46
kedelai terbesar adalah usaha milik Bapak Sularno sebanyak 9.000 kilogram per bulan.
4.3 Desain Penelitian
Penelitian analisis profitabilitas serta nilai tambah pada usaha tahu dan tempe, menggunakan metode kasus yang dilakukan pada salah satu usaha tahu
dan tempe di Kota Bogor dengan tujuan penelitian dapat dilakukan secara detail dan mendalam. Berdasarkan hal tersebut, maka hasil perhitungan pada penelitian
ini bukan merupakan gambaran industri tahu dan tempe secara keseluruhan. Penelitian ini merupakan gambaran bagaimana kondisi salah satu usaha tahu dan
tempe di Kota Bogor, terkait dengan adanya kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku dari tahu dan tempe itu sendiri.
Pemilihan kedua lokasi usaha ditentukan secara sengaja, dengan melihat faktor jumlah kedelai yang dibutuhkan dan diolah oleh masing-masing usaha.
Adapun usaha tahu yang dijadikan objek penelitian adalah usaha milik Bapak Mumu yang berlokasi di Jalan Arzimar II RT 02VIII, Kelurahan Tegal Gundil,
Kecamatan Tegal Gundil. Usaha tempe yang dijadikan objek penelitian merupakan usaha milik Bapak Sularno yang berlokasi di Komplek Perumahan
Bumi Menteng Asri, Kp. Pabuaran RT 0202, Kecamatan Cilendek Timur.
4.4. Data dan Instrumentasi
Data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang berasal dari hasil observasi
langsung dan menggunakan responden, sedang data sekunder adalah data yang telah terdokumentasi sebelumnya. Instrumentasi atau alat pengumpul yang
digunakan pada penelitian beragam, antara lain daftar pertanyaan, alat perekam berupa hand phone, alat pencatat berupa alat tulis, dan timbangan untuk
mengukur bobot tahu dan tempe.
4.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian menghabiskan waktu kurang lebih tiga bulan yang dimulai dari bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Februari
2009 dan dilakukan di tempat usaha yang menjadi objek penelitian. Data primer
47
pada penelitan dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara langsung dan mendalam pada pengrajin selaku pemilik usaha. Adapun data yang diperoleh
antara lain gambaran umum dan karakteristik usaha, aktivitas produksi dan penjualan, serta data kuantitatif yang diperlukan untuk penelitian.
Data sekunder dalam penelitian berasal dari instansi atau lembaga yang terkait, seperti PRIMKOPTI, Badan Pusat Statistik BPS, Perpustakaan LSI IPB,
serta Departemen Perindustrian dan Perdagangan DEPERINDAG. Selain itu terdapat juga data sekunder yang diperoleh melalui penelusuran internet, buku,
juga literatur-literatur yang terkait dengan penelitian.
4.6. Metode Pengolahan Data