Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

55 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Evaluasi 1 Evaluasi 2 Rata-Rata KKM KKM Nilai Rata-Rata evaluasi 2 Evaluasi 1 Dari tabel berikut dapat digambarkan grafik sebagai berikut: Gambar 2.4 Adapun metoda yang digunakan peneliti sebelum tindakan kelas adalah model pembelajaran cooperative learning. Dikarenakan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 20132014, maka sebagai data awal adalah nilai rata-rata evaluasi siswa ulangan ke satu dan ke dua di semseter genap tahun pelajaran 20132014. Berdasarkan data yang diperoleh siswa pada ulangan ke satu, nilai rata-rata Pelajaran IPS sangat rendah di bawah keriteria Ketuntasan Minimal KKM yang sudah ditentukan sekolah. Selain motivasi belajar yang kurang, siswa juga kesulitan untuk menangkap pelajaran dengan metoda yang monoton ceramah, tanya jawab, dan penugasan, sehingga anak-anak dengan pelajaran IPS salah satu pelajaran yang tidak menyenangkan.

2. Hasil penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2014, dan Selasa tanggal 8 Maret 2014 setiap kali pertemuan berlangsung 2x 35 menit. Subyek peneliti adalah kelas IV MI Annuriyah Depok pada semester genap tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 35 siswa putra dan putri. 56 20 40 60 80 Nilai rata- rata daya Serap KKM ketuntasan Ketuntasaan KKM Dya Serap Nilai rata-rata Pertemuan pertama siklus I pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2014 penelitian tindakan kelas dilakukan selama 70 menit. Lima menit pertama peneliti menjelaskan apa itu model pembelajaaran cooperative learning. Seluruh siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok agar masing-masing siswa berkesempatan belajar memerankan secara aktif dan meraata. Mengawali pelajaran inti pembelajaran guru mengadakan test yaitu pree test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tes ini dilaksanakan secara tertib tanpa membuka buku dengan hasil pre test sebagai berikut: Tabel 8. 4 Hasil kegiatan Pre test siklus I No Nilai Rata-Rata Daya Serap KKM Ketuntasan 1 48,60 49 70 7,50 Dari hasil pree test ini jelas tergambar bahwa siswa hanya sebagian kecil menguasai kompetensi pelajaran IPS dalam materi sumber daya alam dan pembahasannya. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan 7,5 . Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang seperti gambar di bawah ini. Gambar Grafik 3.4 Nilai Siswa sebelum siklus I 57 Dari grafik di atas tergambar jelas bahwa terjadinya nilai ketidak tuntasan yang rendah jika dibandingkan dengan standar KKM yang telah ditentukaan dengan gambaran grafik yang cukup tinggi. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, setelah pretest, guru menyampaikan pokok-pokok materi, sumber daya alam pada pelajaran IPS. Dari hasil observasi selama pertemuan siklus I didapatkan data aktivitas siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yaitu sebagaimana tabel berikut ini. Tabel 9. 4 Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 No Komponen yan Diamati Jumlah Prosentase 1 Aktif 16 45,71 2 Sangat Antusias 6 17,14 3 Menghayati 5 14,29 4 CepatMemahami 5 14,29 5 Berani berpendapat 3 8,57 58 Tabel 10. 4 Lembaran observasi Nama Siswa Keriteria N0 A SA M CM BB 1 A. Sidik 2 Abdul Azis 3 Abelar Delfino 4 Aditya Mulya 5 AnidaSabaniah 6 Amalia Puspitasari 7 Aliva Nurahma 8 Andika Fajri 9 Ayu Lestari 10 Dea Puspitasari 11 Gilang Agus 12 Hafizah salsabila 13 Indah Nurul 14 Juana Wangsa 59 15 Laela Farida 16 Lutvia Fitria 17 M.afif Zamroni 18 M.arif fahilah 19 Malikal Akmal 20 Muhammad Bagas 21 Muhammad Fajar 22 Mutiara Aulia 23 M.Apriansyah 24 M.ramadhan 25 Melodi Ratu 26 Muhamad Fadel 27 Muhamad Fikri 28 NatasyaAlizaki 29 Nur Ermawati 30 Nadia Mega Utama 31 Ranu Arkan 32 Siti Nurhasanah 33 Syaiful Ikhsan 60 10 20 BB CP M SA A 34 Salwa Aulia 35 Putri Rrahmawati Berdasarkan data tersebut, ternyata pada siklus I menunjukkan siswa cukup aktif dan antusias selalu memberikan respon positif dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Dilihat dari cara siswa aktif dan berantusias dalam mengikuti pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam dan menggunakan model pembelajaran cooperative learning. Hal ini menunjukkan bahwa minat, motivasi belajar dan keinginan siswa sangat tinggi. Dalam bentuk grafik batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti gambar grafik berikut ini: Grafik 4.4 61 Pertemuan kedua siklus I yaitu pada hari Selasa tanggal 11 Maret 2014 dilakukan selama 2 x 35 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti pertemuan kesatu, hanya materi diberi tambahan dalam indikator pada materi sumber daya alam pelajaran IPS kelas IV. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan mengeksplorasi materi melalui belajar cooperative learning. Pengalaman yang diperoleh dalam pembelajaran dengan cooperative learning peran pada materi sumber daya alam dengan diakhiri dengan tes tertulis. Bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Test berlangsung dengan tertib.

