3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian dilakukan dengan menelaah Tabel IO Indonesia yang bersumber dari BPS meliputi data tahun 1971, 1975, 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005 dan
2008. Sektor-sektor dalam series data IO diagregasikan secara seragam common set menjadi 66 sektor mengacu pada klasifikasi Tabel IO Tahun 2008 untuk
melihat keterbandingan antar tahun pengamatan dan mendukung tujuan analisis. Tabel 3.1 memperlihatkan perbedaan banyaknya sektor dan pedoman
pengklasifikasian yang digunakan dalam penyusunan Tabel IO Indonesia, sehingga harus dilakukan pengklasifikasian kembali re-classification dan
agregasi sektor pada beberapa Tabel IO sesuai kebutuhan penelitian. Tabel 3.1. Banyaknya Sektor dan Pedoman Klasifikasi Tabel IO Indonesia
Tabel IO Banyaknya
Sektor Klasifikasi
Penyesuaian Agregasi
Sektor Tahun 1971
175 KLUIKKI
KBLI 2005 66
Tahun 1975 179
KLUIKKI KBLI 2005
66 Tahun 1980
171 KLUIKKI
KBLI 2005 66
Tahun 1985 169
KLUIKKI KBLI 2005
66 Tahun 1990
161 KLUIKKI
KBLI 2005 66
Tahun 1995 172
KLUIKKI KBLI 2005
66 Tahun 2000
175 KBLI 2000
KBLI 2005 66
Tahun 2005 175
KBLI 2005
66 Tahun 2008
66 KBLI 2005
Catatan: tanda √ menunjukkan data pada periode tersebut telah disesuaikan Sumber : BPS, diolah
Sebelum dilakukan agregasi sektor pada masing-masing Tabel IO, terlebih dulu dilakukan pemetaan sektor menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia KBLI Tahun 2005 pada sektor-sektor dalam Tabel IO periode sebelum tahun 2005 karena terdapat perbedaan referensi klasifikasi lapangan
usaha yang digunakan, antara lain didasarkan atas Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia KLUI dan Klasifikasi Komoditi Indonesia KKI. Penyusunan KLUI
merupakan modifikasi dari ISIC international standard industrial classification yang masih terus direvisi. Selain itu juga terdapat beberapa perbedaan dalam
pemberian kode sektor antar periode walaupun referensi klasifikasinya sama.
Daftar nama sektor hasil agregasi berikut kode sektor dan penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Klasifikasi Sektor dalam Tabel Input Output Indonesia 1971-2008
1 Padi 34 Industri rokok
2 Tanaman kacang-kacangan 35 Industri pemintalan
3 Jagung 36 Industri tekstil, pakaian dan kulit
4 Tanaman umbi-umbian 37 Industri bambu, kayu dan rotan
5 Sayur-sayuran dan buah-buahan 38 Industri kertas, barang dari kertas dan karton
6 Tanaman Bahan Makanan Lainnya 39 Industri pupuk dan pestisida
7 Karet 40 Industri kimia
8 Tebu 41 Pengilangan minyak bumi
9 Kelapa 42 Industri barang karet dan plastik
10 Kelapa sawit 43 Industri barang-barang mineral bukan logam
11 Tembakau 44 Industri semen
12 Kopi 45 Industri dasar besi dan baja
13 Teh 46 Industri logam dasar bukan besi
14 Cengkeh 47 Industri barang dari logam
15 Hasil tanaman serat 48 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik
16 Tanaman perkebunan lainnya 49 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya
17 Tanaman lainnya 50 Industri barang lainnya
18 Peternakan 51 Listrik, gas dan air minum
19 Pemotongan hewan 52 Bangunan
20 Unggas dan hasil-hasilnya 53 Perdagangan
21 Kayu 54 Restoran dan hotel
22 Hasil hutan lainnya 55 Angkutan kereta api
23 Perikanan 56 Angkutan darat
24 Penambangan batubara dan bijih logam 57 Angkutan air
25 Penambangan minyak, gas dan panas bumi 58 Angkutan udara
26 Penambangan dan penggalian lainnya 59 Jasa penunjang angkutan
27 Industri pengolahan dan pengawetan makanan 60 Komunikasi
28 Industri minyak dan lemak 61 Lembaga keuangan
29 Industri penggilingan padi 62 Usaha persewaan bangunan dan jasa perusahaan
30 Industri tepung, segala jenis 63 Pemerintahan umum dan pertahanan
31 Industri gula 64 Jasa sosial kemasyarakatan
32 Industri makanan lainnya 65 Jasa lainnya
33 Industri minuman 66 Lain-lain kegiatan yang tak jelas batasannya
Sumber: BPS, 2007.
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tabel transaksi total atas dasar harga produsen yang selanjutnya diolah menggunakan
perangkat lunak software MS Excel dengan tambahan add-ins program untuk perhitungan matriks matrix.xla.
3.2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan menguraikan keterkaitan antar sektor dalam proses transformasi struktural perekonomian di
Indonesia, antara lain meliputi; analisis keterkaitan dan analisis perubahan struktur perekonomian yang selanjutnya divisualisasikan dengan grafik economic
landscape. Tabel IO digunakan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan suatu sektor terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan sektor meliputi analisis