sekarang. Pelaku pendidikan beranggapan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini masih efektif untuk diterapkan.
Banyak guru yang ingin tahu pembaharuan pendidikan antara lain model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Model pembelajaran
yang memerankan pada sikap prilaku bersama dalam bekerja sama atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok. Kelebihan model pembelajaran cooperative learning di antaranya hasil
belajar siswa diperoleh melalui sharing atau kerja sama : antar teman, antar kelompok dan antar yang tahu ke yang belum tahu.
Salah satu tujuan Pendidikan yaitu agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah
dipelajarinya baik hasil kerja individu atau hasil kelompoknya. Dalam pembelajaran ini memiliki tujuan yang sama dengan model lainnya yaitu
diharapkan mampu mencapai hasil belajar atau tujuan dari pembelajaran yang telah dirumuskan.
Kajian model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini telah dikaji oleh banyak peneliti dengan berbagai judul, sedangkan peneliti disini
ingin meneliti tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa.
Permasalahannya terletak pada bagaimana seharusnya penerapan model cooperative learning tipe jigsaw yang diharapkan mampu mencapai
hasil dan tujuan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS Kelas IV dalam materi Sumber daya Alam di MI Annuriah Depok. Karena pada
awalnya model pembelajaran ini hanya diterapkan pada mata pelajaran tertentu saja, pelajaran IPS hanya sekedar mengikuti.
Obyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Annuriyah Depok. Kelas IV dipilih karena dianggap ideal dijadikan obyek penelitian karena siswa
sudah pernah mendapatkan pelajaran IPS di kelas III. Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
dalam hal ini peneliti terdorong untuk mengkaji dan mengamati lebih jauh tentang
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pelajaran IPS Kelas
IV dalam M ateri Sumber Daya Alam di MI Annuriyah Depok”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka secara tidak langsung telah teridentifikasi masalah yang penulis anggap perlu
diperhatikan yaitu : 1.
Terdapat hasil belajar siswa yang rendah, maka perlu ditingkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS di kelas IV
2. Metode pembelajaran tidak meningkatkan keaktifan siswa, maka perlu
ada variasi model pembelajaran terhadap siswa. 3.
Sarana dan prasarana belum memadai, sehingga perlu dilengkapi.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang diangkat hanya dibatasi pada : 1. Belajar diartikan pada kemampuan kognitif siswa kelas IV.
2. Dibatasi hanya pada Model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1.
Apakah penerapan model cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MI Annuriyah Depok ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian
Tujuan peneilitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw
pada pelajaran IPS di kelas IV dalam konsep sumber daya alam di MI Annuriyah Depok.
b. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangsih bagi pendidik di dalam proses belajar mengajar agar pendidik apat lebih
berkreatif apa saja yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah sehingga pendidik ada upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswanya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melaui model
pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw, sehingga apa yang diharapkan oleh sekolah mencapai hasil yang lebih baik.
2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk lebih bergairah lagi dalam belajar, dapat memperoleh pengalaman dalam pembelajaran
cooperative learning tipe jigsaw, dan dapat meningkatkan pemahaman pada pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe
jigsaw.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat pula bagi peneliti untuk menerapkan ilmu keguruannya yang diperoleh dari studi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, jurusan PGMI, menambah wawasan tentang model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw, dan dapat menerapkan model
pembelajaran ini pada pelajaran IPS di tempat peneliti mengajar.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan sesuatu yang sangat komplek, sehingga tidak dapat dikatakan dengan pasti apa sebenarnya belajar itu. Banyak orang
beranggapan bahwa yang dimaksud belajar itu adalah mencari atau menuntut ilmu. Ada juga yang mengatakan belajar adalah segala macam kegiatan fisik
atau jasmani sehingga hasil belajar yang diperoleh adalah perubahan dalam fisik atau jasmani, seperti belajar naik sepeda, dan sebagainya. Ada pula yang
berpendapat belajar adalah segala aktivitas atau kegiatan psikis atau rohani sehingga hasilnya pun merupakan perbuatan dalam psikisnya. Seperti
perubahan sikap dan tingkah laku. Para ahli pendidikan banyak mengemukakan definisi tentang belajar
yang berbeda-beda menurut teori belajar yang dianutnya masing-masing. Menurut pendapat yang tradisional, belajar adalah menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan . Dalam definisi ini yang dipentingkan adalah pendidikan intelektual. Anak diberikan bermacam-macam mata
pelajaran untuk menambah pengetahuannya, dengan jalan menghapal. Sedangkan pendapat yang lebih modern berpendapat bahwa belajar adalah
a change in behavior atau perubahan tingkah laku. Anak dikatakan belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat ia lakukan
atau adanya perubahan tingkah laku dalam menghadapi situasi. Tingkah laku dalam pengertian keterampilan, perasaan minat, penghargaan, dan sikap.
Untuk memahami lebih jelas makna belajar ini akan penulis kemukakan beberapa definisi belajar menurut para ahli pendidikan:
a. Menurut James O Whittaker.”Belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau dirubah melalui latihan atau pengenalan.”
10
b. Menurut Howar L. Kingsley.”Belajar adalah dimana proses tingkah
laku dalam artian luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.”
11
c. Menurut Conny Semiawan :”Belajar adalah dimana proses perubahan,
reaksi terhadap lingkungan . Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan seseorang seperti
kelelahan atau disebabkan obat-obatan. ”
12
Kata perubahan dalam kutipan diatas menyangkut perunahan kognitif pemahaman, afektif sikap, dan psikomotor penampilan. Belajar
berhubungan denghan peruubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam
situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
W.S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar berpendapat tentang perubahan:
….. Manusia mengalami banyak perubahan, karena dia telah banyak, belajar, belajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman bidang
belajar kognitif, belajar memperoleh sikap bidang belajar apektif belajar
memperoleh keterampilan
bidang belajar
sensorik psikomotorik. Perubahan-perubahan yang dialami manusia melalui
belajar di tiga bidang ini membuat di menjadi lain.
13
Perubahan-perubahan yang dimaksud dari definisi tersebut dapat dibagi menjadi dua bentuk belajar, yaitu bentuk belajar informal dan bentuk
belajar formal. Belajar informal adalah belajar yang katanya dengan proses
10
James O Whittaker, Learning Psyhcology, Prentice-Hall, inc.P.42
11
Howard L. Kingsley, The Nature and condition of learning, New York, Prentice-Hall, inc.P.58
12
Conny Semiawan , Memupuk bakat dan kreativitas siswa, Jakarta, Gramedia, 2011, Hal.22
13
Santoso, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta,alfabeta,1990, hal.11