3. Perhitungan nilai N-Gainpada Siklus I

RUMUS N- GAIN N-Gain = Nilai Pos Test- nilai Pre Test Nilai Ideal – Nilai Pre Tast Tabel 11.4 No NAMA SISWA LP NILAI KET PRE TEST POST TEST N- GAIN 1 A. Sidik L 45 65 0,36 Rendah 2 Abdul Azis L 45 65 0,36 Rendah 3 Abelar Delfino L 65 75 0,18 Rendah 4 Aditya Mulya L 45 75 0,28 Rendah 5 AnidaSabaniah P 45 65 0,36 Rendah 6 Amalia Puspitasari P 65 80 0,42 Sedang 7 Aliva Nurahma P 65 75 0,24 Rendah 8 Andika Fajri L 40 95 0,92 Tinggi 9 Ayu Lestari P 45 65 0,36 Rendah 62 10 Dea Puspitasari P 60 80 0,50 Sedang 11 Gilang Agus L 65 70 0,14 Rendah 12 Hafizah salsabila P 50 95 0,91 Tinggi 13 Indah Nurul P 45 65 0,36 Rendah 14 Juana Wangsa P 70 75 0,16 Rendah 15 Laela Farida P 75 75 0,20 Rendah 16 Lutvia Fitria P 40 75 0,41 Sedang 17 M.afif Zamroni L 70 75 0,16 Rendah 18 M.arif fahilah L 65 80 0,42 Rendah 19 Malikal Akmal L 45 65 0,36 Rendah 20 Muhammad Bagas L 60 70 0,25 Rendah 21 Muhammad Fajar L 45 65 0,36 Rendah 22 Mutiara Aulia P 40 65 0,80 Tinggi 23 M.Apriansyah L 40 65 0,42 Sedang 24 M.ramadhan L 42 65 0,41 Sedang 25 Melodi Ratu P 40 60 0,33 Rendah 26 Muhamad Fadel L 45 65 0,36 Rendah 27 Muhamad Fikri L 50 70 0,40 Sedang 28 NatasyaAlizaki P 70 75 0,16 Rendah 29 Nur Ermawati P 45 65 0,36 Rendah 30 Nadia Mega Utama P 45 70 0,46 Sedang 31 Ranu Arkan L 45 65 0,36 Rendah 32 Siti Nurhasanah P 50 65 0,32 Rendah 33 Syaiful Ikhsan L 40 70 0,58 Sedang 34 Salwa Aulia P 65 70 0,14 Rendah 35 Putri Rrahmawati P 70 75 0,33 Rendah 63 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Rata-Rata Tinggi rata-rata Sedang rata-rata Rendah N-Gain N-Gain Rata-Rata Rendah Rata-Rata sedang Rata-Rata tingggi Nilai Total 1837 2495 13,14 Nilai Rata-Rata 52,49 71,29 0,38 Rata-rata Tinggi 8,57 Rata-Rata Sedang 22,86 Rata-Rata Rendah 68,57 Grafik5.4 Rata Rata Hasil Kegiatan Siklus I Untuk hasil siklus I diperoleh rata-rata N-Gain tinggi 8,57, sedang 22,86, 68,57 dengan kategori rendah. Ini berarti kemampuan siswa dalam menerima pelajaran melalui model cooperative learning belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum mencapai standar. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk mencoba memperbaiki hasil dari siklus I. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini baerakhir memperlihatkan perolehan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum 64 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 N-Gain Ketuntasn KKM daya serap Nilai Rata-rata penelitian dilakukan.data nilai rata-rata hasil belajar dapat dilanjutkan seperti tabel di bawah ini. Tabel 12.4 Nilai Rata-Rata dan ketuntasan belajar pada Siklus I No Nilai Rata- Rata Daya Serap KKM Ketuntasan N-Gain 1 71,29 71 75 31,43 0,38 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 71,29 dengan nilai maksimum 95 dan nilai minimum 30. Meski secara klasikal belum mencapai tarap ketuntasan jumlah siswa yang telah mencapai tarap tuntas ada 11 orang dari 35 siswa atau ketuntasn belajar pada siklus I sebesar 31,43 masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas dan harus melakukan ramedial untuk kompetensi dasar yang belum tuntas. Sedangkan nilai N-Gain0,38. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik diagram batang seperti di bawah ini : Grafik 6.4 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 65

