terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. BMI Cabang Pembantu Depok merupakan kantor cabang pembantu yang menginduk kepada BMI Kantor
Cabang Utama Fatmawati di daerah Jakarta Selatan. BMI Kantor Cabang Utama Fatmawati ini memiliki beberapa anak kantor cabang pembantu dan kantor
pelayanan kas antara lain berada di Depok, Cinere, Cikeas, Cipulir, Mayestik, Tebet, Bintaro, Mampang dan Cijantung. BMI Kantor Cabang Pembantu Depok
ini merupakan salah satu cabang pembantu yang telah lama didirikan oleh BMI sehingga telah memiliki cukup banyak nasabah dalam menghimpun dana pihak
ketiga atau pun pembiayaan yang disalurkan dengan target pasar utamanya adalah pembiayaan pada sektor retail.
5.2. Karakteristik Umum Responden
Karakteristik responden menggambarkan keseluruhan karakter nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok dalam mengembalikan angsuran
pembiayaan yang telah diterima. Karakteristik responden nasabah Bank Muamalat Capem Depok dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu karakteristik
individu, karakteristik usaha dan karakteristik pembiayaan. Responden yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 50 responden yang terdiri dari 29
nasabah dengan status pengembalian lancar kolektibilitas 1 dan 21 nasabah tidak lancar kolektibilitas 2-4.
5.2.1. Karakteristik Individu
Karakteristik individu nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Depok yang diduga mempengaruhi pengembalian pembiayaan terdiri
dari usia, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan terakhir dan pengetahuan atau pemahaman akad pembiayaan. Pada Tabel 6 disajikan rincian karakteristik
individu nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok yang disajikan ke dalam tabulasi yang diambil dari rekap questioner data nasabah yang diteliti,
kemudian data tabulasi tersebut di deskripsikan sesuai karakteristik masing- masing untuk menjawab hasil penelitian pada tujuan pertama.
Tabel 6. Karakteristik Individu Nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu
Depok.
No Karakteristik
Individu Status Pengembalian
Jumlah Orang
Lancar Orang
Persentase Menunggak
Orang Persentase
1 Usia
a. 35 tahun
9 18
7 14
16 b.
35 - 45 tahun 14
28 8
16 22
c. 45 - 55 tahun
3 6
3 6
6 d.
55 tahun 3
6 3
6 6
2 Jumlah
Tanggungan a.
1 -
- -
- -
b. 2
3 6
1 2
4 c.
3 3
6 2
4 5
d. 4
12 24
8 16
20 e.
5 10
20 8
16 18
f. 6
1 2
2 4
3 3
Pendidikan a.
SD -
- 2
4 2
b. SMP
4 8
8 16
12 c.
SMA 4
8 5
10 9
d. Diploma
12 24
3 6
15 e.
Sarjana 9
18 3
6 12
4 Pemahaman akad
a. Memahami
26 52
10 20
36 b.
Tidak memahami
3 9
11 22
14
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Depok berusia 35 tahun sampai 45 tahun dengan
total jumlah responden adalah 22 nasabah 44 persen dari keseluruhan nasabah. Berdasarkan variabel usia nasabah, dapat terlihat bahwa nasabah yang mengalami
penunggakan pembayaran pembiayaan paling banyak adalah nasabah yang berusia 35 tahun sampai 45 tahun sebanyak delapan orang nasabah, namun
nasabah yang berusia 35 tahun sampai 45 tahun juga yang paling banyak
melakukan pembayaran secara lancar sebanyak 14 orang. Jika dilihat dari jumlah tanggungan keluarga nasabah, maka dapat terlihat bahwa sebagian besar nasabah
memiliki tanggungan sebanyak empat orang dan lima orang, tetapi nasabah yang mempunyai tanggungan keluarga empat dan lima orang lebih banyak yang
mengalami penunggakkan pembayaran yaitu sebanyak delapan orang nasabah, sedangkan tiga nasabah dengan tanggungan tiga orang, lancar dalam pembayaran
pembiayaan dan dua orang nasabah dengan tanggungan yang sama memiliki pembayaran tidak lancar atau menunggak.
Tingkat pendidikan nasabah juga diduga dapat mempengaruhi nasabah dalam mengembalikan pembiayaan yang telah diterima. Berdasarkan Tabel 6
dapat dilihat bahwa nasabah pembiayaan Bank Muamalat Capem Depok memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dari tingkat SD hingga S1, namun
nasabah dengan pendidikan terakhir Diploma merupakan nasabah yang paling dominan, yaitu sebanyak 15 nasabah dari 50 responden dengan rincian 12 nasabah
mengalami kelancaran pembayaran sisanya tiga orang nasabah mengalami penunggakan pembayaran angsuran. Pada golongan nasabah dengan pendidikan
terakhir Sarjana juga merupakan nasabah yang cukup mendominasi yaitu sebanyak 12 nasabah dengan rincian nasabah yang mengalami penunggakan
angsuran sebanyak tiga nasabah dan yang mengalami kelancaran pembayaran sebanyak sembilan orang nasabah.
Salah satu tahap penting dalam realisasi pembiayaan adalah adanya proses akad pembiayaan. Dari 50 responden dalam penelitian, ternyata tidak semua
responden memahami isi dari akad pembiayaan, yaitu sebanyak 14 nasabah. Namun dari 14 nasabah yang tidak memahami akad pembiayaan, terdapat tiga
orang nasabah 9 persen tetap membayar angsuran pembiayaan dengan lancar. Hal ini juga terjadi pada kelompok responden yang memahami akad pembiayaan,
dari 36 nasabah, terdapat 10 orang nasabah 20 persen nasabah tidak membayar angsuran secara lancar.
5.2.2. Karakteristik Usaha