3 METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini berfokus di pendidikan dasar, dimana tujuan pendidikan dasar
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan menengah BSNP,
2006. Sistem pendidikan kita dewasa ini sebagian besar dibangun dengan mengacu pada pendidik bukan peserta didik.
Pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Student-Centered Learning, yang menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan individu,
menjanjikan model belajar yang menggali motivasi intrinsik untuk membangun masyarakat yang suka dan selalu belajar. Model belajar ini sekaligus dapat
mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan,
kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap
perubahan dan perkembangan. Melalui sistem Student-Centered Learning yang menghargai keunikan individu dari setiap peserta didik, baik dalam minat, bakat,
pendapat serta cara dalam gaya belajarnya, tiap peserta didik disiapkan untuk dapat menghargai diri sendiri, orang lain serta perbedaan, menjadi bagian dari
masyarakat yang demokratis dan berwawasan global. Sistem pendidikan seperti inilah yang perlu dikembangkan agar materi literasi informasi dapat diterapkan.
Di tengah keberagaman bentuk dan jenis informasi, maka kita dalam hal ini peserta didik dituntut tidak hanya dapat membaca dan menulis bahan tertulis
dalam bentuk buku atau tercetak saja, tetapi juga bentuk-bentuk lain seiring dengan perkembangan teknologi. Menurut Eisenberg 2004, keterampilan literasi
informasi juga harus didukung oleh keterampilan literasi yang lain, seperti: literasi visual, literasi media, literasi komputer dan literasi digital. Pada penelitian ini
keterampilan pendukung literasi informasi dibatasi pada keterampilan literasi digital yang terdiri dari lima standar dasar keterampilan literasi digital:
penggunaan komputer dasar basic computer use, internet, email, pengolah kata wordprocessing.
Untuk mengetahui pemahaman literasi informasi dan literasi digital diperlukan proses identifikasi adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan.
Dalam penelitian ini, identifikasi merupakan suatu proses untuk menentukan secara objektif tentang literasi informasi berbasis teknologi informasi yang sudah
diterapkan beserta kompetensi literasi digital sebagai pendukungnya, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk merekomendasikan apa yang bisa
diimplementasikan dalam pengembangan kurikulum.
12
3.2 Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian, peneliti membutuhkan metode yang tepat dan mungkin dapat dilakukan. Pendekatan dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian
deskriptif, menurut Sugiyono 2006 penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Pada penelitian ini, penulis memaparkan data yang diperoleh dari responden dalam hal ini peserta didik
melalui angket kuesioner untuk selanjutnya dirumuskan dan diinterprestasikan. Sebelum memaparkan, penulis menyebarkan angket kuesioner yang berisi daftar pertanyaan dan
daftar cocok checklist. Sedangkan angket kuesioner menurut Sulistiyo-Basuki 2010 adalah pertanyaan terstruktur yang diisi langsung oleh responden atau diisi oleh
pewawancara.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengidentifikasi model dan unsur-unsur literasi informasi berbasis teknologi informasi,
serta kompetensi literasi digital sebagai pendukungnya yang diperoleh melalui studi pustaka. Kemudian menganalisis model dan unsur-unsur literasi informasi dengan
mengacu pada model dan unsur-unsur literasi informasi yang sudah diterapkan di Sekolah Madania, Parung. Analisis ini melalui angket kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan yang mengacu pada TRAILS Tool for Real-time Assesment of Literacy Skills. Untuk mengidentifikasi kompetensi literasi digital sebagai pendukungnya
melalui angket kuesioner yang berisi daftar cocok checklist yang mengacu pada standar dasar yang dikeluarkan oleh SPCLC digital literacy standards, terdiri dari :
penggunaan komputer dasar basic computer use, internet, sistem operasi windows, email, pengolah kata word processing.
Dengan cara ini dapat diketahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap literasi informasi berbasis teknologi informasi dan kompetensi literasi digital sebagai
pendukungnya. Selanjutnya diolah, dianalisis, untuk diidentifikasi kemudian merekomendasikan untuk ditetapkan menjadi bagian dari pengembangan kurikulum.
3.3 Tahapan Penelitian
3.3.1 Studi Pustaka dan Studi Implementatif
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang model dan unsur-unsur literasi informasi, serta standar literasi digital sebagai pendukungnya.
Studi implementatif dilakukan untuk mendapatkan pemahaman secara objektif tentang model dan unsur-unsur literasi informasi, serta standar literasi digital sebagai
pendukungnya untuk dijadikan benchmark kemudian menjadikannya acuan dalam penelitian ini.
3.3.2 Pengumplan Data
Berdasarkan studi pustaka dan studi implementatif dilakukan pengumpulan data
awal berupa sumber informasi untuk mendeskripsikan tentang model dan unsur-unsur literasi informasi, standar literasi digital sebagai sebagai dasar dalam pengembangan
kurikulum di sekolah.
Untuk tahapan langkah-langkah penelitian selanjutnya, bisa dilihat pada gambar langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
Pengumpulan Data
- Sumber informasi berupa model dan unsur-unsur literasi
informasi, serta standar literasi digital. -
Memaparkan model literasi informasi berbasis teknologi informasi dan kompetensi literasi digital pendukung dalam
pelaksanaannya.
- Observasi dan wawancara tentang pembelajaran literasi
informasi berbasis teknologi informasi.
Analisis Data
- Mengidentifikasi model literasi informasi dengan kondisi
standar dan objektif yang sudah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan acuan yang telah dijadikan
benchmark.
- Mengidentifikasi literasi digital dengan kondisi objektif hasil
jawaban dari angket kuesioner berdasarkan standar yang telah dijadikan benchmark.
- Merumuskan dan merekomendasikan pengembangan
kurikulum dengan mengintegrasikan materi literasi informasi dalam kegiatan pembelajaran.
Desain Penelitian: Identifikasi
- Membuat kuesioner tentang literasi informasi berbasis
teknologi informasi dan keterampulan literasi digital sebagai pendukungnya.
- Analisis data hasil jawaban dari kuesioner tentang model
literasi informasi berbasis teknologi informasi beserta kompetensi literasi digital sebagai pendukungnya.
Studi Pustaka dan Studi Implementatif
Kesimpulan dan saran Mulai
Selesai
Gambar 2 Alur Tahapan Penelitian