Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

Seperti halnya analisis keterkaitan ke belakang, analisis keterkaitan ke depan total juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1 keterkaitan ke depan langsung dan tidak langsung direct and indirect forward linkages atau keterkaitan total terbuka dan 2 keterkaitan langsung, tidak langsung dan terimbas direct, indirect and induced forward linkages atau keterkaitan total tertutup, yang masing-masing dapat dibedakan menurut output, pendapatan dan kesempatan kerja. Analisis indeks keterkaitan mulanya dikembangkan untuk melihat keterkaitan antar sektor, terutama untuk menentukan strategi kebijakan pembangunan Rasmussen 1956, Hirschman 1958 dan Cella 1984, diacu dalam Daryanto Hafizrianda 2010. Mengukur indeks keterkaitan saja dianggap tidak cukup karena belum mencerminkan keragaman pengaruh ganda antar sektor, untuk itu indeks penyebaran perlu dihitung guna mengetahui keragaman ketergantungan antar sektor. Indeks penyebaran yang tinggi pada sektor i berarti sektor i hanya tergantung pada satu atau beberapa sektor saja. Sedangkan bila indeks penyebaran sektor i rendah, ini menggambarkan bahwa sektor i tergantung secara merata terhadap seluruh sektor dalam perekonomian. Poot, et. al. 1992 menyarankan bahwa dalam menentukan sektor andalan, selain tingginya indeks keterkaitan juga harus diikuti dengan rendahnya indeks penyebaran. Indeks penyebaran langsung masing-masing juga dapat dibedakan menurut output, pendapatan dan kesempatan kerja. Sebagai ilustrasi, Indeks penyebaran spread index kebelakang langsung output sektor j di rumuskan sebagai :                      i ij n i ij n ij n j a a a PBLO 1 2 1 1 1 ............................. 3.9

3.2.3. Analisis Pengganda

Berdasarkan matriks kebalikan leontif, baik model terbuka maupun model tertutup dapat ditentukan nilai-nilai dari pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja berdasarkan rumusan yang tercantum dalam Tabel 3.3 yang diacu dari Miller dan Blair 1985. Pada penelitian ini angka pengganda tenaga kerja tidak dihitung karena alasan keterbatasan series data tenaga kerja yang tidak dapat dirinci menurut 66 sektor. Tabel 3.3. Rumus Perhitungan Angka Pengganda Tipe Dampak Output Pendapatan Dampak Awal 1 p i Pengaruh Langsung  a ij  a ij p i Pengaruh Tidak Langsung  b ij - 1 -  a ij  b ij p i - p i -  a ij p i Dampak Imbasan Konsumsi  b ij - b ij  b ij p i - b ij p i Dampak Total  b ij  b ij p i Dampak Luberan  b ij - 1  b ij p i - p i Sumber: Miller dan Blair 1985 Dimana, p i adalah koefisien pendapatan rumah tangga; a ij adalah koefisien input langsung; b ij adalah koefisien matriks kebalikan terbuka; dan b ij adalah koefisien matriks kebalikan tertutup.

3.2.4. Analisis Ketergantungan Ekspor

Formulasi angka ketergantungan ekspor dan multiplier output untuk ekspor dilakukan dengan mengikuti metodologi yang diperkenalkan oleh Kaneko 1985. Derajat ketergantungan ekspor menunjukkan proporsi produksi suatu sektor yang secara langsung maupun tidak langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Indikator ini menunjukkan keterkaitan suatu sektor dengan aktivitas ekspor. Semakin tinggi derajat ketergantungan ekspor suatu sektor berarti semakin besar ketergantungan ekspor terhadap sektor tersebut. Derajat ketergantungan ekspor suatu sektor diperoleh dengan mengalikan invers koefisien matriks model Leontief setelah dimodifikasi dengan koefisien impor I- I-MA  -1 dengan vektor kolom ekspor dan kemudian membaginya dengan total output dari masing-masing sektor. Ketergantungan ekspor suatu sektor dk diformulasikan sebagai berikut : X E i n i j ij i b dk    1 ....................................................................... 3.10 dimana : b ij = elemen invers Matriks Leontief E j = ekspor sektor-j X i = total output untuk sektor-i Dampak pengganda ekspor akan berkaitan dengan output yang dihasilkan oleh suatu sektor dan daya penyerapan tenaga kerja sektor tersebut. Hal ini dapat diakomodasi dengan analisis pengganda ekspor untuk output dan pengganda ekspor untuk penyerapan tenaga kerja. Angka pengganda ekspor terhadap output mengukur dampak aktivitas ekspor dari suatu sektor terhadap peningkatan output bagi perekonomian secara keseluruhan. Analisis pengganda tersebut mengukur kinerja ekspor dan dampaknya terhadap perekonomian domestik. Indeks pengganda ekspor terhadap output poi dinyatakan dalam formula sebagai berikut:     n j j n i j ij i E E b poi 1 ....................................................................... 3.11

3.2.5. Analisis Perubahan Struktur Perekonomian

Hasil perhitungan matriks pengganda output Multiplier Product Matrix disajikan dalam grafik tiga dimensi untuk memvisualisasikan struktur perekonomian economic landscape. Multiplier Product Matrix MPM adalah suatu matriks yang menunjukkan nilai dari first orderintensity dan field of influence seluruh sel, yang menerangkan tentang reaksi pertama yang akan terjadi pada field of influence dari masing-masing sel bila terjadi perubahan pada suatu sel dari matriks kebalikan Leontief B akibat adanya suatu shock eksternal. MPM menyediakan suatu ukuran interaksi sektor-sektor dalam perekonomian yang menyajikan pengaruh suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya yang besaran pengaruhnya dapat diperbandingkan dengan sektor lainnya atau sektor itu sendiri untuk waktu yang berbeda. Kegiatan produksi suatu sektor memiliki dua efek bagi sektor lain dalam perekonomian yaitu efek meningkatkan permintaan dan penawaran. Keterkaitan ini menggambarkan interaksi sektor j dengan sektor-sektor lain yang menyediakan outputnya sebagai input bagi kegiatan produksi sektor j backward linkage dan interaksi sektor j tersebut dengan sektor-sektor lain pengguna output sektor j sebagai inputnya forward linkage. Oleh karena MPM menyediakan ukuran kuantitatif atas hubungan antar sektor dalam perekonomian maka besaran nilai yang bervariasi tersebut dapat disusun berdasarkan hierarki tertentu. Semakin besar nilai MPM suatu sel akan semakin tinggi grafik batang yang menunjukkan