14
3.4 Desain Penelitian
Berdasarkan data awal dibuat desain penelitian, yaitu proses yang diperlukan
dalam perencanaan
pelaksanaan penelitian.
Penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif dengan mengidentifikasi, dimana identifikasi merupakan suatu proses untuk menentukan secara objektif tentang
literasi informasi berbasis teknologi informasi yang sudah diterapkan beserta kompetensi literasi digital sebagai pendukungnya, kemudian mempertimbangkan
untuk menetapkan apa yang akan diimplementasikan disesuaikan dengan kondisi terkini.
3.4.1 Pembuatan indikator kuesioner
Pembuatan indikator kuesioner, indikator dibuat untuk mempermudah
dalam pembuatan kuesioner. Pada penelitian ini indikator kuesioner yang dibuat adalah jenis indikator untuk daftar pertanyaan dan daftar cocok checklist.
Berikut 6 indikator yang dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan kuesioner dalam mengidentifikasi :
a.
Indikator model dan unsur-unsur literasi informasi. b.
Indikator standar dasar penggunaan komputer. c.
Indikator standar dasar internet. d.
Indikator standar dasar sistem operasi windows. e.
Indikator standar dasar e-mail. f.
Indikator standar dasar pengolah kata.
3.4.2 Kuesioner dan Analisis data hasil kuesioner
Daftar pertanyaan dan daftar cocok checklist dibuat berdasarkan indikator daftar pertanyaan dan daftar cocok checklist. Kuesioner ditujukan
kepada peserta didik kelas 5 SD yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini sampel sama dengan populasi, karena seluruh peserta didik kelas 5
SD diikutsertakan dalam pengisian angket kuesioner.
Analisis data hasil kuesioner kepada peserta didik kelas 5 SD dilakukan untuk mengidentifikasi model dan unsur-unsur literasi informasi, serta standar
literasi digital sebagai pendukungnya. Model dan unsur-unsur literasi informasi pada Sekolah Madania Parung, serta standar literasi digital dari SPCLC digital
literacy standards dijadikan bencmark, kemudian menjadikannya acuan dalam penelitian ini.
3.5 AnalisisData
a. Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi obyektif model dan unsur-unsur
literasi informasi, serta standar literasi digital untuk dijadikan benchmark, kemudian menjadikannya acuan dalam penelitian.
b. Menentukan secara obyektif tentang literasi informasi berbasis teknologi
informasi yang sudah diterapkan, serta standar literasi digital sebagai pendukungnya.
c. Merumuskan dan merekomendasikan agar literasi informasi bisa menjadi
bagian dalam pengembangan kurikulum di sekolah. d.
Analisis jawaban hasil kuesioner ditabulasi, diolah, diprosentase menggunakan MS Excell, kemudian hasilnya ditafsirkan dalam bentuk prosentase
pemahaman Untuk menafsirkan besarnya prosentase yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan skala :
1 - 20 sangat kurang paham 21 - 40 kurang paham
41 - 60 rata-rata paham 61 - 80 paham
81 - 100 sangat paham
3.6 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Santa Ursula, Jakarta. Jl. Pos No. 2. Jakarta Pusat dan di SD Negeri 01 Gunung Sahari Utara. Jl. Rajawali Selatan No. 3.
Jakarta Pusat.