Biaya Benih Biaya Pupuk

50

6.3.2.1 Biaya Benih

Benih yang dugunakan sangat menentukan jumlah produksi yang dihasilkan. Semakin berkualitas benih yang digunakan maka senakin baik juga produksi yang diperoleh nanti. Namun pada kenyataannya di lapangan, rata-rata petani responden menggunakan benih yang tidak berkualitas yaitu benih yang berasal dari hasil panen sebelumnya. Tingginya harga benih yang dibeli dan sulitnya memperoleh benih yang merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh petani kentang di Kecamatan Pasirwangi. Benih yang lazim digunakan petani umumnya varietas granola. Biaya benih pada usahatani kentang yang digunakan responden rata-rata perluasan lahan per musim tanam dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Penggunaan Benih Menurut Rata-rata Desa per Hektar per Musim Tanam. Desa Jumlah benih kg Harga Rp Total Max Min Median Padaawas 905 14,000 12,667,500 1,000 600 888 Karyamekar 920 14,000 12,880,000 1,000 800 1,000 Sarimukti 980 14,000 13,720,000 1,000 800 1,000 Penggunaan benih dari ketiga desa relatif seragam, akan tetapi penggunaan benih di Desa Padaawas lebih sedikit dibandingkan dua desa lainnya, hal tersebut dikarenakan benih yang digunakan di ketiga desa berasal dari hasil panen sebelumnya. Hasil panen di Desa Padaawas relatif berukuran lebih kecil dibanding dua desa lainnya, sehingga meski dalam ukuran berat lebih kecil akan tetapi dari jumlah bibit yang digunakan tidak jauh berbeda karena jarak tanam di ketiga desa tersebut sama.

6.3.2.2 Biaya Pupuk

Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga tanamn mampu berproduksi dengan baik. Berdasarkan asalnya pupuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk organik pupuk kandang dan pupuk nonorganik ZA, Urea, TSP, KCL, NPK, Phoska. Biaya pupuk pada usahatani kentang yang digunakan responden rata-rata perluasan lahan per musim tanam dapat dilihat pada Lampiran 1. 51 Berdasarkan lampiran 1 dapat dilihat biaya penggunaan pupuk kandang lebih besar bila dibandingkan dengan biaya pupuk lainnya, hal ini dikarenakan petani ingin menjaga keadaan tanah yang digunakan untuk kegiatan usahatani terjaga kesuburannya. Selain itu dengan pupuk kandang tanah lebih gembur dan tanaman kentang mudah untuk tumbuh. Pupuk kandang juga lebih tahan lama bila dibandingkan dengan pupuk buatan yang mudah larut dalam air. Penggunaan pupuk ZA dan KCL lebih besar penggunaannya bila dibandingkan dengan pupuk Phoska dan TSP, hal tersebut dikarenakan pupuk ZA dan KCL merupakan pupuk utama atau unsur hara yang terkandung didalamnya banyak diperlukan tanaman dalam proses pertumbuhan. Sedangkan pupuk Phoska dan TSP merupakan pupuk tambahan. Berdasarkan rata-rata penggunaan pupuk Desa Sarimukti merupakan desa yang menggunakan pupuk paling tinggi di bandingkan dua desa lainnya. Desa Sarimukti menggunakan lebih banyak pupuk dikarenakan faktor kesuburan tanah dan jenis tanah di Desa Sarimukti berbeda dengan dua desa lainnya, keadaan tanah di Desa Sarimukti lebih banyak mengandung liat sehingga tekstur tanah kurang gembur, sedangkan di Desa Padaawas keadaan tanah lebih gembur dan lebih subur.

6.3.2.3 Biaya Pestisida