Pertambahan lingkar dada anakan buaya muara

berumur 3 bulan di penangkaran PT. Ekanindya Karsa Cikande Serang memiliki bobot badan rata-rata sebesar 310,9 g dengan pertambahan 113,5 gbulan. Perbedaan ini disebabkan faktor pemberian pakan yang berbeda, di TMR pemberian pakan anakan buaya muara setelah persedian kuning telur habis dilakukan setiap seminggu sekali dengan pemberian satu ekor daging ayam yang jumlahnya tidak terukur untuk setiap ekor anakan buaya muara. Pemberian pakan dilakukan dengan cara disuapi oleh perawat. Sedangkan di penangkaran PT. Ekanindya Karsa Cikande EKC Serang, anakan buaya muara yang telah habis persediaan kuning telurnya diberikan pakan rutin setiap dua hari sekali berupa kepala ayam yang digiling dengan takaran 25 g untuk anakan buaya muara berumur 1 bulan, 35 g untuk anakan berumur 2 bulan dan 50 g untuk anakan berumur 3 bulan. Selain itu ditambahkan tepung kalsium dengan perbandingan 1 : 4 dan vitamin pada pakan yang diberikan. Kandungan gizi protein pakan yang diberikan pada anakan buaya muara yang dicobakan di TMR berkisar antara 16,7 – 24,3. Sementara itu di penangkaran PT. EKC kandungan gizi protein pakan sebesar 55,7.

