pertumbuhan buaya berdasarkan perlakuan berbagai formulasi pakan ini adalah :
H0 : T1 = T2 = T3 = T4 = T5 = 0 Perlakuan formulasi pakan tidak berpengaruh terhadap pertambahan
panjang total, pertambahan bobot badan, dan pertambahan lingkar dada buaya muara yang diamati.
H1 : paling sedikit ada satu perlakuan i dimana Ti ≠ 0 Kaidah keputusan yang diambil adalah : F-Hitung F-Tabel = Tolak H0 ;
F-Hitung F-Tabel = Terima H0.
3.4.2 Analisis proksimat kandungan gizi
Analisis proksimat digunakan untuk mengetahui komposisi kimia bahan pakan percobaan. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Mutu dan
Keamanan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hasil analisis proksimat digunakan untuk mengetahui secara garis besar mengenai
kualitas gizi tiap bahan pakan percobaan yang terdiri dari kadar air, lemak kasar, protein kasar, serat kasar, karbohidrat dan nilai energi kalori.
3.4.3 Konsumsi pakan
Pengamatan terhadap pola pemberian pakan meliputi jenis pakan, bobot per jenis pakan, dan konsumsi pakan buaya muara per ekor per hari. Penimbangan
terhadap bobot pakan dilakukan dua kali, yaitu awal pemberian untuk mengukur bobot pakan baru dan dua hari kemudian untuk mengukur bobot pakan sisa.
Konsumsi pakan didapat dengan cara mengurangi bobot pakan yang diberikan dengan bobot pakan sisa.
a. Konsumsi pakan Keterangan: JK: Jumlah konsumsi
B : Bobot pakan baru b : Bobot pakan sisa
JK= B – b
b. Tingkat palatabilitas Keterangan: P : Tingkat palatabilitas
G :
Bobot pakan baru .
G
1
: Bobot pakan sisa
3.4.4 Konversi Pakan
Keterangan : E = Efisiensi pakan
W = Bobot total buaya pada awal penelitian gram
W
t
= Bobot total buaya pada akhir penelitian gram D = Bobot total buaya yang mati selama penelitian gram
F = Bobot total pakan yang dikonsumsi gram
3.4.5 Analisis efisiensi biaya pakan dan waktu pertumbuhan buaya muara
Data pertambahan dimensi pertumbuhan panjang total dan lingkar dada dan harga satuan bahan pakan buaya yang digunakan, akan dillihat keefektifan
biaya pembelian bahan pakan dan waktu pertumbuhan buaya berdasarkan penentuan bobot optimal bahan pakan yang digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan buaya panjang dan lebar dada sebanyak x satuan Tabel 6. Diharapkan hasil analisis ini akan membantu pihak TMR dalam menentukan
bobot optimal pakan yang paling murah dan efisien secara waktu dari bahan pakan yang dianggap paling disukai oleh buaya muara dari hasil penelitian ini.
Tabel 6 Perbandingan satuan harga bahan pakan tiap perlakuan dan perbedaan bobot pakan dengan pertumbuhan
Perlakuan Bobot
pakan g
Hargakg Rp
Rataan pertambahan minggu Panjang cm
Lebar cm A. 100 daging ayam
B. 75 daging ayam + 25 ikan C. 50 daging ayam + 50 ikan
D. 25 daging ayam + 75 ikan E. 100 ikan
P =
G -G
1
x 100 G
E =
Wt + D – Wo x 100
F
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Taman Margasatwa Ragunan