49
Keterangan : Q
= Jumlah produk P
= Harga jual produk per unit TFC = Biaya total tetap
AVC = Rata-rata biaya variabel
4.6.3. Profitabilitas Usaha
Profitabilitas merupakan
perhitungan untuk melihat kemampuan usaha dari tahu dan tempe dalam memperoleh laba, yang diperoleh melalui hasil
perkalian antara MOS atau Margin of Safety dan MIR atau Marginal Income Ratio
. Rumus yang digunakan dalam menghitung profitabilitas adalah sebagai berikut :
Keterangan : MOS
= Margin of Safety
MIR =
Marginal Income Ratio Π
= Profitabilitas usaha TVC = Biaya rata-rata variabel
4.6.4. Analisis Nilai Tambah
Dalam menganalisis nilai tambah kacang kedelai untuk memproduksi tahu dan tempe, menggunakan metode Hayami dimana pada akhirnya akan diperoleh
hasil berupa produktivitas produksi, nilai output, nilai tambah, balas jasa tenaga
50
kerja, dan keuntungan pengolahan. Perhitungan melalui metode Hayami tersaji dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 10.
Tabel 10. Perhitungan Nilai Tambah Menurut Metode Hayami
No Variabel Nilai
Output, Input, dan Harga 1.
Output yang dihasilkan kghari a
2. Bahan baku yang digunakan kghari
b 3.
Tenaga Kerja jamhari c
4. Faktor konversi 12
d = ab 5.
Koefisien tenaga kerja 32 e = cb
6. Harga output Rpkg
f 7.
Upah rata-rata tenaga kerja Rpjam g
Pendapatan dan Keuntungan 8.
Harga bahan baku Rpkg bahan baku h
9. Sumbangan input lain Rpkg output
i 10. Nilai output 4 x 6 Rp
j = d x f 11. a. Nilai tambah 10 – 9 – 8 Rp
k = j – h – i b. Rasio nilai tambah 11a10 x 100
l = kj x 100 12. a. Imbalan tenaga kerja 5 x 7 Rp
m = e x g b. Bagian tenaga kerja 12a11a x 100
n = mk x 100 13. a. Keuntungan 11a – 12a Rp
o = k – m b. Tingkat keuntungan 13a11a x 100
p = ok x 100 14. Marjin 10 – 8 Rp
q = j – h a. Pendapatan tenaga kerja 12a14 x 100
r = mq x 100 b. Sumbangan input lain 914 x 100
s = iq x 100 c. Keuntungan perusahaan 13a14 x 100
t = oq x 100
Sumber : Hayami, 1987
Faktor konversi pada Tabel 10, menunjukkan banyaknya produk olahan yang dihasilkan dari satu kilogram bahan baku. Koefisien tenaga kerja dalam tabel
menunjukkan banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah satu satuan input. Nilai output pada tabel menunjukkan nilai produk yang dihasilkan
dari satu satuan input yang digunakan. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode Hayami antara lain Hayami, 1987 :
51
1. Membuat arus komoditi yang menunjukkan bentuk-bentuk komoditi,
lokasi, lama penyimpanan, dan berbagai perlakuan terhadap komoditi bersangkutan.
2. Mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi menurut perhitungan
finansial. 3.
Memilih dasar perhitungan, yang mana dalam penelitian ini didasarkan pada per satuan input utama atau bahan baku.
Metode Hayami sendiri memiliki kelebihan dan kelemahan, adapun kelebihan dari metode Hayami ini antara lain Ramdiany dalam Furqanti, 2003 :
1. Dapat diketahui besarnya nilai tambah dan output
2. Dapat diketahui besarnya balas jasa terhadap pemilik faktor-faktor
produksi, seperti tenaga kerja, modal, sumbangan input lain, dan keuntungan
3. Prinsip nilai tambah menurut Hayami dapat digunakan untuk subsistem
lain selain pengolahan, seperti analisis nilai tambah pemasaran Kelemahan dari metode Hayami, yaitu Ernawati dalam Furqanti, 2003 :
1. Pendekatan rata-rata tidak tepat jika diterapkan pada unit usaha yang
menghasilkan banyak produk dari satu jenis bahan baku 2.
Tidak dapat menjelaskan nilai output produk sampingan 3.
Sulit menentukan pembanding yang dapat digunakan untuk mengatakan apakah balas jasa terhadap pemilik faktor produksi sudah layak atau
belum.
52
V GAMBARAN UMUM USAHA
5.1. Keragaan Usaha 5.1.1. Usaha Tahu