4. Hasil penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 8 April 2014,Selasa 15 april 2014. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV di MI Annuriyah Depok semester genap tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 35 siswa putra dan putri. Pertemuan kesatu siklus II pada hari Selasa tanggal 8 April 2014 penelitian tindakan kelas dilakukan selama 2 x 35 menit. Lima menit pertama guru mengevaluasi bersamaa-sama dengan siswa mengenai hasil tes siklus I. Guru memotivasi beberapa siswa yang belum memperoleh nilai yang bagus. Sedangkan terhadap siswa yang memperoleh nilai bagus, guru memberikan reward dalam bentuk pujian atas prestasi yang sudah diperolehnya. Bagi siswa yang kurang nilainya dianjurkan untuk mngulang kembali materi yang belum dikuasai di rumah. Dari hasil observasi selama pertemuan satu di siklus II didapatkan data aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 35 siswa yang aktif 90 , sanagat antusias 80 , berani berpendapat 75, cepat memahami 80 , kerja sama 92 . Berdasarkan data tersebut di atas, ternyata pada siklus II menunjukkan bahwa keaktifan dan aspek antusiasme siswa dalam pembelajaran sumber daya alam dan pembahasannya di kelas IV yang paling dominan adalah yang aktif 91 ini menandakan bahwa aktifitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan secara signifikan. Tabel 13 .4 Hasil pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus II Pertemuan 1 No Komponen yang Diamati Jumlah Prosentase 1 Aktif 38 95 2 Sangat antusias 32 80 3 Berani berpendapat 30 75 66 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kerja sama Cepat memahami berani berpendapat Sangat antusias Aktif 4 Cepat memahami 32 80 5 Kerja sama 36 90 Berdasarkan data tersebut di atas, ternyata pada siklus II menujukkan bahwa keaktifaan siswa dalam cooperative learning pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam dominan yaitu 95 , jika dibandingkan pada siklus I hanya 40 . Hal itu menandakan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sedangkan pada asfek lain juga mengalami peningkatan, seperti sangat antusias 85 , bernai berpendapat 75 , cepat memahami 80 , dan kerja sama 90 . Kenaikan ini telah mencapai nilai prosentase rata-rata di atas 70 yaitu dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Aktivitas siswa yang mengalami penurunan adalah ngobrol dengan teman dibawah 25 . Grafik diagram batang hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 Gambar 7. 4 67 Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa semua siswa sudah terlibat aktif di setiap kelompok untuk melakukan kerja sama dalam model cooperative learning dalam pemahaman materi sumber daya alam melalui model inilah siswa mampu dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Pertemuan kedua pada siklus II pada hari Selasa 15 april; 2014 dilakukan selama 2 x 35 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu, hanya materi bergeser dalam sumber daya alam dan pembahasannya. Pada pertemuan akhir siklus II ini kegiatan inti pembelajarannya adalah kegiatan tes tertulis. Bentuk tes adalah mengerjakan soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir. Berikut adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa terlihat pada tabel berikut ini :