5.4.2 Pertambahan lingkar dada anakan buaya muara

Hasil pengukuran terhadap lingkar dada pada anakan buaya muara berumur 3 – 5 bulan selama periode penelitian di TMR menunjukkan bahwa rata-rata kelima macam formulasi pakan tersebut memberikan pengaruh yang relatif tidak berbeda terhadap pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara tersebut Tabel 13. Tabel 13 Rataan pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara cm per ekor per minggu selama penelitian Minggu Ke- Formulasi Pakan A B C D E 1 6,6 7,5 7,0 7,0 7,3 2 6,7 7,7 7,4 7,2 7,4 3 6,5 7,8 7,3 7,4 7,8 4 6,9 8,1 7,8 8,3 7,8 5 7,1 8,5 8,2 8,1 7,8 6 7,6 9,1 9,2 9,2 8,9 7 7,8 9,0 8,9 8,7 8,2 8 7,8 9,8 9,1 9,1 8,8 Jumlah 57,0 67,5 64,9 65,0 64,0 Rataan 7,1 8,4 8,1 8,1 8,0 Meskipun demikian, formulasi pakan B menunjukkan tingkat pertambahan lingkar dada yang lebih tinggi dibandingkan dengan formulasi pakan lainnya Tabel 14. Hasil analisis sidik ragam juga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata diantara kelima macam formulasi pakan percobaan terhadap pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara yang ditunjukkan oleh nilai F hitung F tabel, dengan nilai F hitung sebesar 0,3 dan nilai F tabel sebesar 3,06 Tabel 15. Tabel 14 Pertambahan lingkar dada anakan buaya muara selama penelitian Minggu Ke- Pertambahan cmminggu A B C D E 1 - - - - - 2 0,1 0,2 0,4 0,2 0,1 3 -0,2 0,1 -0,1 0,2 0,4 4 0,4 0,3 0,5 0,9 0,0 5 0,2 0,4 0,4 -0,2 0,0 6 0,4 0,6 1,0 1,1 1,1 7 0,2 -0,1 -0,3 -0,5 -0,7 8 0,0 0,8 0,2 0,4 0,6 Jumlah 1,1 2,3 2,1 2,1 1,5 Rataan 0,2 0,3 0,3 0,3 0,2 Tabel 15 Sidik ragam pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara dari lima macam formulasi pakan selama penelitian Sumber Keragaman Df Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0,05 Perlakuan 4 1,0 0,3 0,3 3,06 Kekeliruan 25 26,0 0,7 Total 39 27,0 Keterangan : tidak berbeda nyata Pertumbuhan berdasarkan lingkar dada anakan buaya muara di TMR seperti terlihat pada Tabel 13 dan Gambar 16 semakin meningkat mengikuti pertambahan umur dari minggu ke minggu, baik pada formulasi pakan A, B, C, D, maupun E. Pertambahan lingkar dada yang paling tinggi terdapat pada pemberian formulasi pakan B 75 daging ayam + 25 ikan kembung sebesar 0,3 cmekorminggu. Pertumbuhan lingkar dada rata-rata anakan buaya muara umur 3 – 5 bulan di Taman Margasatwa Ragunan TMR sebesar 7,9 cm dengan pertambahan rata- rata sebesar 0,3 cmminggu. Menurut Setyonugroho 1995 pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara berumur 5 bulan di Penangkaran Perum Perhutani KPH Purwakarta sebesar 16,1 cm dan di Taman Buaya Indonesia TBI Bekasi rata-rata lingkar dada sebesar 11,3 cm. Perbedaan ini disebabkan faktor pemberian pakan, di penangkaran perum perhutani anakan buaya muara berumur 5 bulan diberikan 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 cm ek o rm in g g u Minggu ke- Formulasi Pakan A Formulasi Pakan B Formulasi Pakan C Formulasi Pakan D Formulasi Pakan E pakan setiap hari berupa udang Penaeus spp. dengan jumlah sebesar 51 gekorhari dan vitamin berupa minyak ikan. Sedangkan di TBI anakan buaya muara berumur 5 bulan diberikan pakan setiap dua hari sekali berupa ikan teri Stolephorus spp. dengan jumlah sebesar 21,2 gekorhari. Gambar 16 Grafik pertumbuhan lingkar dada anakan buaya muara. 5.4.3 Pertambahan panjang total anakan buaya muara Hasil pengukuran terhadap panjang total anakan buaya muara di TMR selama periode penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelima macam formulasi pakan memberikan pengaruh yang relatif tidak berbeda terhadap pertumbuhan panjang total anakan buaya muara Tabel 16. Tabel 16 Rataan pertumbuhan panjang total anakan buaya muara cm per ekor per minggu selama penelitian Minggu Ke- Formulasi Pakan A B C D E 1 33,9 34,9 34,1 34,6 35,4 2 34,5 36,1 35,2 35,2 35,8 3 34,6 36,5 35,8 35,7 36,5 4 35,4 38,0 36,9 36,5 37,1 5 36,1 38,9 37,9 38,1 37,8 6 36,8 40,5 38,7 38,9 38,7 7 37,3 41,8 39,5 39,5 39,6 8 37,9 42,6 40,3 41,0 40,4 Jumlah 286,5 309,4 298,4 299,5 301,3 Rataan 35,8 38,7 37,3 37,4 37,7 Meskipun demikian, formulasi pakan B menunjukkan tingkat pertambahan panjang total lebih tinggi dibandingkan dengan formulasi pakan lain Tabel 17. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan nilai F hitung F tabel, nilai F hitung sebesar 0,1 dan nilai F tabel sebesar 3,06 dengan demikian tidak ada perbedaan nyata diantara kelima macam formulasi pakan percobaan terhadap pertumbuhan panjang total anakan buaya muara Tabel 18. Tabel 17 Pertambahan panjang total anakan buaya muara selama penelitian Minggu Ke- Pertambahan cmminggu A B C D E 1 - - - - - 2 0,6 1,2 1,1 0,6 0,4 3 0,1 0,4 0,6 0,5 0,7 4 0,8 1,5 1,1 0,8 0,6 5 0,7 0,9 1,0 1,6 0,7 6 0,7 1,6 0,8 0,8 0,9 7 0,5 1,3 0,8 0,6 0,9 8 0,3 0,8 0,8 1,5 0,8 Jumlah 3,7 7,7 6,2 6,4 5,0 Rataan 0,5 1,1 0,9 0,9 0,7 Tabel 18 Sidik ragam pertumbuhan panjang total anakan buaya muara dari lima macam formulasi pakan selama percobaan Sumber Keragaman df Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0,05 Perlakuan 4 1,0 0,3 0,1 3,06 Kekeliruan 25 193,6 5,5 Total 39 194,6 Keterangan : tidak berbeda nyata Pertumbuhan berdasarkan panjang total anakan buaya muara di Taman Margasatwa Ragunan TMR pada tiap formulasi pakan seperti terlihat pada Tabel 16 dan Gambar 17 semakin meningkat mengikuti pertambahan umur dari minggu ke minggu, baik pada formulasi pakan A, B, C, D, maupun E. Pertambahan panjang total paling tinggi pada pemberian formulasi pakan B 75 daging ayam + 25 ikan kembung sebesar 1,1 cmekorminggu. Pertumbuhan panjang total rata-rata anakan buaya muara umur 3 – 5 bulan di TMR sebesar 37,3 cm dengan pertambahan rata-rata sebesar 0,8 cmminggu. Gumilar 2007 menyebutkan bahwa buaya muara berumur 3 bulan di PT. Ekanindya Karsa Cikande Serang memiliki rata-rata panjang total 56,0 cm dengan pertambahan panjang rata-rata sebesar 10,1 cmbulan. Seperti telah disebutkan pada subbab sebelumnya, bahwa perbedaan ini disebabkan oleh faktor pemberian pakan yang diberikan di kedua tempat ini berbeda. 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 1 2 3 4 5 6 7 8 cm ek o rm in g g u Minggu ke- Formulasi Pakan A Formulasi Pakan B Formulasi Pakan C Formulasi Pakan D Formulasi Pakan E Gambar 17 Grafik pertumbuhan panjang total buaya muara. Effendi 1997 menyebutkan bahwa biasanya pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam biasanya berupa umur, penyakit dan sex. Faktor luar yang utama yang mempengaruhi pertumbuhan adalah makanan dan suhu. Faktor luar lain seperti suhu, pada kedua tempat ini relatif sama dan sesuai dengan kisaran suhu yang disukai atau PBT preferred body temperatures buaya yaitu antara 29 o C-34°C dengan kelembaban berkisar antara 80-90. Suhu kandang anakan buaya muara di Taman Margasatwa Raguanan TMR berkisar antara 27 o C-33 o C dengan kelembaban kandang berkisar antara 75-91. Sementara itu di penangkaran PT. Ekanindya Karsa Cikande Serang suhu kandang anakan buaya muara berkisar antara 32 o C-34 o C dengan kelembaban kandang dijaga sebesar 85. Pertumbuhan panjang total anakan buaya muara di TMR dibawah rataan pertumbuhan panjang total anakan buaya muara di PT. Ekanindya Karsa Cikande Serang. Meskipun demikian, hal ini dikarenakan tujuan penangkaran buaya muara di TMR lebih kepada sarana pendidikan, rekreasi dan konservasi daripada unsur ekonomi.

5.5 Konversi Pakan