BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei semester genap tahun pelajaran 20132014, di MI Annuriyah depok. Penelitian tindakan ini
dilakukan terhadap seluruh siswa kelas IV sebanyak 40 siswa. Kegiatan belajar mengajar di MI Annuuriyah Depok dilakukan pada pukul 07:00
sampai dengan 13:00 WIB.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research
, “Menururt Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati PTK adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidik
an dan pembelajaran”.1 Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik
dalam menangani proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya
31
. Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan pra
penelitian dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan beberapa siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu
putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yatiu: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan Observasi.
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research CAR, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
31
Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Sabda Media, 2011, h. 46
dilakukan di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2
melaksanakan, 3 mengamati, dan merefleksikannya. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan mening
katkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
“Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”.
32
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis McTaggart,
model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja komponen acting tindakan dan observing
pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya dua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan
observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati objek dengan menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat untuk peneliti. Sedangkan tindakan merupakan suatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas merupakan tempat yang berada sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama pula. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan per siklus. Masing-masing
siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menggunakan beberapa siklus, dimana dalam satu siklus atau putaran kegiatan
yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
32
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Malta Printindo, 2009, Cet. 3 h. 9. 35