Biaya Pestisida Biaya Usahatani

51 Berdasarkan lampiran 1 dapat dilihat biaya penggunaan pupuk kandang lebih besar bila dibandingkan dengan biaya pupuk lainnya, hal ini dikarenakan petani ingin menjaga keadaan tanah yang digunakan untuk kegiatan usahatani terjaga kesuburannya. Selain itu dengan pupuk kandang tanah lebih gembur dan tanaman kentang mudah untuk tumbuh. Pupuk kandang juga lebih tahan lama bila dibandingkan dengan pupuk buatan yang mudah larut dalam air. Penggunaan pupuk ZA dan KCL lebih besar penggunaannya bila dibandingkan dengan pupuk Phoska dan TSP, hal tersebut dikarenakan pupuk ZA dan KCL merupakan pupuk utama atau unsur hara yang terkandung didalamnya banyak diperlukan tanaman dalam proses pertumbuhan. Sedangkan pupuk Phoska dan TSP merupakan pupuk tambahan. Berdasarkan rata-rata penggunaan pupuk Desa Sarimukti merupakan desa yang menggunakan pupuk paling tinggi di bandingkan dua desa lainnya. Desa Sarimukti menggunakan lebih banyak pupuk dikarenakan faktor kesuburan tanah dan jenis tanah di Desa Sarimukti berbeda dengan dua desa lainnya, keadaan tanah di Desa Sarimukti lebih banyak mengandung liat sehingga tekstur tanah kurang gembur, sedangkan di Desa Padaawas keadaan tanah lebih gembur dan lebih subur.

6.3.2.3 Biaya Pestisida

Pestisida merupakan substansi yang digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas produksi. Pestisida yang biasa digunakan petani responden di Kecamatan Pasirwangi adalah fungisida dan insektisida. Merek dagang insektisida yang biasa digunakan petani adalah Furadan dan Curacron sedangkan untuk fungisida Daconil dan Demolish. Berdasarkan Lampiran 2 biaya penggunaan fungisida lebih banyak bila dibandingkan dengan insektisida, hal ini dikarenakan pada saat penelitian dilakukan sedang berada pada musim hujan sehingga penggunaan pestisida menjadi meningkat terutama penggunaan fungisida. Tinggi rendahnya penggunaan pestisida dipengaruhi oleh faktor alam, seperti curah hujan, kelembaban, dan intensitas cahaya yang dapat mempengarui perilaku dan pertumbuhan populasi hama dan penyakit menjadi meningkat. Dengan meningkatnya populasi hama dan penyakit maka berakibat pada penurunan 52 kualitas maupun kuntitas produk. Hama menimbulkan kerusakan secara fisik pada tanaman yang dapat disebabkan oleh serangga, tungau, maupun moluska. Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan secara fisik yang dapat diseababkan oleh cendawan, bakteri, maupun virus. Hama yang sering menyerang kentang adalah hama kutu Aphis, gejalanya adalah daun bercak-bercak kecoklatan dan daun menggulung didaalamnya terdapat sekumpulan kutu sehingga daun menjadi layu menguning. Hama lainnya adalah Trips, gejalanya adalah terdapat bercak-bercak berwarna putih kemudian berubah menjadi abu-abu perak dan mengering. Penyakit yang biasa menyerang tanaman kentang adalah bakteri Erwinia carotovora L.R Holland yang dapat menyebabkan busuk lunak berair pada ubi. Selain itu kentang mudah terserang cendawan Fusarium oxysporum dan busuk daun yang disebabkan oleh Phythopthora infestans. Berdasarkan rata-rata penggunaan pestisida Desa Padaawas lebih besar dibandingkan dua desa lainnya. karena curah hujan di Desa Padaawas lebih tinggi dibandingkan dua desa lainnya mengakibatkan pestisida yang sudah diberikan ikut larut oleh air hujan sehingga intensitas pemberian pestisida di Desa Padaawas relatif lebih sering, sehingga lebih banyak pestisida yang digunakan. Selain itu akibat dari intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan kelembaban tinggi. Akibat kelembaban tinggi pertubuhan jamur labih banyak, sehingga penggunaan fungisida lebih banyak dibandingkan insektisida.

6.3.2.4 Biaya Tenaga Kerja