Jenis dan Sumber Data

bahwa sel tersebut memiliki nilai backward linkage dan forward linkage yang makin besar. Nilai MPM juga menggambarkan peranan suatu sektor dalam perekonomian. MPM masing-masing periode yang disusun secara runtun menurut hirarki tahun 1971 memperlihatkan proses perubahan struktur ekonomi sepanjang periode analisis, sementara runtun MPM yang disusun menurut hirarki tahun 2008 menguraikan kilas balik perubahan struktur ekonomi tersebut. MPM masing- masing periode yang disusun menurut hirarki satu periode sebelumnya menggambarkan perubahan terakhir yang membentuk struktur perekonomian dimaksud.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Model Input Output

Koefisien teknis dalam Tabel Input Output menunjukkan kontribusi suatu sektor dalam pembentukan output total secara langsung. Besaran koefisien teknis ini menentukan pengganda dan tingkat keterkaitan suatu sektor. Perubahan koefisien input suatu sektor dapat diamati kecenderungannya apakah meningkat, menurun atau konstan. Aplikasi data input output dalam perencanaan ekonomi forecasting biasanya menggunakan asumsi tingkat koefisien teknis yang konstan selama periode perencanaan biasanya lima tahun. Dari data input output Indonesia yang dikeluarkan BPS sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 2008 akan diamati perubahan tersebut.

4.1.1. Uji Regresi Koefisien Teknis

Hasil uji kebaikan suai goodness of fit test terhadap model perubahan teknis memperlihatkan bahwa model yang digunakan sangat baik untuk estimasi highly significant kecuali untuk koefisien teknis sektor “karet 7” tahun 1980, sektor “tanaman lainnya 17” tahun 1995 dan sektor “tanaman bahan makanan lainnya 6 ” tahun 2005 yang tidak signifikan. Model-model regresi tersebut memiliki nilai R-square yang tinggi atau dengan perkataan lain koefisien teknis periode sebelumnya x ij mampu menjelaskan koefisien teknis periode berikutnya x ij . Nilai R-square sebagaimana dimaksud disajikan pada Lampiran 1 dan 2. Tidak terjadi perubahan teknis yang signifikan antara satu periode ke periode berikutnya, terindikasi dari hasil uji regresi koefisien teknis x ij = +x ij dengan hipotesis =0 dan =1. Nilai-nilai  untuk masing-masing sektor ditampilkan pada Lampiran 3 dan 4, sedangkan untuk nilai-nilai koefisien  disajikan pada Lampiran 5 dan 6.

4.1.2. Uji Matriks Leontief

Uji ini dilakukan untuk mendukung analisis, yaitu dengan menguji deviasi nilai output sektoral hasil estimasi dengan data output aktual. Uji dilakukan sebanyak delapan kali dengan menggunakan matriks Leontief tahun 1975, 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005 dan 2008. Deviasi hasil estimasi total output