Peranan Sektoral Tinjauan Empiris

3.2.1. Analisis Perubahan Teknis

Uji matriks kebalikan Leontief dan uji regresi dilakukan untuk melihat perubahan teknis atau kekuatan koefisien input output untuk perencanaan ekonomi. Sebagaimana dikemukakan pada persamaan 3.3 bahwa X = I-A -1 F maka untuk menguji apakah koefisien teknis input output yang diprediksi dari I- A -1 tahun ke-n mempunyai kekuatan peramalan yang baik sampai 5 tahun kedepan n+1, dapat dilakukan dengan mensubstitusikan data permintaan akhir F tahun n+1 kedalam persamaan tersebut sehingga diperoleh data total output X untuk tahun n+1 hasil peramalan. Data output total hasil peramalan ini kemudian dibandingkan dengan data output total aktual. Uji regresi selanjutnya dilakukan dengan cara meregresikan koefisien teknis input output tahun n+1 terhadap koefisien teknis input output tahun ke-n. Persamaan regresi linear sederhana dapat dituliskan sebagai berikut: X ij =  +  X ij Regresi pada persamaan 3.12 terdiri dari 52 unit analisis banyaknya sektor primer dan sekunder pada masing-masing persamaan yang diuji. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis nol, =0 dan =1. Jika hipotesis ini diterima berarti tidak terjadi perubahan teknis pada sektor-i maka dengan demikian koefisien teknis input output valid bila digunakan untuk peramalan atau dengan kata lain perubahan teknis konstan.

3.2.2. Analisis Keterkaitan

Analisis keterkaitan antar sektor biasa digunakan untuk mengetahui sektor-sektor kunci dalam perekonomian. Dikenal dua jenis keterkaitan, yakni 1 keterkaitan ke belakang yang merupakan keterkaitan dengan bahan mentah dan dihitung menurut kolom, dan 2 keterkaitan ke depan yang merupakan keterkaitan kepada pengguna barang jadi dan dihitung menurut baris. a. Keterkaitan ke Belakang Backward Linkages Backward linkages BL menggambarkan hubungan antara suatu sektor dengan input –input sektornya banyaknya sektor dalam perekonomian adalah n. Semakin besar angka keterkaitan ke belakang suatu sektor berarti semakin besar kemampuan sektor tersebut, jika dikembangkan atau ditingkatkan permintaan akhirnya, menarik sektor-sektor lain untuk ikut berkembang naik outputnya. Secara umum terdapat dua jenis keterkaitan ke belakang, yakni keterkaitan ke belakang langsung BLL dan keterkaitan ke belakang total BLT.      n j i ij n i ij j a n a n BLL 1 , 2 1 1 1 ....................................................................... 3.5      n j i ij n i ij j b n b n BLT 1 , 2 1 1 1 ....................................................................... 3.6 Analisis keterkaitan ke belakang total dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1 keterkaitan ke belakang langsung dan tidak langsung direct and indirect backward linkages atau keterkaitan total terbuka, 2 keterkaitan langsung, tidak langsung dan terimbas direct, indirect and induced backward linkages atau keterkaitan total tertutup, yang masing-masing dapat dibedakan menurut output, pendapatan dan kesempatan kerja ataupun parameter ekonomi lainnya seperti nilai tambah, pajak, keuntungan usaha dan impor. b. Keterkaitan ke Depan Forward Linkages Forward linkages FL merupakan suatu perhitungan untuk melihat keterkaitan antara suatu sektor dengan sektor lainnya yang akan memakainya sebagai input dalam proses produksi. Secara umum terdapat dua jenis keterkaitan ke depan, yakni keterkaitan ke depan langsung FLL dan keterkaitan ke depan total FLT. Adapun rumusan perhitungan dari forward linkage adalah sebagai berikut :      n j i ij n j ij i a n a n FLL 1 , 2 1 1 1 .................................................................... 3.7      n j i ij n j ij i b n b n FLT 1 , 2 1 1 1 .................................................................... 3.8