5. Perhitungan nilai N-Gainpada Siklus II

RUMUS N- GAIN N-Gain = Nilai Pos Test- nilai Pre Test Nilai Ideal – Nilai Pre Test Tabel 14. 4 No NAMA SISWA LP NILAI KET PRE TEST POST TEST N- GAIN 1 A. Sidik L 45 80 0,64 Sedang 2 Abdul Azis L 45 85 0,73 Tinggi 3 Abelar Delfino L 65 90 0,71 Tinggi 4 Aditya Mulya L 50 85 0,70 Tinggi 5 AnidaSabaniah P 50 90 0,80 Tinggi 6 Amalia Puspitasari P 45 95 0,83 Tinggi 7 Aliva Nurahma P 60 95 0,88 Tinggi 68 8 Andika Fajri L 50 85 0,70 Tinggi 9 Ayu Lestari P 45 90 0,81 Tinggi 10 Dea Puspitasari P 35 90 0,85 Tinggi 11 Gilang Agus L 45 85 0,73 Tinggi 12 Hafizah salsabila P 70 85 0,50 Sedang 13 Indah Nurul P 50 90 0,80 Tinggi 14 Juana Wangsa P 40 95 0,92 Tinggi 15 Laela Farida P 60 90 0,75 Tinggi 16 Lutvia Fitria P 65 90 0,71 Tinggi 17 M.afif Zamroni L 60 85 0,63 Sedang 18 M.arif fahilah L 75 90 0,67 Sedang 19 Malikal Akmal L 45 85 0,73 Tinggi 20 Muhammad Bagas L 60 85 0,63 Sedang 21 Muhammad Fajar L 45 95 0,91 Tinggi 22 Mutiara Aulia P 45 80 0,73 Tinggi 23 M.Apriansyah L 45 80 0,64 Sedang 24 M.ramadhan L 70 85 0,50 Sedang 25 Melodi Ratu P 75 80 0,70 Tinggi 26 Muhamad Fadel L 70 85 0,50 Sedang 27 Muhamad Fikri L 60 90 0,75 Tinggi 28 NatasyaAlizaki P 70 85 0,60 Sedang 29 Nur Ermawati P 42 65 0,41 Sedang 30 Nadia Mega Utama P 70 95 0,83 Tinggi 31 Ranu Arkan L 45 95 0,91 Tinggi 32 Siti Nurhasanah P 65 80 0,42 Sedang 33 Syaiful Ikhsan L 70 90 0,65 Sedang 69 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Rata-Rata Tinggi rata-rata Sedang rata-rata Rendah N-Gain N-Gain Rata-Rata Rendah Rata-Rata sedang Rata-Rata tingggi 34 Salwa Aulia P 40 70 0,58 Sedang 35 Putri Rrahmawati P 65 90 0,71 Tinggi Nilai Total 2017 3015 64,05 Nilai Rata-Rata 57,66 86,14 0,76 Rata-rata Tinggi 60 Rata-Rata Sedang 40 Rata-Rata Rendah 0,00 Grafik 8.4 Rata Rata Hasil Kegiatan Siklus II Untuk hasil siklus I diperoleh rata-rata N-Gain tinggi 60,00, sedang 40,00 , 00,00 dengan kategori rendah. Ini berarti kemampuan siswa dalam menerima pelajaran melalui model cooperative learning cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini telah mencapai standar. Untuk itu penelitian diakhiri di siklus II. 70 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 N-Gain Ketuntasn KKM daya serap Nilai Rata-rata Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini baerakhir memperlihatkan perolehan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi awal pada siklus I. Penelitian dapat dilihat dari data nilai rata-rata hasil belajar berikut ini. Tabel 15 .4 Nilai Rata-Rata dan ketuntasan belajar pada Siklus II No Nilai Rata- Rata Daya Serap KKM Ketuntasan N-Gain 1 86,14 99 75 100 0,76 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 86,41 dengan nilai maksimum 95 dan nilai minimum 30. Secara klasikal telah mencapai tarap ketuntasan jumlah siswa yang telah mencapai tarap tuntas ada 35 orang dari 35 siswa atau ketuntasn belajar pada siklus II sebesar 100 hasil pembelajaran melalui model ccoperative learning telah cukup signipikan atau berhasil dengan nilaiN-Gain0,76. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik diagram batang seperti di bawah ini : Grafik 9.4 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Dari gambar grafik di atas tergambar jelas bahwa nilai ketuntasan yang dicapai siswa pada siklus II menunjukkan prosentase 100 artinya bahwa setelah 71 dilakukan tindakan kelas pada siklus ke-dua keberhasilan hasil belajar menunjukkan nilai yang cukup signifikan jika dibandingkan pada kegiatan siklus pertama. Dengan demikian adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan kelas menunjukkan adanya keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jag saw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam dan pembahasannhyai di MI Annuriayah Depok.

