suatu tempat berbagai macam satwa dikumpulkan, diperagakan, dipelihara untuk umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik
dan mengembangkan budaya masyarakat dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Fungsi kebun binatang dalam SK Dirjen Kehutanan No. 20KptsDJ1978 adalah untuk perlindungan dan pelestarian satwa liar, sarana pendidikan dan
penelitian ilmiah, sarana rekreasi dan hiburan alamiah. Tugas pokok kebun binatang antara lain melakukan penangkaran satwa liar untuk menghindari
kepunahan, memperagakan binatang untuk kepentingan pendidikan budaya ilmiah, penelitian, dan rekreasi, serta memberi pelayanan kepada pengunjung dan
menjaga keamanan serta keselamatannya.
2.6 Penangkaran
Penangkaran adalah salah satu proses menuju domestikasi yang prinsipnya adalah pemeliharaan dan perkembangan sejumlah satwa liar yang sampai batas-
batas tertentu dapat diambil dari alam, tetapi untuk selanjutnya pengembangannya hanya diperkenankan mengambil dari keturunan yang berhasil ditangkarkan
Alikodra 2002. Menurut Thohari 1987, penangkaran adalah suatu kegiatan untuk
mengembangbiakkan jenis-jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang tujuannya untuk memperbanyak populasi dengan mempertahankan kemurnian jenisnya
sehingga kelestarian dan keberadaanya di alam dapat dipertahankan yang meliputi kegiatan mengumpulkan bibit atau induk, perkawinan atau penetasan telur,
pembesaran anak, serta “restocking” atau pemulihan populasinya di alam. Dijelaskan pula bahwa prinsip kebijakan penangkaran jenis satwaliar adalah :
a Mengupayakan jenis-jenis langka menjadi tidak langka dan pemanfaatannya berasaskan kelestarian.
b Upaya pelestarian jenis perlu dilakukan di dalam kawasan konservasi maupun di luar habitat alaminya, di luar habitat alami berbentuk
penangkaran baik di kebun binatang ataupun di lokasi usaha. Berdasarkan atas tujuannya, penangkaran dapat dibedakan dua macam,
yakni penangkaran yang ditujukan untuk melestarikan jenis-jenis satwa yang berada
dalam keadaan
langka yang
akan segera
punah apabila
perkembangbiakannya tidak dibantu oleh campur tangan manusia dan penangkaran yang ditujukan untuk mengembangbiakan jenis-jenis satwa liar yang
memiliki nilai ekonomis tinggi Thohari 1987. Penangkaran buaya adalah usaha pengembangbiakkan jenis buaya tertentu
serta mengatur kehidupan buaya dengan teknik tertentu sehingga diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia tanpa mengganggu keseimbangan
populasi buaya tersebut di alam. Manfaat dari usaha penangkaran buaya ini antara lain adalah 1 Diperoleh hasil berupa kulit buaya untuk bahan baku industri
kerajinan kulit 2 Diperoleh hasil berupa daging buaya sebagai bahan makanan substitusi protein hewani untuk peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat 3
Upaya peningkatan produktivitas lahan 4 Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat 5 Sebagai usaha pelestarian buaya Dirjen PHPA 1985.
2.7 Status Konservasi Buaya muara Crocodylus porosus termasuk ke dalam Appendix I CITES