54
hingga umur teknisnya habis atau tidak dapat digunakan lagi. Metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan alat-alat pertanian dalam usahatani
kentang adalah metode garis lurus. Penggunaan metode garis lurus karena berdasarkan waktu penggunaannya apabila umur ekonomis aktiva tetap dan sangat
dipengaruhi oleh berlalunya waktu dan bukan penggunaannya. Biaya penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan oleh petani responden dapat dilihat pada
Lampiran 4. Biaya penyusutan yang terbesar adalah mesin pompa air yang digunakan dalam
proses pengairan, akan tetapi tidak semua petani memilikinya melainkan hasil bergotong royong dengan beberapa petani sekitar sehingga biaya yang digunakan
lebih kecil. Selain itu cangkul yang biasa dipakai merupakan milik para pekerja yang biasanya membawa sendiri, sehingga para pemilik lahan tidak mengeluarkan
biaya lebih untuk pembelian cangkul. Hanya beberapa petani responden yang menyediakan cangkul untuk pekerja luar keluarga dan untuk pekerja dalam
keluarganya. Penggunaan alat-alat pertanian dipengaruhi oleh jumlah modal yang dimiliki oleh
petani, semakin tinggi modal yang dimiliki petani relatif lebih banyak memiliki alat-alat pertanin dibandingkan dengan petani yang memiliki modal kecel. Petani
di Desa Sarimukti lebih banyak yang memiliki mesin pompa air dibandingkan dua desa lainnya, hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan air di sekitar lahan yang
digunakan untuk kegiatan usahatani. Selain itu curah hujan mempengaruhi intensitas dilakukannyapenyiraman, semakin tinggi curah hujan maka intensitas
penyiraman akan lebih sedikit begitupun sebaliknya.
6.3.3 Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani kentang merupakan total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan petani selama kegiatan usahatani kentang. Suatu usahatani
akan dikatakan menguntungkan apabila selisih antara penerimaan dengan pengeluaran memiliki nilai posotif. Selisih tersebut akan dinamakan pendapatan
atas biaya tunai jika penerimaan totalnya dikurangkan dengan pengeluaran tunai yaitu pengeluaran yang dikeluarkan secara tunai pada saat kegiatan usahatani,
sedangkan apabila peneriamaan totalnya dikurangkan dengan pengeluaran totalnya maka selisih tersebut akan dinamakan pendapatan atas biaya total yaitu
55
dimana penerimaan dikurangi dengan pengeluaran tunai maupun biaya diperhitungkan. Berikut tabel pendapatan usahatani kentang di Kecamatan
Pasirwangi. Tabel 20. Pendapatan Usahatani Kentang Rata-rata Desa per Hektar per Musim
Tanam.
Desa Padaawas
Karyamekar Sarimukti
Jumlah Responden 20.00
20.00 10.00
Penerimaan
Harga 4,455.00
4,435.00 4,440.00
Produksi 14,200.00
14,550.00 14,400.00
Pengeluaran
fungisida kg 5,438,392.86
5,333,333.33 5,300,000.00
pestisida liter 3,774,776.79
3,675,000.00 3,675,000.00
Pupuk Kandang karung 5,867,142.86
5,980,000.00 5,880,000.00
za Kg 837,107.14
810,333.33 845,000.00
KCL Kg 1,159,071.43
1,122,000.00 1,170,000.00
Phonska Kg 739,620.54
959,583.33 963,500.00
TSP 579,464.29
576,666.67 820,000.00
Benih kg 12,667,500.00 12,880,000.00 13,720,000.00
Persiapan lahan hari 685,446.43
712,500.00 735,000.00
Penanaman hari 158,839.29
161,250.00 150,000.00
Pemupukan susulan hari 289,151.79
287,500.00 300,000.00
Pengendalian HPT hari 442,098.21
430,000.00 450,000.00
Penyiangan hari 274,151.79
295,000.00 285,000.00
Pemanenan hari 566,866.07
461,500.00 609,000.00
Biaya penyusutan
Cangkul buah 148,666.67
107,111.11 122,666.67
Sabit buah 52,178.57
43,750.00 37,500.00
Sprayer Buah 153,928.57
156,666.67 180,000.00
Mesin Pompa Buah 562,500.00
583,333.33 700,000.00
pendapatan
28,864,096.73 29,953,722.22 27,993,333.33 Desa
Max Min
Median Padaawas
36,938,095.24 14,853,333.33 30,485,491.07 Karyamekar
43,466,666.67 10,844,444.44 28,901,666.67 Sarimukti
36,653,333.33 14,106,666.67 27,709,166.67
56
Berdasarkan tabel pendapatan dapat kita lihat pendapatan petani tergantung dari banyaknya hasil panen yang diperoleh dan juga harga yang berlaku pada saat itu.
Selain itu pendapatan dipengaruhi juga oleh input-input usahatani seperti benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Pendapatan paling tinggi
diantara tiga desa adalah Desa Karyamekar, meskipun dari segi pendapatan berada pada urutan kedua akan tetapi biaya rata-rata yang di keluarkan untuk kegiatan
usahatani tidak lebih besar dari desa lainnya atau ada pada berada pada urutan kedua dari segi pembiayaan. Desa Sarimukti merupakan desa yang
penerimaannya paling besar, akan tetapi biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani cukup besar, terutama dalam pengguanaan pupuk,tenaga kerja,
dan alat-alat pertanian. Sedangkan Desa Padaawas meskipun merupakan desayang penerimaannya paling kecil, akan tetapi biaya rata-rata yang dikeluarkan relatif
kecil, sehingga pendapatan petani menjadi tinggi. Pendapatan perpetani dapat dilihat pada tabel menunjukkann bahwa pendapatan paling tinggi dan pendapatan
paling rendah berada di Desa Karyamekar. Sedangkan untuk pendapatan rata-rata paling tinggi berada di Desa Padaawas.
6.4 Efisiensi Usahatani
Efisiensi usahatani merupakan rasio atau perbandingan antara penerimaan dengan pengeluaran yang telah dikeluarkan selama melakukan kegiatan usahatani atau
biasa ditulis dengan RC rasio. Usahatani dikatakan efisien apabila memiliki niali lebih dari satu, semakin tinggi nilai RC rasio maka semakin efisiean kegiatan
usahatani tersebut dan semakin tinggi pula pendapatan yang diterimaoleh petani. Nilai RC rasio menunjukkan bahwa setia satu rupiah yang kita keluarkan untuk
kegiatan usahatani maka akan didapatkan return sebesar nilai RC rasio tersebut. Berikut tabel efisiensi usahatani kentang rata-rata desa per hektar per musim
tanam.