A. PEMBAHASAN

Berdasarkan analisa data terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam dan pembaahasannya dengan menggunakan model pembelajaaran cooperative learning, diperoleh peningkatan antusiasme siswa, dari angka 45 sampai 95. Ini terjadi peningkata antusiasme siswa yang sangat signifikan. Begitu pula dengan pencapaian hasil pembelajaran IPS kelas IV juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada siklus II, nampak terlihat jelas bahwa kondisi kegiatan proses belajar mengajar tersebut mengalami perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang cukup memuaskan jika dibandingkan dengan kondisi awal padaa siklus I. Rekapitulasi perbandingan data hasil pengamatan siswa pada siklus I dan II terlihat seperti pada tabelberikut ini : Tabel 16 .4 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II No Komponen yang Siklus I Siklus II Diamati Jumlah Prosentase Jum Prosentase 1 Aktif 16 45,71 38 95 2 Berani Berpendapat 6 17,14 32 80 72 Aktif 20 40 60 80 100 Aktif Berani Berpendapat Bertanya Cepat Memahami Kerja sama Aktif2 Berani Berpendapat2 3 Berani Bertanya 5 14,29 30 75 4 Cepat Memahami 5 14,29 32 80 5 Kerja Sama 3 8,57 36 90 Dari tabel 27 di atas, terlihat bahwa siswa yang aktif, antusias, dan bertanya mengalami peningkatan yang signifikan, dan kenaikan yang paling dominan adalah aktif dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tentang materi sumber daya alam pada siswa kelas IV di MI Annuriyah Depok, mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu menjadi 95, hanya komponen bertanya yang mengalami peningkatan yang paling rendah yaitu sebesar 75. Jadi dikatakan bahwa siswa dikategorikan sangat aktif pada siklus II. Artinya siswa sudah mulai berani bermain peran di depan kelas yang diekplor sendiri baik dari pengalamannya maupun dalam eksperimen atau percobaan berani tampil dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas sangat kondusif dengan diterapkannya model pembelajaran cooperative learning dibandingkan hanya menggunakan metode ceramah, atau tanya jawab yang berorentasi pada guru teacher centered menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa students centered. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut dapat disajikan seperti di bawah ini : Gambar 10 .4 Gerafik perbandingan Aktivitas Siswa di Kelas Pada Siklus I dan II 73 Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa selama siklus I dan II dapat dibuat rekapitulasi perbandingan sebagai berikut: Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II NO Keriteria Siklus Siklus I Siklus II 1 Rata-Rata Nilai 71,29 86,14 2 Daya Serap 71 100 3 Ketuntasan 31 100 Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 9,85 point yaitu dari 71,29 pada siklus I86,14 pada siklus II . Kenaikan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh penguasaan materi, hal ini terjadi proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learningtipe jig saw berhasil. Dimungkinkan dalam proses pembelajaran siswa telah terbiasa untuk belajar bersama kelompok melalui model pembelajaran cooperative learning dengan menempatkan satu orang yang paling pintar untuk masing-masing kelompok. Faktor lain yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di kelas dengan termotivasinya siswa dalam belajar merasa senang dengan adanya model pembelajaran cooperative learning peran dalam menyampaikan materi pembelajaran tentang sumber daya alam dan pembahasannyai. Dengan demikian hasil dari siklus I dan siklus II dapat diprosentasekan dengan grafik diagram batang berikut ini : 74 Rata-Rata Nilai Ketuntasan 