Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Pembiayaan Pembiayaan Agribisnis pada Bank Umum Syariah (Kasus pada BMI Cabang Pembantu Depok)

Merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak mempunyai itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua kewajibannya. Eksekusi dilakukan melalui penyerahan kewajiban kepada BUPN Badan Urusan Piutang Negara, dan menyerahkan perkara ke pengadilan negeri perkara perdata. Ataupun dengan jalan menjual jaminan yang diikat secara notaril untuk melunasi semua sisa kewajiban yang masih ada.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

BMI merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang mempunyai komitmen dan fokus dalam pelayanan keuangan sektor UMKM termasuk agribisnis, salah satunya adalah melalui fasilitas pembiayaan usaha muamalah. Salah satu tujuan BMI memberikan pelayanan pembiayaan ini adalah untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan usahanya. Namun pembiayaan yang telah disalurkan kepada nasabah memiliki beberapa risiko, risiko yang paling sering terjadi dari penyaluran pembiayaan yang diberikan oleh BMI adalah terjadinya kemacetan atau keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan oleh nasabah yang telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari BMI. Lancar atau tidaknya nasabah agribisnis dalam mengembalikan pembiayaan yang telah diterima sangat berkaitan dengan prosedur penilaian kelayakan pembiayaan. Pada tahap ini, petugas BMI melakukan penilaian terhadap calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan. Penilaian kelayakan pembiayaan dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif dan menggunakan prinsip penilaian pembiayaan yang sering disebut dengan 6C , yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economics dan Constraints. Selain menggunakan prinsip 6C tersebut, terdapat juga prinsip penilaian lain yang digunakan, yaitu 7P yang terdiri dari personality, party, purpose, prospect, payment, profitability dan protection atau pun 6A yang meliputi aspek yuridis hukum, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen, keuangan dan sosial ekonomis. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pihak manajerial BMI dapat memberikan rekomendasi ataupun persetujuan terhadap pengajuan pembiayaan yang diajukan. Penilaian kelayakan merupakan tahap yang paling penting dan paling menentukan baik bagi pihak bank maupun nasabah, sehingga penilaian kelayakan pembiayaan ini harus dilakukan semaksimal mungkin. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman BMI, terdapat beberapa karakteristik yang menjadi pertimbangan utama dalam tahap penilaian kelayakan pembiyaan, karakteristik tersebut dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu karakteristik individu nasabah, karakteristik usaha dan karakteristik pembiayaan. Karakteristik individu terdiri dari usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pemahaman akad. Karakteristik usaha terdiri dari omset usaha, jenis usaha dan lama usaha sedangkan karakteristik pembiayaan terdiri dari frekuensi pengambilan fasilitas pembiyaan dari BMI. Karakteristik-karakteristik yang digunakan dalam tahap penilaian pembiayaan tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan alat analisis, yaitu regresi logistik yang diolah dengan menggunakan software SPSS.16 yang pada akhirnya akan mendapatkan faktor-faktor mana saja yang dapat mempengaruhi pengembalian pembiayaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian pembiayaan tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh pihak manajerial BMI dalam melakukan penilaian pembiayaan, sehingga penilaian pembiayaan pada BMI dapat dilakukan dengan tepat. Dampak yang diharapkan dari ketepatan dalam melakukan penilaian pembiayaan adalah jumlah nasabah atau pun nominal pembiayaan yang tidak lancar dapat diturunkan. Hal tersebut dapat berdampak pada kinerja bank yang semakin baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat secara ringkas pada Gambar.5 Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Karakteristik Individu - Usia - Jumlah Tanggungan - Pendidikan - Pemahaman akad Analisis Deskriptif Regresi Logistik SPSS.16 Permasalahan: Peningkatan Pertumbuhan Tunggakan Pembiayaan Agribisnis Karakteristik Usaha - Omset - Lama usaha - Jenis usaha Karakteristik Pembiayaan Frekuensi Pembiayaan PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk Capem Depok 1. Karakteristik nasabah pembiayaan agribisnis 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian pembiayaan agribisnis Rekomendasi IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pembiayaan pada Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah mandiri Cabang pembantu Bekasi Timur

0 10 100

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis

0 49 155

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengembalian Pembiayaan Murabahah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mikro Bogor

5 56 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 4 89

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 5 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 4 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH : Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun.

8 16 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Margin pada Bank Umum Syariah di Indonesia IMG 20151104 0001

0 0 1