mengandung makna bahwa setiap siswa perlu dibimbing untuk menyadari arti kepedulian pada dirinya sendiri, menghormati keadaan orang lain, menjaga
keselamatan baik dirinya maupun orang lain serta mewujudkan hal tersebut sebagai suatu kehidupan abdi bagi peradaban hidup manusia di dunia ini.
B. Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan penguat penelitian tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Two Stay Two Stray untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, penulis mengutip beberapa penelitian yang relevan, antara lain:
1. Dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Metode Cooperative Learning
Teknik Two Stay Two Stray Konsep Ekosistem Terintegrasi Nilai Terhadap oleh Devi Kusmiyanti 104016100400, Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada
penggunaan metode Cooperative Learning Teknik Two Stay Two Stray dengan mengintegrasikan nilai-nilai terhadap peningkatan hasil belajar
biologi siswa. 2.
Dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray TSTS Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada
Konsep Archaebacteria dan Eubacteria Kuasai Eksperimen di SMA Negeri 3 Karawang. Disusun oleh Rima Ulfah Dewi 105016100522,
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh dan pengujian statistik yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay Two Stray dapat
mempengaruhi hasil belajar. 3.
Dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Teknik Two Stay Two Stray
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Disusun oleh Muhamad 101017021004,
Program Studi Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar matematika yang menggunakan metode Cooperative teknik Two Stay Two Stray, dengan
rata-rata menggunakan metode ekspositori. Dengan menggunakan metode Cooperative teknik Two Stay Two Stray memiliki hasil lebih tinggi atau
lebih baik dibandingkan menggunakan metode ekspositori. Persamaan penelitian ini dengan penelitian relevan sebelumnya yaitu
menggunakan model pembelajaran kooperatif yang diteliti pada peningkatan hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
relevan sebelumnya yaitu sejauh pengamatan saya penelitian sebelumnya meneliti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA sedangkan
penelitian ini meneliti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK, peneliti ingin mengetahui
apakah hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative leraning ini dapat meningkat pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya
alam di MI Annuriyah Depok.
C. Kerangka Berpikir
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam KTSP adalah model Cooperative Learning tipe jigsaw. Model ini biasa
disebut juga kerja kelompok atau mengerjakan dengan cara gotong royong. Belajar kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran melalui kelompok
kecil siswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah dalam belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap siswa
dituntut untuk bekerja dalam kelompok melalui rancangan-rancangan tertentu yang sudah dipersiapkan oleh guru sehingga seluruhnya siswa harus bekerja
aktif. Pembelajaran kooperatif memilikiprosedur yang terdiri atas penjelasn materi,
belajar dalam kelompok, penilaian, dan pengakuan kelompok. Dengan