50 100 Rata-Rata Nilai Daya Serap Ketuntasan Skor Siklus I dan Siklus II Gambar 12.4 : Grafik Perbandingan Hasil Beklajar Siklus I dan Siklus II Dengan demikian maka dapat disimpulkan dari grafik batang di atas jelas terlihat baik nilai rata-rata, daya serap serta ketuntasan hasil belajar terlihat lebih tinggi jika bandingkan antara siklus I dan siklus II, artinya siswa telah dapat menguasi materi dengan baik Penggunaan model pembelajaran cooperative learning yang dilaksanakan pada materi sumber daya aalam dan pembahasannya ternyata dapat menciptakan suasana belajar yang bergairah, menumbuhkan rasa solidaaritas aantar teman, dan memotivasi siswa serta memancing kreativitas siswa untuk menguasai materi tersebut dengan sebaik mungkin. Selain kelebihan model pembelajaran cooperative learning ini juga tidak terlepas dari kelemahan metode ini yang menggunakan waktu yang lebih lama, kesulitan guru mengatur aktivitas siswa dalam pengaturan waktu yang tepat yang perlu adanya keberanian siswa. Selain itu guru dituntut harus mampu menciptakan ide dan kreativitasnya dalam mengoptimalkan siswa yang lebih cerdas diantara teman siswa yang lainnya, hal ini membantu siswa lain yang me njadi daya tarik atau motivasi bagi siswa dalam belajar, karena memanfaatkan kecerdasan teman sekelas dalam keaktipan siswa yang dapat meningkatkan motivasi di antara teman. Hal ini dapat membantu dalam keberhasilan belajar secara keseluruhan. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajarancooperative learningtipe jigsaw pada materi sumber daya alam danpembahasannya sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model pembelajaran cooperative learningtipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Annuriyah Depok. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, ditunjukan dengan nilai rata-rata N-gain pada siklus I sebesar 0,38 meningkat pada siklus 2 menjadi 0,76. Dan penerapan Model Pembelajaran cooperative learningtipe jigsaw mampu menciptakan suasana yangmenyenangkan dalam belajar IPS, sehingga siswa mampu mencapai prestasiyang terbaik. Model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dapat juga menumbuhkan solidaritas dan tanggung jawab siswa.Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dikarenakan guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariatif, lebih sering menggunakan metode ceramah dan kemudian penugasan kepada siswa.Hal ini diuraikan dari hasil catatan lapangan dan hasil wawancara dengan guru dan siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengajukanbeberapa saran sebagai berikut: 1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw sehingga proses pembelajaran IPS dapat berjalan secara efektif. 2. Diharapkan Guru IPS khususnya di MI.Annuriyah Depok, dapatmenerapkan Model Pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Karena pembelajaran ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa danmampu menciptakan suasana

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 3 PEMALANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 6 150

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN 01 NGEPUNGSARI KECAMATAN JATIPURO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

0 0 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI PERISTIWA ALAM.

0 0 31

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM DIKELAS IV SDN 2 WINDUHAJI KECAMATAN SEDONG KABUPATEN CIREBON.

0 0 77

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik.

0 1 148

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS IV SD NEGERI 3 DUKUHWALUH - repository perpustakaan

0 0 14