93
baku utama berupa kacang kedelai adalah Rp 6.500 per kilogram, sedangkan untuk sumbangan input lainnya adalah Rp 44 per kilogram output atau tahu yang
dihasilkan. Nilai output tahu yang diperoleh dari perkalian antara faktor konversi
dengan harga output atau tahu adalah sebesar Rp 13.426, menandakan bahwa nilai tahu yang dihasilkan dari tiap kilogram kedelai adalah sebesar Rp 13.426. Nilai
tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang kedelai menjadi tahu adalah sebesar Rp 6.881 per kilogram kacang kedelai, dengan rasio sebesar 51 persen.
Rasio nilai tambah terhadap nilai output yang sebesar 51 persen, menunjukkan bahwa setiap Rp 100 nilai output tahu, akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 51.
Keuntungan yang didapat usaha tahu berdasarkan perhitungan nilai tambah adalah sebesar Rp 6.381, dengan bagian keuntungan yang diperoleh
adalah 92 persen. Ini berarti bahwa distribusi keuntungan nilai tambah untuk pemilik usaha jauh lebih besar, dibandingkan dengan bagian keuntungan untuk
tenaga kerja yaitu sebesar tujuh persen atau Rp 500 per hari. Adapun perhitungan sebagian faktor pada analisis nilai tambah ini dapat terlihat pada Lampiran 1.
6.2.2. Usaha Tempe
Selain melakukan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami terhadap pengolahan kedelai menjadi tahu, penelitian ini juga melakukan analisis
nilai tambah terhadap pengolahan kedelai menjadi tempe. Adapun perhitungan nilai tambah pada usaha tempe dapat terlihat jelas pada Tabel 29.
Tabel 29.
Analisis Nilai Tambah Usaha Tempe No Variabel
Nilai
Output, Input, dan Harga
1 Output kghari
868,45
94
2 Bahan baku kghari
400 3
Tenaga Kerja jamhari 60
4 Faktor konversi
12 2,17
5 Koefisien tenaga kerja 32
0,15 6
Harga output Rpkg 5.283
7 Upah rata-rata tenaga kerja Rpjam
2.400
Pendapatan dan Keuntungan
8 Harga bahan baku Rpkg bahan baku
6.500 9
Sumbangan input lain Rpkg bahan baku 23
10 Nilai output 4 x 6 Rp
11.470 11
a. Nilai tambah 10 – 9 – 8 Rp 4.947
b. Rasio nilai tambah 11a10 x 100 43
12 a. Imbalan tenaga kerja 5 x 7 Rp
360 b. Bagian tenaga kerja 12a11a x 100
7 13
a. Keuntungan 11a – 12a Rp 4.587
b. Tingkat keuntungan 13a11a x 100 93
14 Marjin 10 – 8 Rp
4.970 a. Pendapatan tenaga kerja 12a14 x 100
7 b. Sumbangan input lain 914 x 100
1 c. Keuntungan perusahaan 13a14 x 100
92
Pada Tabel 29 terlihat bahwa bobot tempe yang dihasilkan per hari adalah 868,45 kilogram, sedangkan jumlah kacang kedelai yang diolah usaha tempe per
harinya adalah 400 kilogram. Perbandingan antara bobot berat tahu dengan jumlah bahan baku dalam satu hari menghasilkan faktor konversi sebesar 2,17,
yang menandakan bahwa setiap kilogram kedelai yang diolah menghasilkan 2,17
95
kilogram tempe. Hasil perhitungan Tabel 29 menunjukan koefisien tenaga kerja sebesar 0,15, yang berarti bahwa waktu yang dibutuhkan tenaga kerja untuk
mengolah tiap kilogram kedelai agar menjadi tempe adalah 0,15 jam. Upah rata-rata tenaga kerja yang bekerja pada usaha tempe adalah Rp
2.400 per jam, sedangkan harga output atau tempe per kilogram adalah Rp 5.283. Nilai sumbangan input lain pada usaha tempe ini adalah Rp 23 per kilogram
output atau tempe, sedangkan nilai output tempe pada hasil analisis diperoleh sebesar Rp 11.470. Ini menunjukkan bahwa nilai tahu yang dihasilkan dari tiap
kilogram kedelai adalah sebesar Rp 11.470. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang kedelai menjadi
tempe adalah sebesar Rp 4.947 per kilogram kacang kedelai, dengan rasio nilai tambah sebesar 43 persen yang menunjukkan bahwa setiap Rp 100 nilai output
tahu akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 43. Keuntungan yang didapat usaha tempe adalah sebesar Rp 4.487, dengan bagian keuntungan yang diperoleh dari
nilai tambah adalah 93 persen. Ini menunjukkan bahwa distribusi nilai tambah untuk pemilik usaha adalah 93 persen, sedangkan bagian keuntungan untuk tenaga
kerja adalah tujuh persen. Berdasarkan itu maka terlihat bahwa distribusi keuntungan dari nilai
tambah untuk pemilik usaha jauh lebih baik, dibandingkan dengan bagian keuntungan untuk tenaga kerja sebesar Rp 360 per hari. Adapun perhitungan
untuk beberapa faktor pada analisis nilai tambah pada usaha tempe ini dapat dilihat pada Lampiran 2.
96
VII PERBANDINGAN HASIL ANALISIS PROFITABILITAS SERTA NILAI TAMBAH USAHA TAHU DAN TEMPE
7.1 Analisis Profitabilitas