Sehingga persamaan MPM tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : MPM = 1V FL BL
.............................................................. 2.12 dimana : FL = Forward Linkage
BL = Backward Linkage Melalui analisis MPM dapat diamati bagaimana keadaan struktur
perekonomian suatu daerah dari periode ke periode, sehingga dapat dilihat bagaimana perubahan struktur itu terjadi setiap waktu.
2.2. Tinjauan Empiris
Studi empiris tentang perubahan struktural perekonomian telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Sebagian besar yang dirujuk dalam tulisan ini adalah
penelitian tentang transformasi struktural yang terjadi di Indonesia maupun di negara lain dalam kerangka model IO. Penelitian lain yang mendukung adalah
model ekonomi yang melihat peran dan keterkaitan sektoral dalam perekonomian secara keseluruhan.
2.2.1. Transformasi Struktural
Penelitian Saraan 2006 menggunakan data key indicator of developping asian and pasific countries tahun 1980-2004 dengan metode Ordinary Least
Square menyimpulkan bahwa telah terjadi transformasi struktural perekonomian di Indonesia pada periode pengamatan yaitu transformasi sektor pertanian ke
sektor industri. Fabiomarta 2004 dengan metode yang sama mengembangkan Model Chenery-Syrquin untuk data Indonesia tahun 1977-2002 menemukan
adanya kecenderungan menurunnya peranan sektor primer. Sementara itu, Hill 1996 menguraikan transformasi struktural pada periode 1966
–1992 dengan obyek penelitian perekonomian Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan,
bahwa transformasi yang terjadi di Indonesia pada kurun waktu tersebut dinilai terlalu cepat. Hal ini ditandai dengan sumbangan sektor pertanian terhadap Gross
Domestic Product GDP telah menyusut hingga kurang dari setengahnya sejak tahun 1966, dan pada tahun 1992 sumbangannya hanya tinggal 36. Penurunan
ini ternyata diikuti dengan kenaikan sumbangan sektor industri secara luas mencakup pertambangan, industri manufaktur, fasilitas umum dan kontruksi,
yang sumbangannya pada saat itu sebesar 35 lebih besar dari nilainya pada
pertengahan dekade 1960-an. Selanjutnya, Nasoetion 1991 mengatakan bahwa transformasi struktural adalah gejala alamiah yang harus dialami oleh setiap
perekonomian yang sedang tumbuh. Oleh sebab itu kebijakan rekayasa transformasi struktur dibutuhkan untuk memaksimumkan dampak positif dari
transformasi tersebut. Nazara dan Amir 2005 dalam kerangka Model Input Output