52
kualitas maupun kuntitas produk. Hama menimbulkan kerusakan secara fisik pada tanaman yang dapat disebabkan oleh serangga, tungau, maupun moluska.
Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan secara fisik yang dapat diseababkan oleh cendawan, bakteri, maupun virus.
Hama yang sering menyerang kentang adalah hama kutu Aphis, gejalanya adalah daun bercak-bercak kecoklatan dan daun menggulung didaalamnya terdapat
sekumpulan kutu sehingga daun menjadi layu menguning. Hama lainnya adalah Trips, gejalanya adalah terdapat bercak-bercak berwarna putih kemudian berubah
menjadi abu-abu perak dan mengering. Penyakit yang biasa menyerang tanaman kentang adalah bakteri Erwinia carotovora L.R Holland yang dapat menyebabkan
busuk lunak berair pada ubi. Selain itu kentang mudah terserang cendawan Fusarium oxysporum dan busuk daun yang disebabkan oleh Phythopthora
infestans. Berdasarkan rata-rata penggunaan pestisida Desa Padaawas lebih besar
dibandingkan dua desa lainnya. karena curah hujan di Desa Padaawas lebih tinggi dibandingkan dua desa lainnya mengakibatkan pestisida yang sudah diberikan ikut
larut oleh air hujan sehingga intensitas pemberian pestisida di Desa Padaawas relatif lebih sering, sehingga lebih banyak pestisida yang digunakan. Selain itu
akibat dari intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan kelembaban tinggi. Akibat kelembaban tinggi pertubuhan jamur labih banyak, sehingga penggunaan
fungisida lebih banyak dibandingkan insektisida.
6.3.2.4 Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penentu dalam melakukan aktivitas usahatani yang dikelolanya. Tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu,
tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja yang dipekerjakan dalam kegiatan usahatani kentang kebanyakan berasal dari tenaga
kerja luar keluarga. Berdasarkan Lampiran 3 biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja
luar keluarga pada usaha tani kentang sebesar Rp 15.000HOK dan penggunaan pekerja paling besar terdapat pada kegiatan pengolahan lahan hal ini dikarenakan
tenaga yang digunakan hanya tenaga manusia tanpa bantuan mesin sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu penggunaan pekerja lebih banyak
53
pada saat pemanenan dikarenakan pemanenan harus dilakukan secepat mungkin untuk menjaga kualitas hasil panen. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
yang dapat menyebabkan dampak besar kecilnya terhadap hasil usaha tani. Hal tersebut tergantung dari kemampuan dan pengalaman dari tenaga kerja yang
dipekerjakan, semakin berpengalaman maka hasul usahatani akan cenderung lebih baik begitu pula sebaliknya.
Penggunaan tenaga kerja luar keluarga menunjukkan relatif sama antar ketiga desa, yang membedakan adalah pada saat kegiatan pengolahan dan pada saat
panen. Pada saat pengolahan Desa Sarimukti lebih banyak menggunakan tenaga kerja dibandingkan dua desa lainnya, hal tersebut dikarenakan tekstur tanah yang
kurang gembur sehingga memerlukan tenaga lebih banyak pada saat pengolahan. Sedangkan pada saat panen jumlah tenaga kerja di pengaruhi oleh jumlah buruh
tani di masing-masing desa, semakin banyak buruh tani maka semakin banyak pula yang membantu dalam kegiatan panen.
6.3.2.5 Biaya Pajak dan Sewa Lahan
Pajak dan sewa lahan adalah dua hal yang harus dibayar petani responden saat penggunaan lahan untuk kegiatan usahatani. Lahan yang digunakan untuk
usahatani kentang ada dua macam, yaitu lahan pribadi dan lahan sewa. Biaya pajak yang berlaku di Kecamatan Pasirwangi adalah Rp 38m
2
musim tanam sedangkan biaya sewa lahan tergantung dari pemilik lahan dan tergantung dari
jauh dekatnya lokasi dengan akses transfortasi. Harga yang sewa berlaku di Kecamatan Pasirwangi berkisar antara Rp 700.000-900.000hamusim.
6.3.2.6 Biaya Penyusutan