Metode Pengambilan Contoh Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Pembiayaan Pembiayaan Agribisnis pada Bank Umum Syariah (Kasus pada BMI Cabang Pembantu Depok)

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Capem Depok atau lebih dikenal Bank Muamalat BMI. BMI Capem Depok merupakan kantor cabang pembantu yang menginduk kepada BMI Cabang Utama Fatmawati di daerah Jakarta Selatan. BMI Cabang Utama Fatmawati ini memiliki beberapa anak kantor cabang pembantu dan kantor pelayanan kas antara lain berada di Depok, Cinere, Cikeas, Cipulir, Mayestik, Tebet, Bintaro, Mampang dan Cijantung. Pemilihan tempat ini dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa BMI Capem Depok ini merupakan salah satu cabang yang telah lama didirikan oleh BMI sehingga telah memiliki cukup banyak nasabah dengan target pasar utamanya adalah pembiayaan retail. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2010.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari berkas pembiayaan nasabah bermasalah dengan diperkuat wawancara langsung dengan nasabah Pembiayaan Usaha Muamalat pada sektor agribisnis yang mengalami penunggakan pembayaran. Dalam melakukan wawancara, alat bantu yang digunakan adalah kuesioner yang telah disiapkan pada saat melakukan survei ke tempat tinggal dan usaha nasabah. Data yang dikumpulkan berupa data tentang karakteristik nasabah, karakteristik usaha dan karakteristik pembiayaan yang telah diterima. Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, maka diharapkan akan memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan nasabah pembiayaan usaha sektor agribisnis mengalami penunggakan pembayaran. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan informasi yang terkait dengan penelitian, yaitu data yang diperoleh dari internal perusahaan BMI Capem Depok, berupa laporan tahunan dan data performance nasabah pembiayaan bermasalah. Selain itu data juga diperoleh dari BPS, Laporan BI dan dari Kementrian Koperasi dan UMKM.

4.3. Metode Pengambilan Contoh

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BMI Cabang Pembantu Depok yang mengambil fasilitas kredit atau nasabah pembiayaan usaha yang terdiri atas beberapa sektor. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2006. Sampling adalah proses pemilihan unsur-unsur item-item yang mewakili suatu populasi seluruh unsur atau item yang ada secara sistematis dengan tujuan mempelajari unsur atau item tersebut. Ada beberapa alasan analis sistem menyeleksi sampel data yang representatif untuk diperiksa atau menyeleksi orang-orang tertentu untuk diwawancarai, atau diobservasi, yaitu: 1. Menekan biaya 2. Mempercepat pengumpulan data 3. Meningkatkan keefektifan 4. Mengurangi kecurigaan terutama bila berkaitan dengan data rahasia Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap seluruh populasi. Secara spesifik, sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling penentuan sampel secara bertujuan. Metode ini digunakan karena peneliti memiliki pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan Riduwan, 2006. Asumsi pemilihan nasabah agribisnis sebagai sampel karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data atau profil nasabah pembiayaan yang hanya ditujukan pada sektor agribisbis dan secara lebih spesifik melihat faktor penyebab penunggakan pembayaran kredit. Dimana terdapat 300 nasabah yang tercatat dalam data induk yang tekait dengan pembiayaan UMKM, kemudian dari 300 data nasabah tersebut dikelompokan menjadi 50 nasabah yang dipilih berdasarkan sektor ekonomi nasabah yang mengambil fasilitas pembiayaan yang terkait dengan sektor agribisnis dengan perincian yang diperoleh dari Bank BMI Cabang Pembantu Depok terdiri terdiri dari 29 nasabah dengan status pengembalian lancar dan 21 nasabah tidak lancar atau menunggak. Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian di atas, maka sampel penelitian ini ditentukan dengan purposive sampling.

4.4. Metode Analisis dan Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pembiayaan pada Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah mandiri Cabang pembantu Bekasi Timur

0 10 100

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan syariah pada sektor agribisnis

0 49 155

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengembalian Pembiayaan Murabahah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mikro Bogor

5 56 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 4 89

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 5 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2014.

1 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

0 4 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH : Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun.

8 16 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Margin pada Bank Umum Syariah di Indonesia IMG 20151104 0001

0 0 1